Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Suksesi Tahta Keraton Surakarta, Gusti Nino Serukan Tak Ada Dualisme dan Perpecahan
Di tengah prosesi adat yang masih berlangsung, muncul pembicaraan mengenai siapa yang akan melanjutkan tahta sebagai Pakubuwono XIV.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Putradi Pamungkas
Ringkasan Berita:
- Gusti Nino berharap proses pemilihan penerus PB XIII berlangsung damai tanpa perpecahan seperti masa lalu
- Sesuai adat, calon raja berasal dari anak laki-laki permaisuri, yaitu KGPH Purboyo, putra Kanjeng Ratu Asih
- Penentuan tahta akan dimusyawarahkan oleh keluarga besar, sesepuh, dewan adat, dan pihak Tedjowulan.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Adik mendiang Pakubuwono XIII, KGPH Suryo Wicaksono atau yang akrab disapa Gusti Nino, berharap proses penentuan raja penerus Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dapat berlangsung secara damai.
Dirinya berharap proses tersebut tidak memunculkan konflik seperti yang pernah terjadi di masa lalu.
“Mudah-mudahan tidak ada dualisme lagi. Semua bisa dimusyawarahkan dengan baik demi menjaga marwah dan kelestarian Keraton Kasunanan Surakarta,” ujar Gusti Nino, Minggu (2/11/2025).
Wafatnya Sinuhun PB XIII meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar keraton.
Di tengah prosesi adat yang masih berlangsung, muncul pembicaraan mengenai siapa yang akan melanjutkan tahta sebagai Pakubuwono XIV.
Gusti Nino menjelaskan bahwa penentuan raja penerus akan mengikuti angger-angger atau aturan adat internal keraton yang telah berlaku secara turun-temurun.
Menurutnya, calon raja biasanya berasal dari anak laki-laki yang lahir dari istri yang telah diangkat secara resmi sebagai permaisuri.
“Secara adat turun-temurun, penggantinya itu mengikuti aturan internal kerajaan atau angger-angger-nya. Biasanya berasal dari istri yang sudah diangkat menjadi permaisuri,” jelasnya.
Gusti Nino mengungkapkan bahwa PB XIII memiliki empat istri, dan semuanya dikaruniai anak laki-laki.
Namun, hanya satu yang telah diangkat sebagai permaisuri, yakni Kanjeng Ratu Asih atau Kanjeng Ratu PB XIII.
Dengan demikian, anak dari permaisuri tersebut memiliki hak utama sebagai calon penerus tahta.
“Beliau PB XIII memang memiliki empat istri, dan semuanya punya anak laki-laki. Tapi yang diangkat sebagai permaisuri adalah yang sekarang ini, sehingga kalau berdasarkan aturan adat, ya anak dari permaisuri itu yang menjadi calon penerus,” terangnya.
Baca juga: Wapres Gibran Takziah Raja Solo Sinuhun Pakubuwono XIII, Sampaikan Bela Sungkawa dan Panjatkan Doa
Meski demikian, Gusti Nino menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan keluarga besar keraton dan para sesepuh.
Ia juga belum mengetahui apakah PB XIII sempat meninggalkan surat wasiat atau pesan khusus kepada keluarga.
Keraton Kasunanan Surakarta
Pakubuwono XIII
KGPH Suryo Wicaksono
Meninggal dunia
Kota Solo
Multiangle
TribunBreakingNews
Breaking News
| Duka Kepergian Sinuhun PB XIII, Wapres Gibran Ajak Keraton Surakarta Tetap Jaga Kesejukan |
|
|---|
| Wapres Gibran Takziah Raja Solo Sinuhun Pakubuwono XIII, Sampaikan Bela Sungkawa dan Panjatkan Doa |
|
|---|
| Datang Melayat, Gusti Bhre Kenang Sosok Raja Solo PB XIII : Pemimpin Tangguh dan Bijaksana |
|
|---|
| Asal-usul Bangsal Maligi, Tempat Persemayaman Terakhir Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII yang Sakral |
|
|---|
| Raja Solo PB XIII Disemayamkan, Masyarakat Diizinkan Beri Penghormatan Khidmat Berbusana Jawa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.