Tingkat Pengangguran di Solo Masih 12 Ribu, Wali Kota: Bukan Salah Pencari Kerja
Pengangguran di Solo mencapai 12 ribu. Pemkot menyebut masih berusaha melakukan intervensi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengungkapkan saat ini tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai sekitar 12.000 orang.
Ia berharap dengan berbagai intervensi yang dilakukan, angka tersebut bisa turun hingga 4,6 persen.
“Sekitar 12.000. Kita targetkan TPT bisa turun 4,6 persen. Kita doa terus supaya tenaga kerjanya bisa terserap,” jelasnya saat ditemui di Pendhapi Gede Balai Kota Solo, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, tantangan paling besar saat ini adalah bagaimana menghubungkan dunia pendidikan dengan industri, agar lulusan pendidikan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
“Tantangannya di link and match. Bukan salah teman-teman pencari kerja. Kita harus mengubah sistem, mulai dari dunia pendidikan yang di-match-kan dengan industri. Kita belum punya data apa yang dibutuhkan di industri dan apa yang diajarkan di dunia pendidikan. Ini yang paling penting,” jelasnya.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengadakan job fair seperti yang digelar di Pendhapi Gede Balai Kota Solo pada 29–30 Oktober 2025.
Ketua Forum Pusat Karier Perguruan Tinggi Soloraya, Dhani Damanik, menjelaskan job fair kali ini diikuti hingga 60 perusahaan, dengan sekitar 2.500 lowongan pekerjaan yang dibuka.
“Hari ini total ada 60 perusahaan yang ikut job fair. Ini job fair keempat. Kami berharap lowongan kerja yang dibuka hari ini hampir 2.500 posisi,” jelasnya.
Baca juga: Mengaku Banyak Utang, Pria Pengangguran Curi Sepeda Motor Milik Penjual Es Teh
Ia memprediksi, dalam dua hari pelaksanaan, jumlah pencari kerja yang datang bisa mencapai 4.000 orang.
Ia pun berharap perusahaan mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal.
“Kita berharap semuanya bisa terserap. Kita juga berharap tingkat kemiskinan bisa turun. Sampai hari ini total selama dua hari ada sekitar 3.500–4.000 pengunjung,” tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan memantau jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap dari job fair tersebut.
Setiap perusahaan diwajibkan menyetor data serapan tenaga kerja.
“Semua perusahaan saya verifikasi. Mereka ikut job fair lalu menyerap berapa orang untuk masuk di perusahaannya. Data serapan itu diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja. Diharapkan setelah job fair, mereka wajib memberikan data dalam waktu satu bulan,” jelasnya. (*)
| Ironi Mahasiswi UNS Solo Penerima Beasiswa KIP-K : Pakai HP iPhone di Tengah Bantuan Pendidikan |   | 
|---|
| Desas-desus Mahasiswi UNS Solo Penerima Beasiswa KIP-K, Disebut Berasal dari Keluarga Broken Home |   | 
|---|
| Kesaksian Teman Mahasiswi UNS Solo Penerima Beasiswa KIP-K Ketahuan Dugem : Circle di Kampus Hedon |   | 
|---|
| Samuhita Jadi Event PT Lintas Data Prima Resmikan Komunitas Eldrimer 'Satu Visi Satu Mimpi' |   | 
|---|
| JIS Dipakai untuk Konser, Laga Persija vs PSBS Biak Dipindah ke Stadion Manahan Solo Tanpa Penonton |   | 
|---|

 
	
						 
							
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.