Sejarah Kuliner Legendaris
Kenapa Banyak Warung Sate Kambing dan Tengkleng di Solo? Ternyata Pengaruh Orang Timur Tengah
Mulai dari sate, tengkleng, hingga tongseng kambing, semuanya menjadi hidangan favorit warga Solo sekaligus incaran para wisatawan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Asal usul sate sendiri masih menjadi perdebatan, namun beberapa teori menyebutkan sate berasal dari pulau Jawa atau Sumatera, sementara teori lain mengatakan sate masuk ke Indonesia melalui pengaruh Arab pada masa penyebaran Islam.
Baca juga: Kenapa Banyak Fosil Ditemukan di Sangiran Sragen? Berawal Letusan Gunung Berapi Jutaan Tahun Lalu
Awalnya, sate disajikan hanya dalam acara adat atau upacara khusus.
Namun seiring waktu, populasi kambing meningkat dan harga daging kambing menjadi lebih terjangkau, sate pun hadir di warung dan restoran sebagai hidangan sehari-hari yang mudah ditemukan.
Memang banyak warung sate kambing di Solo, namun ada beberapa yang terkenal bahkan legendaris.
Jika kamu berkunjung ke Solo dan berencana kulineran sate atau olahan daging kambing berikut rekomendasinya.
1. Sate Kambing Mbok Galak
Alamat: Jalan Ki Mangun Sarkoro No. 112, Sumber Banjarsari, Banyuanyar
Jam buka: 08.00 - 17.00 WIB
Menu andalan di sini meliputi Sate Kambing, Sate Buntel, Tongseng Kambing, Gulai, dan Tengkleng dengan harga mulai Rp 50.000 - 80.000.
Kamu juga bisa menambah pelengkap seperti rambak kulit sapi, kacang goreng, dan emping pedas manis dengan harga Rp 4.000 - 15.000.
Lokasinya berjarak 4,9 kilometer dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 13 menit kendaraan bermotor.
2. Sate Kambing & Tengkleng Rica Rica Pak Manto
Alamat: Jalan Honggowongso No. 36, Sriwedari, Laweyan
Jam buka: 07.30 - 20.00 WIB
Di sini tersedia Sate Buntel, Sate Kambing, dan Sate Campur Buntel mulai Rp 60.000 - 65.000. Menu lain yang wajib dicoba adalah Tengkleng Rica, Tengkleng Segar, Tongseng, Sumsum Rica, dan Garang Masak dengan harga Rp 45.000 - 65.000.
Sejarah Sate Kambing Tambak Segaran, Tempat Kuliner Legendaris di Solo, Pelopor Sate Buntel |
![]() |
---|
Sejarah Keripik Paru Mbah Mangun, Oleh-oleh Khas Klaten yang Legendaris, Sudah Ada Sejak 1965 |
![]() |
---|
Sejarah Sego Wiwit, Kuliner Khas Klaten yang Sarat Makna : Makanan Penghormatan untuk Dewi Sri |
![]() |
---|
Sejarah Pecel Solo yang jadi Menu Favorit Sarapan: Dulu Makanan Raja, Sambalnya Wijen Bukan Kacang |
![]() |
---|
Sejarah Rica Mentok Mbah Modin Karanganyar, Ternyata Resepnya Dipelajari Secara Otodidak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.