Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Rempeyek, Camilan Populer di Solo Raya yang Ternyata Sudah Dikenal Sejak Abad ke-16
Rempeyek adalah camilan berbahan dasar tepung beras yang digoreng pipih bersama kacang tanah, kedelai, ebi, teri, atau isian lain.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Teknik memasaknya sederhana namun khas: adonan dilempar atau dituangkan tipis-tipis di pinggir wajan panas, membentuk lembaran tipis yang kemudian mengering menjadi renyah.
Setiap daerah di Indonesia memiliki variasi rempeyeknya sendiri.
Baca juga: Sejarah Dadar Gulung, Jajanan Legendaris Solo yang Ternyata Adaptasi Kuliner Romawi Tahun 1430 M
Di Solo dikenal rempeyek kacang, di Sumatra populer rempeyek udang, sementara di Sulawesi rempeyek teri menjadi favorit.
Menurut TribunSolo.com, rasa rempeyek di Solo sendiri cenderung asin, biasanya dijadikan lauk pendamping.
Meski demikian, rempeyek juga cocok dimakan langsung seperti makan keripik.
Makna Budaya dan Tradisi
Rempeyek bukan sekadar pelengkap makan atau camilan saat minum teh.
Di masyarakat Jawa, rempeyek memiliki tempat penting dalam upacara adat.
Hidangan ini sering disajikan dalam selametan bayi, khitanan, pernikahan, hingga tahlilan.
Rasanya yang gurih dianggap memberi penyeimbang dalam hidangan tradisional lainnya.
Kini rempeyek makin mudah ditemukan di berbagai tempat: warung makan, pasar tradisional, hingga pasar swalayan di Solo Raya.
Kepopulerannya yang berkelanjutan bahkan telah membuat rempeyek menjadi komoditas ekspor yang diminati di Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan negara-negara lain.
Baca juga: Sejarah Mie Ayam : Kuliner yang Aslinya dari Tiongkok, Mulai Populer di Solo Raya pada 1980-an
Rekomendasi Tempat Membeli Rempeyek di Solo
Jika Tribuners sedang berada di Solo atau ingin membawa pulang rempeyek berkualitas sebagai oleh-oleh, berikut tiga lokasi yang dapat dikunjungi:
1. Toko Oleh-Oleh Era Jaya
Menawarkan berbagai camilan seperti abon sapi, serundeng, keripik, dan peyek dengan harga kompetitif.
Di samping toko juga terdapat kedai kopi untuk bersantai.
| Sejarah Semar Mendem, Jajanan Keraton yang Masih Eksis di Solo, Namanya Ternyata sebagai Pengingat |
|
|---|
| Sejarah Kerupuk Kaleng Bisa Sampai Solo : Dibawa Perantau Jawa Barat, Pernah jadi Simbol Kemelaratan |
|
|---|
| Sejarah Jadah Manten, Sajian Khas Pernikahan atau Lamaran di Solo Raya, Dulu Resep Rahasia Keraton |
|
|---|
| Sejarah Dadar Gulung, Jajanan Legendaris Solo yang Ternyata Adaptasi Kuliner Romawi Tahun 1430 M |
|
|---|
| Sejarah Kimlo, Kuliner Legendaris Tionghoa-Indonesia yang jadi Inspirasi Lahirnya Timlo Khas Solo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/resep-rempeyek-teri.jpg)