Jumenengan Keraton Solo
SEJARAH Panjang Gelar Panembahan di Keraton Solo, Pernah Melekat ke Maestro Batik Go Tik Swan
Gelar Panembahan ternyata bukan gelar baru di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Selain bidang spiritual dan adat, gelar panembahan juga dapat melekat pada tokoh dengan keahlian tertentu, seperti Panembahan Senopati dalam bidang keprajuritan.
Tradisi itu, menurut Ki Rendra, menandai luasnya cakupan gelar yang tidak hanya simbolis, tetapi juga menunjukkan otoritas keilmuan.
“Tapi sebenarnya panembahan itu bisa lebih luas ya, tidak hanya dewan pertimbangan raja, tapi juga orang orang yang sudah dianggap punya pengetahuan lebih kemudian itu akan dalam bidang tertentu. Itu juga bisa disebut dengan panembahan. Misalkan kayak gelar kan ada Panembahan Senopati. Jadi sebenarnya juga sebagai pemimpin yang dituakan di keprajuritan misalnya, jadi kurang lebih kayak gitu,” pungkasnya.
| MAKNA Gelar Panembahan yang Diberikan PB XIV ke 3 Kerabat Keraton Solo, Mirip Dewan Pertimbangan? |
|
|---|
| 3 Kerabat Keraton Solo Dapat Gelar Panembahan, Konon Gelar Tertinggi dalam Kerajaan Mataram Islam |
|
|---|
| Sinuhun Pakubuwono XIV Keraton Solo Naikkan Pangkat Kerabat, Ada Kaitan dengan Bebadan Baru? |
|
|---|
| Jumenengan Raja Keraton Solo PB XIV Hamengkunegoro, Lima Kerabat Dapat Kekancingan |
|
|---|
| Pakubuwono XIV Purboyo Gelar Jumenengan di Masa Berkabung, Tedjowulan: Silakan Diartikan Sendiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/KRT-Hardjonagoro-atau-bisa-juga-dipanggil-Go-Tik-Swan-seorang-budayawan-dan-sastrawan-Indonesia.jpg)