Jumenengan Keraton Solo

Jumenengan Raja Keraton Solo PB XIV Hamengkunegoro, Lima Kerabat Dapat Kekancingan

Keraton Solo bakal membentuk bebadan baru. Ini di bawah kepemimpinan Raja PB XIV.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
KEKANCINGAN. Sebanyak 5 kerabat dalem yang mendapat kekancingan setelah upacara naik tahta atau jumenengan digelar, Sabtu (16/11/2025) lalu. 

“Kalau tidak mau kita ajak baik-baik, kita tinggalkan. Kalau kita menengok ke belakang terus, tidak akan maju-maju seperti masanya PB XIII,” pungkasnya. 

Berebut Memotret Raja Baru

Kirab kenaikan Raja SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro berlangsung meriah, pada Sabtu (15/11/2025).

Masyarakat tampak berebut memotret wajah Raja Solo yang baru.

Pantauan TribunSolo.com, kereta Kyahi Garuda Kencana yang ditumpangi Raja melintas dengan pengawasan ketat. Kereta tersebut ditarik oleh delapan ekor kuda, setelah sebelumnya iring-iringan pembuka membuka jalannya kirab.

Meski pengamanan ketat diberlakukan, antusiasme masyarakat tidak surut. Kereta yang ditumpangi Raja sempat berhenti saat antre sebelum Bunderan Gladak.

Momen itu dimanfaatkan warga untuk memotret sang Raja dari jarak dekat.

Kirab kenaikan Raja SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro
KIRAB RAJA - Kirab kenaikan Raja SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro berlangsung meriah, pada Sabtu (15/11/2025). Masyarakat tampak berebut memotret wajah Raja Solo yang baru.

Baca juga: Makna Kirab Jumenengan PB XIV Hamengkunegoro Keraton Solo, Deklarasi Raja Baru untuk Masyarakat

Kirab kemudian dilanjutkan dengan rute sebagai berikut : 

Melewati ruas Jalan Jenderal Sudirman Gladak, lalu berbelok ke timur menuju Jalan Mayor Kusmanto.

Berlanjut ke Jalan Kapten Mulyadi hingga simpang empat Baturono.

Dari simpang Baturono, rombongan bergerak ke barat melintasi Jalan Veteran hingga simpang Gemblegan.

Dari simpang Gemblegan, kirab melewati Jalan Yos Sudarso sepanjang koridor Coyudan sampai ke Jalan Brigjen Slamet Riyadi.

Dari Jalan Brigjen Slamet Riyadi, rombongan akhirnya kembali memasuki kawasan Keraton melalui Alun-alun Utara.

Prosesi Internal

Sebelum kirab digelar, PB XIV Hamengkunegoro terlebih dahulu mengikuti prosesi internal berupa ikrar sebagai raja baru Keraton Kasunanan Solo.

Prosesi tersebut hanya boleh diikuti oleh keluarga kerajaan dan tamu undangan tertentu.

Setelah itu, PB XIV berjalan melewati sejumlah lokasi menuju Siti Hinggil.

Di Siti Hinggil terdapat Watu Gilang peninggalan zaman Kerajaan Majapahit, tempat raja baru menyatakan diri sebagai penguasa. 
(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved