Grup Facebook Gay di Solo

Ada 15 Remaja Pengidap HIV/AIDS di Solo, KPA Pastikan Telah Mendapat Terapi ARV

Penanganan HIV/AIDS di Solo dikalim sudah dilakukan dengan baik. Ini termasuk pada 15 remaja pengidap HIV/AIDS.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
BICARA HIV. Komisioner Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Surakarta Tommy Pranoto. Dia mengungkapkan anak yang terjangkit HIV ditangani dengan baik. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Komisioner Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Surakarta Tommy Pranoto memastikan sekitar 15 remaja pengidap HIV/AIDS telah tertangani dengan baik. 

Mereka saat ini sedang mengikuti terapi antiretroviral (ARV) untuk menekan perkembangan virus.

“Kalau sudah diketahui positif ini langsung diterapi oleh pemerintah untuk segera minum obat supaya tidak berkembang virusnya di dalam tubuh mereka,” jelasnya saat dihubungi Selasa (28/10/2025).

Sejumlah pendamping juga telah diterjunkan untuk memantau perkembangan dari tiap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) ini.

“Ya sudah terapi. Sudah ikut terapi pendampingan. Sudah didampingi,” tuturnya.

Ia juga memastikan kerahasiaan dari tiap ODHA dari lingkungannya.

Hal ini dilakukan agar ia terhindar dari stigma negatif.

Baca juga: Cegah HIV/AIDS dan LGBTQ, Bupati Klaten Minta Generasi Muda Aktif Kegiatan Positif

“Tidak ada yang dibedakan. Haknya sama dengan yang tidak mengidap. Hanya ketika positif dia sudah ikut terapi dan itu rahasia tidak mungkin orang lain atau teman-teman di itu ada remaja yang positif. Iya harus (dijaga kerahasiaannya),” jelasnya.

Sebelumnya Direktur Yayasan SPEK-HAM Rahayu Purwaningsih meminta mereka dijaga kerahasiaan data pribadinya agar tidak mendapat stigma dan diskriminasi.

“Kita harus memastikan bahwa anak anak yang sudah terinfeksi terinfeksi HIV ini terlindungi rahasianya agar mereka tidak menerima stigma dan diskriminasi karena stigma dan diskriminasi masih kuat. Jangan sampai nanti anak anak ini justru dikeluarkan dari sekolah,” ungkapnya saat dihubungi Selasa (23/9/2025) lalu.

Ia juga meminta agar mereka dipastikan telah mendapatkan akses pengobatan yang memadai. Dengan begitu HIV yang diderita bisa terkontrol dan tidak terjangkiti penyakit penyerta.

“Kita pastikan bahwa anak-anak ini bisa mendapatkan akses pengobatan, dia tidak mengalami kekerasan pada saat orang tuanya tahu. Misalkan karena justru itu nanti menghambat anak ini tidak mendapatkan pengobatan, kemudian mengalami penyakit penyakit penyerta,” jelasnya. 

Tentang Terapi ARV

Terapi ARV adalah terapi yang diberikan untuk orang yang terinfeksi HIV. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved