Jumenengan Keraton Solo

Detik-detik Warga Serbu Bunga Kereta Kencana Usai Kirab Jumenengan PB XIV di Solo, Sampai Berebut!

Tangan-tangan warga terulur, berebut meraih apa pun. Mulai dari sehelai daun, setangkai bunga, hingga serpihan dekorasi yang menempel di kereta.

Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
BEREBUT HIASAN - Warga tampak berebut bunga hiasan dari Kereta Kyahi Garuda Kencana yang membawa Pakubuwono XIV dalam Kirab Jumenengan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). Mereka berebut mulai dari sehelai daun, setangkai bunga, atau bahkan serpihan dekorasi yang menempel di kereta. 

Ringkasan Berita:
  • Usai kirab Jumenengan PB XIV, warga berebut bunga hiasan dari Kereta Kyahi Garuda Kencana sebelum kereta dipindahkan abdi dalem.
  • Qori, pengunjung asal NTB, turut berebut bunga sebagai kenang-kenangan dan datang karena penasaran melihat prosesi pengukuhan raja.
  • Qori mengaku kagum melihat langsung kekayaan adat dan budaya dalam prosesi Jumenengan.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di penghujung kirab Jumenengan Pakubuwono XIV, suasana di depan Keraton Solo mendadak berubah riuh.

Begitu Sang Raja masuk ke dalam kompleks keraton, warga langsung merangsek ke arah Kereta Kyahi Garuda Kencana, yakni kereta kencana berhias ukiran emas, lampu-lampu kaca kuno, dan rangkaian bunga serta dedaunan hijau yang masih segar.

Tangan-tangan terulur, berebut meraih apa pun. Mulai dari sehelai daun, setangkai bunga, hingga serpihan dekorasi yang menempel di kereta.

Di antara kerumunan itu, seorang perempuan berkerudung merah muda bunga melingkar di lehernya tampak paling antusias.

Qori (46), warga Nusa Tenggara Barat, yang ikut menyaksikan Kirab Jumenengan Pakubuwono XIV di Solo
AMBIL KENANG-KENANGAN - Qori (46), warga Nusa Tenggara Barat, yang ikut menyaksikan Kirab Jumenengan Pakubuwono XIV di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). Qori menjadi salah satu warga yang berebut bunga hiasan dari Kereta Kyahi Garuda Kencana selepas kirab.

Ia menggapai-gapai dedaunan kunyit yang menutupi sisi kereta, sementara beberapa warga lain memegang kamera ponsel, mengabadikan momen berebut berkah dari kendaraan sakral kerajaan.

“Ini untuk kenang-kenangan, biar ada saya ceritakan nanti di daerah saya di Nusa Tenggara Barat,” ujar Qori (46), yang datang bersama keluarganya, kepada TribunSolo.com, Sabtu (15/11/2025).

Dari kejauhan, ukiran singa emas pada bagian depan kereta terlihat berkilau meski cuaca mendung.

Baca juga: Kuda Kereta Kencana Kirab Jumenengan PB XIV di Solo Ternyata Kuda Sewaan, Disewa dari Warga

Seikat bunga kamboja, taburan melati, dan dedaunan besar peninggalan prosesi masih tertancap kuat ketika warga mencoba memetiknya.

Seseorang bahkan memanjangkan tubuh di atas bahu temannya hanya agar bisa menjangkau satu tangkai yang dianggap membawa keberkahan.

Aksi berebut bunga itu berlangsung cepat, tidak sampai beberapa menit, sebelum para abdi dalem akhirnya memindahkan kereta.

Namun sorak dan tawa warga masih terdengar, tanda betapa berharganya momen singkat itu bagi mereka.

Baca juga: Suksesi Keraton Solo Makin Panas, Adik PB XIII Benowo Tegaskan Putra Tertua Tidak Otomatis Jadi Raja

Qori mengaku sudah tiba sejak Dzuhur, sekitar pukul 11.45 WIB.

Rasa penasarannya terhadap prosesi kenaikan tahta PB XIV menjadi alasan utama ia rela berdesakan di antara lautan manusia yang memadati jalan.

“Saya ini kan orangnya kepoan, jadi saya ingin melihat bagaimana sih prosesi pengukuhan apa namanya itu Pakubono ke-14,” ungkapnya sambil tersenyum.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved