Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Es Buah Pak Min di Solo: Sudah 50 Tahun Jualan, Baru Punya Warung di Tahun 2001
Bagi warga asli Solo, Es Buah Pak Min yang berlokasi di Panularan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, tentu sudah tidak asing lagi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Bagi warga asli Solo, Es Buah Pak Min yang berlokasi di Panularan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, tentu sudah tidak asing lagi.
Letaknya hanya sekitar 4 kilometer dari pusat kota, menjadikannya salah satu destinasi kuliner legendaris yang selalu ramai pengunjung.
Baca juga: Sejarah Nasi Jemblung : Kuliner Legendaris Favorit Raja Pakubuwono X yang Kini Mulai Langka di Solo
Nama Es Buah Pak Min sudah dikenal sejak lama karena telah berjualan sejak tahun 1970-an. Artinya, tempat ini telah bertahan dan melayani pelanggan selama lebih dari lima dekade.
Sang pendiri, Pak Min, kini telah meninggal dunia.
"Bapak (Pak Min) meninggal tahun 2020," kata Poncosari, anak sekaligus pewaris usaha es buah tersebut.
Poncosari menceritakan bahwa pada awalnya sang ayah berjualan dengan cara sederhana, menggunakan gerobak berkeliling.
Ia berjualan seharian di wilayah Tipes, Solo, hingga kadang berjualan di pasar-pasar.
"Awalnya dulu pakai gerobak keliling Tipes, kadang di pasar-pasar, baru punya warung di tahun 2001 di sini," kata Poncosari kepada TribunSolo.com, Senin (30/8/2021).

Kini, Es Buah Pak Min sudah memiliki warung tetap di Jalan Srinalendra, Panularan, Solo.
Di tempat ini tersedia berbagai pilihan menu segar seperti es buah, es teler, es kolak, hingga es campur.
Warung yang mulai buka sekitar pukul 12 siang ini hampir selalu dipadati pembeli.
Baca juga: Sejarah Bakmi Jowo Mbah Mangoen, Rekomendasi Kuliner Enak di Solo dengan Nuansa Tempo Dulu
Dari hasil ketekunan berjualan selama puluhan tahun, Pak Min bahkan mampu membelikan rumah untuk keempat anaknya dari hasil usaha es buahnya tersebut.
Saat ini, warung legendaris itu dikelola oleh anak bungsunya, Poncosari, yang meneruskan cita rasa khas peninggalan sang ayah.
Kesuksesan Es Buah Pak Min pun menarik perhatian banyak orang. Namun, Poncosari mengaku bahwa usahanya sering ditiru oleh pihak lain yang menggunakan nama dan foto produk tanpa izin.
"Banyak yang niru, orang beli di sini trus foto produk es buah saya lalu dipasang untuk dijual mereka sendiri," aku Poncosari.
Meski demikian, Es Buah Pak Min tetap menjadi ikon kuliner Solo yang mewariskan cerita perjuangan, keuletan, dan cita rasa manis yang tak lekang oleh waktu.
(*)
Sejarah Sosis Solo, Kisah Gulungan Lembut yang Lahir dari Akulturasi Dapur Eropa dan Jawa |
![]() |
---|
Sejarah Tempat Makan 'HIK' di Solo Raya, Apa Bedanya dengan Angkringan? |
![]() |
---|
Sejarah Nasi Jemblung : Kuliner Legendaris Favorit Raja Pakubuwono X yang Kini Mulai Langka di Solo |
![]() |
---|
Sejarah Bakmi Jowo Mbah Mangoen, Rekomendasi Kuliner Enak di Solo dengan Nuansa Tempo Dulu |
![]() |
---|
Sejarah Cabuk Rambak, Kuliner Legendaris dari Kreatifitas Warga Solo Manfaatkan Bahan Sederhana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.