Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
PESAN Sri Sultan HB X Pasca Wafatnya Raja Keraton Solo PB XIII : Semoga Regenerasi Berjalan Baik
Sri Sultan Hamengkubuwono X berpesan agar proses suksesi kepemimpinan bisa berjalan baik sepeninggal sinuhun.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Ringkasan Berita:
- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X melayat ke Keraton Kasunanan Surakarta untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Sinuhun Pakubuwono XIII, Selasa (4/11/2025).
- Ia berpesan agar proses suksesi berjalan lancar dan Keraton tetap rukun demi kelestarian budaya Jawa.
- Sri Sultan menegaskan hubungan baik antara Keraton Yogyakarta dan Surakarta tetap terjalin melalui komunikasi keluarga dan upacara adat.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X melayat ke Keraton Kasunanan Surakarta mengunjungi mendiang Sinuhun Pakubuwono XIII, Selasa (4/11/2025).
Ia berpesan agar proses suksesi kepemimpinan bisa berjalan baik sepeninggal sinuhun.
“Saya menyampaikan duka cita dan itu sudah sampaikan beberapa hari yang lalu. Semoga semuanya berjalan lancar tidak ada halangan. Keraton Kasunanan Surakarta selama ini sudah aman-aman saja nyaman-nyaman saja. Semoga regenerasi tetap bisa berjalan dengan baik,” kata Sri Sultan HB X.
Baca juga: Hari Terakhir Melayat Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII, Waktu Dibatasi Hanya Sampai Magrib!
Ia datang sekitar pukul 11.52 WIB bersama permaisuri GKR Hemas. Sebelumnya, Wakil Gubernur DI Yogyakarta KGPAA Paku Alam X telah tiba lebih dulu.
Putra Sinuhun, KGPAA Hamengkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram dan Istri Sinuhun, GKR Pakubuwono XIII menyambut kedatangannya.
Sesampainya di tempat persemayaman Sasana Parasdya, Sri Sultan memanjatkan doa agar mendiang diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.
Seusai melayat, ia menyampaikan agar proses suksesi kepemimpinan berjalan baik sehingga kebudayaan jawa bisa dilestarikan bersama.
Baca juga: Selasa Kliwon Tanpa Tarian Sakral di Keraton Solo, Ketika Alunan Gendhing Mengemuka di Tengah Duka
“Karena bagaimanapun kami bagian dari yang harus menjaga tradisi baik di Surakarta maupun di Yogyakarta. Harapan saya juga sama. Bagaimana kita bisa meneruskan dengan langgeng dengan segala menjadi bagian dari republik aman-aman saja nyaman-nyaman saja dalam perkembangan antar generasi kita juga bersama-sama memanage dengan baik,” tuturnya.
Ia mengakui tak begitu akrab dengan sosok sinuhun. Namun, ia tetap menjalin silaturahmi di sejumlah momen penting upacara adat.
“Saya sekadar kenal beliau saja. Dalam arti bergaul dan sebagainya kan jarang. Kami nggak berani memberikan pemikiran,” jelasnya.
Menurutnya di antara para kerabat Keraton Kesultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta memiliki hubungan yang baik.
“Sebetulnya sama beliau-beliau saya juga kenal. Anak-anak saya juga ada komunikasi. Sebetulnya tidak tertutup. Hanya momentum yang diperlukan untuk dilihat publik cari waktunya yang susah. Upacara juga waktunya bersamaan. Momentum itu tidak mudah ditemukan. Tapi komunikasi tetap komunikasi,” tuturnya.
(*)
Multiangle
Sri Sultan HB X
Raja Keraton Solo
TribunBreakingNews
PB XIII
Pakubuwono XIII
Solo
Sri Sultan Hamengkubuwono X
| Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat: Sri Sultan HB X Melayat di Hari Terakhir |
|
|---|
| Hari Terakhir Melayat Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII, Waktu Dibatasi Hanya Sampai Magrib! |
|
|---|
| Selasa Kliwon Tanpa Tarian Sakral di Keraton Solo, Ketika Alunan Gendhing Mengemuka di Tengah Duka |
|
|---|
| Hari Terakhir Takziah Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII, Pelayat Padati Lokasi Persemayaman |
|
|---|
| Suasana Duka Keraton Solo, Latihan Bedhaya Ketawang Hanya Lantunkan Gendhing, Tak Ada Tarian |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.