Sejarah Kuliner Legendaris

Sejarah Kimlo, Kuliner Legendaris Tionghoa-Indonesia yang jadi Inspirasi Lahirnya Timlo Khas Solo

Seiring waktu, kimlo berkembang menjadi berbagai versi di berbagai daerah seperti Solo, Palembang, Banten, hingga Jawa Timur.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Sajian Sedap
KULINER LEGENDARIS SOLO - Ilustrasi sup kimlo komplet. Berikut sejarah kimlo yang jadi inspirasi lahirnya timlo khas Solo. 

Ringkasan Berita:
  • Sup kimlo berasal dari kuliner Tionghoa yang sudah dikenal sejak masa kolonial Belanda pada abad ke-19 dan beradaptasi dengan cita rasa lokal di Jawa.
  • Hidangan ini terdiri dari bahan seperti daging, jamur kuping, sohun, kentang, ebi, dan bunga sedap malam kering (kincam).
  • Kimlo menjadi inspirasi lahirnya timlo Solo, versi halal dengan tambahan jeroan, sosis solo, dan telur pindang, yang kini populer di Indonesia.

 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo, Jawa Tengah, tidak hanya dikenal karena kuliner timlonya saja.

Melainkan juga memiliki kuliner lain yang nyaris bernama sama, yakni kimlo.

Nah, pernahkan Tribuners  mencicipi semangkuk sup kimlo yang hangat dan gurih?

Baca juga: Sejarah Mie Ayam : Kuliner yang Aslinya dari Tiongkok, Mulai Populer di Solo Raya pada 1980-an

Kuliner berkuah ini ternyata bukan sekadar makanan lezat, tetapi juga menyimpan jejak sejarah panjang yang berasal dari percampuran budaya Tionghoa dan Indonesia sejak masa kolonial Belanda.

Sejarah Kimlo

Sejak abad ke-19, kimlo sudah dikenal sebagai hidangan populer di Pulau Jawa.

Justus van Maurik, seorang pengusaha cerutu asal Belanda, dalam bukunya Indrukken van een Totok (1897), menulis tentang pengalamannya menikmati kimlo yang dijual oleh pedagang Tionghoa keliling menggunakan pikulan.

Makanan itu disajikan dalam mangkuk dan sendok porselen biru, dan bisa dibeli hanya dengan beberapa sen saja.

Baca juga: Sejarah Limun Temulawak, Minuman Legendaris yang Pernah Populer di Solo Raya Tahun 1980-1990an

Kesaksian lain datang dari F. Lion Cachet dalam bukunya Een Jaar Op Reis In Dienst Der Zending (1896), yang juga menyebutkan kimlo sebagai hidangan khas rumah makan Tionghoa.

Dari berbagai catatan itu, bisa disimpulkan bahwa kimlo berasal dari komunitas Tionghoa peranakan di Jawa, lalu beradaptasi dengan bahan dan cita rasa lokal.

Seiring waktu, kimlo berkembang menjadi berbagai versi di berbagai daerah seperti Solo, Palembang, Banten, hingga Jawa Timur.

Bahan-bahannya pun menyesuaikan selera masyarakat Indonesia, menggunakan campuran bawang merah, daging, jamur kuping, kentang, sohun, kubis, ebi, dan bunga sedap malam kering (kincam) yang memberi aroma khas.

Baca juga: Geger Isu Bakso Non-halal di Solo, Ini Sejarah Kuliner Bakso yang Disempurnakan Perantau Wonogiri

Menariknya, kimlo juga menjadi inspirasi lahirnya timlo, kuliner khas Solo yang lebih dikenal masyarakat Indonesia saat ini.

Timlo merupakan bentuk adaptasi kimlo agar bisa diterima masyarakat muslim, dengan mengganti bahan babi menjadi jeroan, sosis solo, dan telur pindang.

Resep Sup Kimlo

Bahan

  • 15 butir bakso ikan, potong 4, rebus hingga matang
  • 15 butir telur puyuh, rebus hingga matang
  • 2 batang wortel, kupas dan iris
  • 80 gram jamur kuping, rendam air panas, potong kotak
  • 1 genggam sedap malam, rendam air panas lalu potong kotak
  • 2 lembar kembang tahu, rendam di air matang
  • 1 keping suun, rendam air matang hingga lembut
  • 1 batang daun bawang, iris tipis
  • 1 batang seledri, iris kasar
  • 4 sdm kecap ikan
  • Garam dan gula secukupnya
  • 1 liter air
  • 5 sdm minyak goreng 
Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved