Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Raja Keraton Solo PB XIII Wafat: Masyarakat Umum hingga Pelajar Berdatangan untuk Takziah
Hingga hari ini masih banyak warga Solo yang melayat mendiang Sinuhun Pakubuwono XIII. Termasuk siswa sekolah di Solo.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Ringkasan Berita:
- Ratusan pelajar dan guru SMK Kasatriyan bertakziah ke Keraton Surakarta untuk menghormati wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII.
- Kepala sekolah Danang Giyarso menyebut kegiatan ini sebagai upaya menanamkan kecintaan pelajar terhadap budaya Jawa.
- Penghageng Parentah Keraton, KGPH Dipokusumo, menyatakan masyarakat umum boleh bertakziah asalkan berpakaian sopan tanpa wajib mengenakan busana adat.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masyarakat umum hingga pelajar berdatangan untuk bertakziah ke persemayaman mendiang Sinuhun Pakubuwono XIII, Senin (3/11/2025).
Sejak mengembuskan napas terakhir pada Minggu (2/11/2025), sejumlah pelayat datang ke Sasana Parasdya, tempat disemayamkannya Sinuhun, untuk memanjatkan doa dan menyampaikan bela sungkawa.
Salah satu yang melayat yakni para guru dan siswa SMK Kasatriyan yang membawa rombongan sekitar 300 orang.
Kepala SMK Kasatriyan, Danang Giyarso, mengungkapkan bahwa pihaknya mengajak para siswa untuk menanamkan kecintaan pada budaya Jawa.
“Yang ikut ini kurang lebih 300-an. Kita ini warga dari keraton, nguri-uri budaya yang ada,” jelas Danang pada Senin (3/11/2025).
SMK ini memang dikenal sebagai sekolah yang melestarikan budaya Jawa.
Ia berharap kegiatan takziah ini bisa menanamkan nilai-nilai yang dianut masyarakat Jawa.
“Termasuk pelajarannya juga ada seni tari, adat istiadat seperti tedak siten dan lain sebagainya. Harapannya anak-anak bisa memelihara budaya Jawa dan nilai-nilai luhur dari para leluhur kita,” tuturnya.
Ia bersama keluarga besar SMK Kasatriyan juga mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII.
“Kami keluarga besar SMK Kasatriyan ikut berbelasungkawa atas wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII. Semoga husnul khatimah,” ujarnya.
Tak Harus Berbusana Jawa
Salah satu siswa SMK Kasatriyan, Putrianti, mengungkapkan mereka merasa perlu bertakziah karena sekolah mereka berada di lingkungan keraton.
Menurutnya, kegiatan ini juga menambah pengetahuan sejarah.
“Soalnya sekolah kami ada di lingkungan keraton, jadi bisa menambah ilmu tentang sejarah,” katanya.
Penghageng Parentah Keraton Solo, KGPH Dipokusumo, menjelaskan bahwa masyarakat umum memang diperbolehkan bertakziah.
Mereka hanya perlu bersikap sopan tanpa harus mengenakan busana adat Jawa lengkap.
“Semua terutama kerabat, sentono, dan abdi dalem ada tata cara pakaian tertentu. Untuk masyarakat umum diharapkan berpakaian sopan saat masuk ke area keraton,” jelasnya. (*)
| Raja Keraton Solo PB XIII Wafat, Kereta Jenazah Terakhir Direnovasi pada Masa Pakubuwono X |
|
|---|
| HARAPAN di Balik Wafatnya Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII : Tak Ada Dualisme dan Perebutan Tahta |
|
|---|
| Raja Keraton Solo PB XIII Wafat, Tedjowulan Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Penerus Takhta |
|
|---|
| Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat: Jokowi dan Gibran Tak Melayat Bersama |
|
|---|
| TATA CARA Masyarakat Beri Penghormatan Terakhir bagi Raja Keraton Solo PB XIII : Berbusana Jawa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.