Perebutan Tahta Keraton Solo
Hujan Iringi Penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV, Keraton Solo Dijaga Aparat
Penobatan KGPH Hangabehi menjadi Pakubuwono XIV diiringi hujan di Keraton Solo. Sempat terjadi ketegangan saat pertemuan di Sasana Handrawina.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
“Silakan kalau sudah disepakati kerabat yang lain. Prinsipnya Panembahan Agung kalau sudah disepakati ya sudah tidak lagi menjadi Plt. Disepakati bersama itu bukan satu kelompok. Keraton itu dimiliki trah dari PB I sampai XIII. Semua harus diajak bicara,” tutur kata KP Bambang.
Lebih lanjut, KP Bambang menyebut bahwa Tedjowulan membuka kemungkinan munculnya kandidat lain sebagai penerus tahta, termasuk nama-nama seperti Gusti Puger dan Gusti Dipo.
“Kita belum berbicara sampai di sana. Semua sah. Gusti Puger, Gusti Dipo silakan. Pembicaraan itu nanti,” ujarnya.
KP Bambang pun mengakui bahwa Tedjowulan merupakan salah satu kandidat, namun menekankan pentingnya kesepakatan bersama di antara para kerabat.
“Saya tidak mau mendahului. Yang terpenting keluarga maunya seperti apa. Beliau-beliau ini posisinya sudah sepuh. Semua terbuka tidak hanya Gusti Tedjowulan. Termasuk Gusti Dipo, Gusti Puger,” terangnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/KGPH-Hangabehi-menjadi-Pakubuwono-XIV.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.