Kisah Komandan Prajurit Keraton Solo
Syarat Menjadi Prajurit Keraton Solo: Memahami Budaya Jawa dan Memiliki Ketahanan Fisik
Komandan Prajurit Keraton Solo mengungkap syarat untuk mendaftar sebagai prajurit. Ternyata harus paham budaya.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Hal itu diungkapkannya karena saat bertugas, prajurit Keraton harus rapi ketika baris-berbaris.
"Minimal (paham) kebudayaan, istiadat, atau tata krama dan irama. Jadi prajurit berjalan itu harus tahu irama, makanya ada iringan yang namanya gamelan carabalen dan musik drumband. Itu untuk mengatur langkah prajurit," urai Rajono.
"Tanpa dia merasakan (paham irama), jalannya prajurit mesti rusak. Jadi harus tahu irama," lanjutnya.
Sementara itu, terkait syarat lain, Rajono menyebut seorang prajurit juga harus memiliki ketahanan fisik.
Ketahanan fisik tersebut diserahkan kepada masing-masing prajurit, baik melalui keahlian bela diri yang diikuti maupun lewat olahraga lainnya.
"Oh iya, itu masing-masing. Jadi olahraga dan olah rasa itu harus ada. Cara orang tua dulu itu tidak boleh lawaran (polosan). Ya tata lahir dan tata batin," urai Rajono.
"Karena dalam perjalanan kirab nantinya kan jauh beberapa kilometer. Kalau tidak dilambari yakin, tata batin dan raga, itu biasanya tidak bisa kuat," pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Syarat-menjadi-prajurit-keraton-solo.jpg)