Wisata Sendang Kun Gerit di Sragen
Sendang Kun Gerit : Wisata Hidden Gem Sragen Tawarkan Liburan Lengkap, Harga Tiket Cuma Rp 5 Ribu
Objek wisata yang sedang naik daun ini, hanya berjarak 23 kilometer dari Kota Solo jika ditempuh dengan perjalanan darat.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
Para wisatawan yang berkunjung saat itu merupakan siswa salah satu sekolah di Sragen, terlihat dari seragam merah yang dikenakan.
Pengelola Wisata Sendang Kun Gerit, Sugiman mengatakan dengan banyaknya atraksi wisata yang ditawarkan, diharapkan pengunjung bisa betah beraktivitas di Wisata Sendang Kun Gerit.
Baca juga: 6 Rekomendasi Wisata Ramah Anak di Boyolali Jateng : Ada Taman Bunga hingga Museum Sejarah
"Harapan kami wisata ini bisa one day full disini, jadi 1 hari berwisata, masyarakat tidak jenuh dengan aktivitas yang monoton saja," kata Sugiman saat ditemui TribunSolo.com.
"Jadi orang berkunjung pagi, berenang, menikmati kuliber dengan sajian-sajian kuliner tradisional dengan harga yang terjangkau, bisa bersantai di taman, gazebo, maupun kursi-kursi taman, memancing, berkuda, atau aktivitas lain di Bakti Bumi Sukowati (BBS) farm dan BBS food," ucap Sugiman.
Asal-usul Sendang Kun Gerit
Ia menerangkan Wisata Sendang Kun Gerit digagas oleh warga Desa Jatibatur itu sendiri.
Pada tahun 2019, warga setempat mulai melakukan pemetaan, potensi desa seperti apa yang bisa diangkat untuk mensejahterakan warganya.
Kebetulan di Desa Jatibatur terdapat Sendang Kun Gerit, yang memiliki mata air yang cukup melimpah.
Akhirnya, potensi tersebut dimanfaatkan oleh Pemerintah Desa yang kemudian dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Rejeki Jatibatur.
Modalnya berasal dari gotong royong masyarakat dengan cara menggalang dana investasi dari masyarakat.
"Akhirnya 2021 dimulailah pembangunan tahap pertama pemandian Wisata Sendang kun Gerit dengan total lahan 6.000 meter persegi," jelas Sugiman.
"Berlanjut di tahun 2023 di Kawasan Kun Gerit Land, Waterboom, kemudian playground, pemancingan, resto, termasuk villa glamping, dan 2024 kita berkembang lagi ke grenhouse, stable untuk pelatihan kuda, padukuhan Sukowati, dan 2025 kita berkembang ke BBS farm dan BBS food," sambungnya.
Ia merinci BBS farm berisikan wisata edukasi peternakan kambing perah, sementara BBS food berisikan wisata edukasi pengolahan hasil pertanian menjadi snack tradisional, sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Sragen.
(*)
| Pasca Jumenengan Pakubuwono XIV, Struktur dan Pejabat Keraton Solo Bakal Berganti, Ini Bocorannya! |
|
|---|
| Pengakuan Benowo soal Drama Keraton Solo : Hangabehi Tiba-tiba Nobatkan Diri, Banyak Saudara Kaget |
|
|---|
| Benowo Tolak Mentah-mentah Tedjowulan Klaim Raja Ad Interim Keraton Solo Berdasarkan Surat Mendagri |
|
|---|
| Detik-detik Warga Serbu Bunga Kereta Kencana Usai Kirab Jumenengan PB XIV di Solo, Sampai Berebut! |
|
|---|
| Purboyo Jadi Pakubuwono XIV, Sudah Bersumpah di Watu Gilang untuk Ikrar Raja Keraton Solo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Suasana-objek-Wisata-Sendang-Kun-Gerit-di-Desa-Jatibatur-Kecamatan-Gemolong.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.