Sopir Bank di Wonogiri Gondol Rp9 Miliar
Terungkap, Uang Rp 10 M yang Dibawa Kabur Sopir Bank Jateng Ternyata untuk Isi Mesin ATM se-Wonogiri
Bank Jateng berencana memperketat pengawasan terhadap pegawai, termasuk melalui psikotes berkala untuk mendeteksi potensi penyimpangan sejak dini
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Dana sebesar Rp10 miliar yang dibawa kabur oleh Anggun Tyas (35), sopir outsourcing Bank Jateng Cabang Wonogiri, diketahui merupakan uang untuk pengisian mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri.
Kuasa hukum Bank Jateng, Boyamin Saiman, mengungkapkan bahwa berkat gerak cepat aparat kepolisian, sekitar 97 persen dari total dana berhasil diamankan.
“Pertama-tama, saya memberikan apresiasi. Karena gerak cepat penyidik, pelaku berhasil ditangkap dan yang utama barang bukti mendekati 100 persen bisa diamankan, sekitar 97 persen. Artinya kerugian Bank Jateng menjadi minimalis. Bahkan kalau diasuransikan, bisa semakin ringan,” ujar Boyamin di Mapolresta Solo, Senin (22/9/2025).

Ia menambahkan, meski uang tersebut kini menjadi barang bukti dan tidak bisa diputar, hal itu merupakan risiko yang wajar dan dapat diterima oleh pihak bank.
Kedatangan Boyamin ke Mapolresta Solo bertujuan untuk berkoordinasi dengan penyidik terkait teknis pengamanan barang bukti senilai kurang lebih Rp9,6 miliar.
Setelah kasus terungkap, uang tersebut dititipkan kembali ke pihak bank.
Untuk mengurangi risiko, Bank Jateng mengusulkan agar dana tidak disimpan secara fisik, melainkan dialihkan ke rekening penampungan khusus.
“Uang ini jumlahnya sangat besar, Rp10 miliar. Kalau disimpan begitu saja, jangankan Rp10 miliar, satu miliar pun tidak nyaman. Maka tadi kami minta izin kepada penyidik agar bisa dimasukkan ke rekening penampungan. Dengan begitu, lebih aman dan lebih terkontrol,” jelasnya.
Boyamin berharap proses hukum terhadap pelaku bisa segera rampung dan dilimpahkan ke pengadilan.
“SPDP sudah keluar, artinya berkas sudah masuk. Harapan kami tidak lama lagi bisa P21 dan segera disidangkan. Kami ikuti saja proses hukum, sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Menanggapi kasus ini, Bank Jateng berencana memperketat pengawasan terhadap pegawai, termasuk melalui psikotes berkala untuk mendeteksi potensi penyimpangan sejak dini.
“Namanya orang banyak, pasti ada saja yang berpikiran macam-macam. Untuk ke depan, kami akan lebih ketat lagi. Salah satunya dengan memperkuat proses psikotes agar bisa membaca karakter karyawan,” terang Boyamin.
Ia menyebut pelaku sudah lama memantau pola distribusi dana, terutama menjelang akhir bulan saat kebutuhan dana tunai meningkat.
“Pelaku ini sudah paham ritme. Karena menjelang akhir bulan biasanya kebutuhan dana tunai naik, terutama untuk gaji dan pengisian ATM. Bahkan sebelumnya pernah lebih dari Rp15 miliar dan aman-aman saja. Jadi jelas, dia sudah memantau sejak lama,” ungkapnya.
Istri Sebut Tak Ada Gerak-gerik Mencurigakan dari Driver Bank Wonogiri: Pagi Sempat Cuci Mobil |
![]() |
---|
Keluarga Anggun Driver Bank Wonogiri Sempat Takut Dikucilkan Lingkungan: Tetangga Menguatkan |
![]() |
---|
Istri Anggun Sopir Bank Wonogiri yang Gondol Rp 10 M Akui Malu, tapi Hidup Harus terus Berjalan |
![]() |
---|
Kesaksian Istri Anggun, Driver Bank Wonogiri yang Gondol Rp10 M: Nomor Suami Tak Bisa Dihubungi |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Tentang Sopir Bank Wonogiri Penggondol Rp 10 M : Religius, Kerap Beri Uang Rokok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.