Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Soal Penerus Tahta Keraton Solo, Maha Menteri Tedjowulan Sebut Deklarasi Gusti Purbaya Terlalu Dini
Tedjowulan menilai deklarasi KGPAA Hamangkunegoro atau Gusti Purbaya sebagai Pakubuwono XIV terlalu dini.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Ringkasan Berita:
- KGPA Tedjowulan membuka peluang munculnya kandidat lain penerus tahta Keraton Surakarta, tak hanya Gusti Purbaya
- Juru bicara Tedjowulan menilai deklarasi Gusti Purbaya sebagai raja terlalu dini dan menyalahi paugeran adat
- Penetapan raja seharusnya disepakati seluruh trah PB I–XIII, bukan hanya satu kelompok
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan, membuka kemungkinan munculnya kandidat lain sebagai penerus tahta Keraton Surakarta.
Melalui juru bicaranya, KP Bambang Pradotonagoro, Tedjowulan menilai deklarasi KGPAA Hamangkunegoro atau Gusti Purbaya sebagai Pakubuwono XIV terlalu dini.
“Kita belum berbicara sampai di sana. Semua sah. Gusti Puger, Gusti Dipo silakan. Pembicaraan itu nanti,” ujar KP Bambang saat ditemui di kantornya, Rabu (5/11/2025).
KP Bambang mengakui bahwa Tedjowulan merupakan salah satu kandidat.
Namun, menurutnya, yang terpenting adalah sosok penerus tahta harus disepakati bersama oleh seluruh kerabat Keraton.
“Saya tidak mau mendahului. Yang terpenting keluarga maunya seperti apa. Beliau-beliau ini posisinya sudah sepuh. Semua terbuka, tidak hanya Gusti Tedjowulan. Termasuk Gusti Dipo, Gusti Puger,” terang KP Bambang.
Sebelumnya, KGPAA Hamangkunegoro menyatakan dirinya sebagai Pakubuwono XIV di depan jenazah ayahnya sebelum diberangkatkan.
Menurut KP Bambang, tindakan tersebut menyalahi paugeran atau tata adat Keraton.
“Secara adat dia mengangkat. Gusti Purbaya sudah menjadi Pangeran Adipati, mengangkat dirinya sendiri sebagai raja. Cuma yang menjadi masalah bukan itu. Paugeran yang terjadi biasanya 40–100 hari kita hening. Ini belum ada 40–100 hari, bahkan jenazah belum diberangkatkan kok sudah diikrarkan,” jelasnya.
Meski demikian, pihak Tedjowulan tidak menolak jika KGPAA Hamangkunegoro naik tahta melalui kesepakatan seluruh kerabat.
KP Bambang menegaskan bahwa Keraton bukan milik satu garis keturunan saja.
“Silakan kalau sudah disepakati kerabat yang lain. Prinsipnya Panembahan Agung kalau sudah disepakati ya sudah tidak lagi menjadi Plt. Disepakati bersama itu bukan satu kelompok. Keraton itu dimiliki trah dari PB I sampai XIII. Semua harus diajak bicara,” tuturnya.
Baca juga: GKR Timoer Tegaskan KGPAA Hamengkunagoro Sebagai Satu-Satunya Pewaris Tahta Keraton Surakarta
Amanat Sinuhun
Sebelumnya, putra-putri almarhum Sinuhun Pakubuwono XIII telah bersepakat untuk menjalankan amanat penunjukan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamengkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram sebagai satu-satunya pewaris tahta Keraton Kasunanan Surakarta.
Mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak dapat dipengaruhi oleh pihak keluarga lain.
GKR Timoer menyampaikan bahwa penunjukan putra mahkota telah dilakukan secara resmi oleh Sinuhun PB XIII pada tahun 2022, bertepatan dengan peringatan Tingalan Dalem Jumenengan ke-18, Minggu (27/2/2022).
Penobatan tersebut juga bersamaan dengan pengangkatan BRAy Asih Winarni sebagai permaisuri bergelar Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono XIII.
GKR Timoer menambahkan, dirinya bersama saudara-saudara kandungnya telah menerima amanat langsung dari Sinuhun untuk memastikan putra mahkota naik tahta.
(*)
Keraton Kasunanan Surakarta
Pakubuwono XIII
Multiangle
Kota Solo
Meninggal dunia
KGPAA Hamengkunagoro
Hamengkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram
Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan
KP Bambang Pradotonagoro
Tedjowulan
Gusti Purbaya
| Nasib Apes Pedagang Asongan, Kaki Terjebak Teralis Usai Pemakaman Raja Solo PB XIII di Imogiri |
|
|---|
| Momen Prosesi Pemakaman Raja Solo PB XIII di Imogiri : Lewati Ratusan Anak Tangga, Disambut Gerimis |
|
|---|
| Payung Jenazah Raja Solo PB XIII Tersangkut di Tangga Imogiri, Prosesi Pemakaman Tetap Khidmat |
|
|---|
| MITOS Makam PB XIII di Imogiri : Jika Bisa Menghitung Anak Tangga dengan Benar, Keinginan Terwujud |
|
|---|
| Potret Kereta Pembawa Jenazah Raja Keraton Solo dari Magangan ke Loji Gandrung, Dihiasi Bunga Putih |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.