Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Cerita Adik Raja Keraton Solo, GKR Wandansari Mengaku Tak Diizinkan Menjenguk Kakaknya Sebelum Wafat
GKR Wandansari Koes Moertiyah mengungkap cerita, dia mengaku tak diizinkan menjenguk kakaknya sebelum wafat.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
“Setahu saya, gulanya tinggi dan sudah mengarah ke kerusakan ginjal. Sempat cuci darah, tapi hanya kuat sekitar satu setengah jam,” ungkap Wandansari.
Menurutnya, sang kakak dirawat intensif sekitar sebulan terakhir.
Karena faktor usia, dalam enam tahun terakhir PB XIII juga sudah menggunakan kursi roda.
“Sudah enam tahun beliau pakai kursi roda. Dirawatnya sebulan setelah acara Kembul Bujono,” pungkasnya.
Suksesi Keraton Solo
Sejumlah nama mulai mencuat sebagai calon penerus takhta Raja Keraton Solo, termasuk dari kalangan adik kandung mendiang raja.
Pegiat sejarah R. Surojo menyebut, di antara figur yang berpotensi naik takhta terdapat beberapa adik kandung PB XIII dari ibu yang sama, mereka yakni:
- Gusti Benowo
- Gusti Puger
- Gusti Madu Kusumo
“Masih ada adik raja yang laki-laki, seperti Gusti Benowo, Gusti Puger, atau Gusti Madu Kusumo. Mereka adik kandung dan secara garis keturunan masih sangat dekat dengan mendiang,” kata Surojo kepada TribunSolo.com, Minggu (2/11/2025).
Menurutnya, peluang adik raja untuk memimpin keraton bisa terbuka lebar bila status putra mahkota yang ditetapkan PB XIII, yakni KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra atau Gusti Purbaya, kembali dipersoalkan.
Hal ini tak lepas dari konflik lama di tubuh keluarga besar keraton terkait keabsahan permaisuri GKR Pakubuwana atau KRAy Pradapaningsih.
Sebagian keluarga tidak mengakui status permaisuri tersebut, yang berdampak pada legitimasi putranya sebagai calon raja.
“Kalau penentuan putra PB XIII tidak bisa diterima, solusinya ya adik raja yang menjadi raja. Karena ada anggapan dari keluarga kerajaan bahwa permaisuri tidak sah,” jelasnya.
Surojo menambahkan, sosok-sosok seperti Gusti Puger atau Gusti Benowo dikenal sebagai tokoh yang cukup aktif dalam kegiatan internal keraton dan dianggap memahami adat serta tatanan Kasunanan Surakarta.
Ia berharap, perbedaan pandangan terkait suksesi bisa segera diselesaikan melalui musyawarah keluarga besar keraton.
“Dua pandangan itu harus dipersatukan dan bermuara pada suksesi. Harapan saya, musyawarah cepat selesai agar tidak menimbulkan perpecahan,” ujarnya. (*)
| Gusti Moeng Akui Dapat Pertanda Sebelum Raja Keraton Solo Wafat : Lihat Pakai Baju Koko Putih |
|
|---|
| Detik-Detik Jenazah Pakubuwono XIII Tiba di Keraton Solo, Dibawa Toyota Alphard Hitam |
|
|---|
| Sempat Minta dari PMS, Ternyata Pakubuwono XIII Dibawa ke Keraton Solo oleh Mobil Jenazah Baznas |
|
|---|
| Siapa Naik Tahta Setelah Pakubuwono XIII Mangkat? Antara Adik Kandung atau Putra Bungsu |
|
|---|
| Prosesi Pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII, Gunakan Kereta Kencana Khusus Raja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.