Fakta Menarik Tentang Sukoharjo

Asal-usul TPU Pracimaloyo Sukoharjo : Dianggap Makam Keramat, Ada Mitos Pasangan 'Gancet'

Tepat di tengah-tengah kompleks TPU ini, berdiri sebuah makam keramat yang bentuknya menyerupai bangunan candi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM
SEJARAH MAKAM SUKOHARJO - Dua orang warga sedang melintasi area Makam Pracimaloyo, Sukoharjo, Rabu (4/10/2017). Beginilah asal-usul TPU Pracimaloyo yang terkenal di Sukoharjo, Jawa Tengah. 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pracimaloyo di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, bukan hanya sekadar tempat peristirahatan terakhir.

Di balik lahan seluas kurang lebih 11.000 meter persegi itu, tersimpan berbagai kisah mistis yang telah menjadi buah bibir warga sekitar selama puluhan tahun.

Tepat di tengah-tengah kompleks TPU ini, berdiri sebuah makam keramat yang bentuknya menyerupai bangunan candi.

Baca juga: Asal-usul Sahasra Adhi Pura: Pusat Meditasi Lintas Agama di Sukoharjo, Dibangun oleh Tokoh Spiritual

Lokasinya berjarak 3,8 kilometer dari Pusat Kota Solo, atau bisa ditempuh 8 menit kendaraan bermotor.

Asal-usul TPU Pracimaloyo

Bangunan ini dipercaya sebagai tempat persemayaman Ki Djayeng Kusumo dan istrinya.

Ki Djayeng adalah seorang sentono dalem atau abdi dalam Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di masa pemerintahan Paku Buwono (PB) VII.

Menurut warga di sekitar di TPU Pracimaloyo, bangunan makam tersebut telah ada sejak tahun 1960-an.

Meskipun kini pagar bata merahnya telah dicat putih yang mulai memudar, nuansa arsitektur khas era Majapahit masih terasa kuat, menyerupai candi Hindu kuno.

Selain itu, menurutnya banyak kejadian mistis yang di luar nalar.

Baca juga: Asal-usul Alun-alun Satya Negara Sukoharjo, Siapa Sangka Dulu Berupa Hutan dengan Pepohonan Rimbun

Kisah Mistis yang Melegenda

Kompleks makam keramat ini diyakini memiliki aura tersendiri yang membuatnya tidak boleh digunakan sembarangan, apalagi untuk hal-hal maksiat.

Mbah Slamet saat membersihkan makam di TPU Pracimaloyo, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (7/6/2019)
MAKAM DI SUKOHARJO - Mbah Slamet saat membersihkan makam di TPU Pracimaloyo, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (7/6/2019) (TRIBUNSOLO.COM)

Konon pada era 1980-an, pernah terjadi insiden pasangan remaja yang nekat berbuat mesum di dekat pagar makam.

Hasilnya? Mereka mengalami fenomena aneh: "gancet" alias tidak bisa lepas satu sama lain.

Kisah lain datang dari dua pekerja yang tewas saat sedang merenovasi makam, serta sepasang suami istri yang ditemukan meninggal dunia saat melakukan ritual di dalam kompleks keramat.

Baca juga: Asal-usul Candi Cetho Karanganyar: Peninggalan Majapahit yang Kini jadi Jalur Pendakian Gunung Lawu

Tragisnya, jasad mereka baru ditemukan 40 hari kemudian dalam kondisi membusuk.

Tak berhenti di situ, seorang pencuri pun dikabarkan mengalami kejadian ganjil saat mencoba mencuri sebuah arca dari kompleks makam.

Bukannya berhasil kabur, ia justru terlihat mondar-mandir kebingungan selama sehari semalam, tak bisa keluar dari kompleks makam.

Mitos ini sudah berkembang di kalangan warga sekitar dan kebanyakan memang mempercayainya.

Administratif Milik Solo, Geografis Masuk Sukoharjo

Di balik aura mistisnya, TPU Pracimaloyo juga menyimpan kisah administratif yang tak kalah membingungkan.

Meski secara geografis berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo, pengelolaan TPU ini berada di bawah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Hal ini berlaku juga untuk TPU Daksinoloyo di Kecamatan Grogol.

Pengelolaan dua TPU tersebut memang sudah sejak lama menjadi tanggung jawab Pemkot Solo.

Hal ini berkaitan dengan keterbatasan lahan makam di Kota Solo sendiri.

Baca juga: Asal-usul Desa Gumpang di Kartasura Sukoharjo, Konon Dulu jadi Tempat Musyawarah Hadapi Penjajah

Meski sempat dibahas bersama antara Pemkab Sukoharjo dan Pemkot Solo, hingga kini belum ada titik terang mengenai perubahan pengelolaan.

Persoalan ini sudah diangkat hingga ke Dirjen Otonomi Daerah, namun belum juga mendapatkan keputusan final.

Yang menjadi sorotan, meski TPU berada di wilayah Sukoharjo, tidak ada pemasukan atau kompensasi dana yang diterima oleh Pemkab Sukoharjo dari pengelolaan dua TPU tersebut.

Semua pemasukan sepenuhnya masuk ke kas Pemkot Solo.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved