Fakta Menarik Tentang Boyolali
Asal-usul Kecamatan Klego Boyolali : Konon Namanya Dipercaya Merupakan Pemberian Nyi Ageng Serang
Salah satu landmark paling penting di Kecamatan Klego adalah Waduk Bade, sebuah bendungan besar yang terletak di Desa Bade.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Bahkan mereka memiliki paguyuban pedagang sate kambing.
Lucunya, meski dikenal sebagai “pusat” asal pedagang sate kambing, Klego hanya memiliki sedikt warung sate kambing di wilayahnya.
Baca juga: Asal-usul Ponten Ngebrusan Solo: Jejak Arsitektur Kolonial dan Revolusi Hidup Sehat di Kota Bengawan
Asal-usul Nama Klego
Nama "Klego" memiliki kisah menarik yang berakar dari peristiwa masa perjuangan.
Menurut cerita yang berkembang, nama ini muncul pada masa Pangeran Diponegoro mengobarkan perlawanan terhadap Belanda.
Pada waktu itu, Nyi Ageng Serang bersama cucunya Aryo Papak memimpin pasukan Narapraja dan bergerak melewati berbagai daerah seperti Serang, Purwodadi, Semarang, Demak, dan Kudus.
Saat mereka tiba di daerah yang kini disebut Klego, Nyi Ageng Serang merasakan kenyamanan dan enggan beranjak.
Ia menyebut perasaannya dengan ungkapan Jawa “kele-kele ora tega”, yang berarti tidak sampai hati pergi.
Dari ungkapan itulah muncul nama Klego, yang kemudian dilestarikan dari generasi ke generasi.
Baca juga: Asal-usul Kampung Gandekan di Solo : Nama Diambil dari Abdi Dalem, Dulu Pelabuhan Kuno yang Sibuk
Pengesahan Nama Setelah Kemerdekaan
Meskipun nama Klego sudah dikenal luas sejak lama, status resminya sebagai desa baru ditetapkan setelah Indonesia merdeka.
Pada tahun 1950-an, Kepala Desa pertama menghadiri konferensi Pemerintah Kabupaten Boyolali dan mengusulkan nama Desa Klego.
Usulan tersebut diterima karena tidak ada desa lain yang menggunakan nama serupa. Sejak itu, Klego diakui secara resmi sebagai bagian dari wilayah administrasi Boyolali.
Waduk Bade: Ikon Wisata dan Sumber Kehidupan Pertanian
Salah satu landmark paling penting di Kecamatan Klego adalah Waduk Bade, sebuah bendungan besar yang terletak di Desa Bade.
Waduk ini berfungsi sebagai sistem irigasi utama yang mengairi ratusan hektare sawah di Klego, Andong, dan sebagian wilayah Boyolali.
Selain perannya dalam pertanian, Waduk Bade juga berkembang menjadi destinasi wisata alami.
Di sisi utara tanggul, area wisata sederhana memungkinkan pengunjung duduk santai sembari menikmati panorama waduk yang luas.
Baca juga: Asal-usul Pasar Harjodaksino Solo: Nama Diambil dari Tokoh Lokal, tapi Lebih Dikenal Pasar Gemblegan
| Kisah Pertempuran Pasukan Pangeran Mangkubumi dan Mangkunegara di Tugu Desa Tangkil Sragen |
|
|---|
| Jejak Pangeran Mangkubumi di Wilayah Sragen dalam Bedah Naskah Kuno Babad Giyanti jilid XVII - XXI |
|
|---|
| Sejarah Sentra Batik di Desa Pilang Masaran Sragen, Keahlian Membatik Diwariskan Turun Temurun |
|
|---|
| Sejarah Desa Poleng di Sragen: Punden Poleng Jadi Cikal Bakal, Tempat Pelarian Selir Kerajaan Pajang |
|
|---|
| Kenapa Gading Gajah Purba jadi Ikon Kabupaten Sragen? Ternyata Begini Awal Mulanya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Waduk-Bade-Klego-di-Boyolal-Jawa-Tengah.jpg)