Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Meski Jadi Sorotan, Prosesi Jumenengan Raja Keraton Solo PB XIV Dijadwalkan 15 November
Keraton Solo akan menggelar Jumenengan PB XIV pada Sabtu mendatang. Prosesi ini disebut tak perlu menunggu 40 hari.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara Maha Menteri Keraton, KP Bambang Pradotonagoro, mewakili Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPAA) Tedjowulan.
“Secara adat dia mengangkat. Gusti Purbaya sudah menjadi Pangeran Adipati mengangkat dirinya sendiri sebagai raja. Cuma yang menjadi masalah bukan itu. Paugeran yang terjadi biasanya 40-100 hari kita hening. Ini belum ada 40-100 hari bahkan jenazah belum diberangkatkan kok sudah diikrarkan,” jelas KP Bambang saat ditemui di kantornya, Rabu (5/11/2025).
KP Bambang menegaskan bahwa deklarasi tersebut dilakukan terlalu dini dan belum melalui kesepakatan seluruh kerabat.
Ia menyebut bahwa proses penentuan penerus tahta seharusnya dilakukan secara mufakat oleh semua trah dari Pakubuwono I hingga XIII.
“Silakan kalau sudah disepakati kerabat yang lain. Prinsipnya Panembahan Agung kalau sudah disepakati ya sudah tidak lagi menjadi Plt. Disepakati bersama itu bukan satu kelompok. Keraton itu dimiliki trah dari PB I sampai XIII. Semua harus diajak bicara,” tutur kata KP Bambang.
Lebih lanjut, KP Bambang menyebut bahwa Tedjowulan membuka kemungkinan munculnya kandidat lain sebagai penerus tahta, termasuk nama-nama seperti Gusti Puger dan Gusti Dipo.
“Kita belum berbicara sampai di sana. Semua sah. Gusti Puger, Gusti Dipo silakan. Pembicaraan itu nanti,” ujarnya.
KP Bambang pun mengakui bahwa Tedjowulan merupakan salah satu kandidat, namun menekankan pentingnya kesepakatan bersama di antara para kerabat.
“Saya tidak mau mendahului. Yang terpenting keluarga maunya seperti apa. Beliau-beliau ini posisinya sudah sepuh. Semua terbuka tidak hanya Gusti Tedjowulan. Termasuk Gusti Dipo, Gusti Puger,” terangnya. (*)
| Raja Solo PB XIII Wafat: Kedua Putranya Terlihat Akrab Nongkrong Bareng |
|
|---|
| Perselisihan Penerus Tahta Keraton Solo, Tiap Suksesi Kerajaan Mataram Islam Tak Ada yang Baku |
|
|---|
| Pengakuan Putra Tertua Sinuhun, Tak Hiraukan Ikrar PB XIV Solo : Fokus Antar Jenazah Ayahanda |
|
|---|
| Kenangan Ekstrem Putra Tertua PB XIII Keraton Solo, Diajak Sang Ayah Naik Gunung Merapi Saat Erupsi |
|
|---|
| Perdebatan Klaim Tahta Keraton Solo, KGPH Hangabehi dan GKR Timoer Beda Pandangan : Belum Final |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Foto-udangan-Jumenengan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.