Warga Solo Catut Nama Pieter Tanuri
Warga Solo Catut Identitas Bos Bali United untuk Penipuan, Pelaku Lebih dari Satu
Pelaku yang mencatut nama bos Bali United, Pieter Tanuri tidak beraksi sendirian. Kini pelaku lain masih diburu.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Nama bos Bali United, Pieter Tanuri, dicatut oleh pelaku pemalsuan data untuk membuka rekening bank di Kota Solo.
Kasus ini kini ditangani Polresta Solo dan sedang dikembangkan karena diduga melibatkan jaringan pembuat rekening fiktif.
Pelaku utama, EK (54), warga Kecamatan Jebres, Solo, telah diamankan.
Namun polisi juga memburu rekan pelaku berinisial SR, yang diduga menjadi otak pemalsuan identitas.
Kasatreskrim Polresta Surakarta, AKP Derry Eko Setiawan, menjelaskan bahwa enam bulan lalu EK bertemu SR di Tangerang.
KTP Palsu
Dalam pertemuan itu, wajah EK difoto beberapa kali dan kemudian digunakan untuk membuat KTP palsu.
KTP palsu tersebut dipakai EK untuk membuka rekening bank di Solo pada Rabu (12/11/2025).
"SR kemudian memberikan data lengkap Pieter Tanuri kepada EK melalui WhatsApp dan menginstruksikan agar data tersebut dihafal untuk keperluan pembukaan rekening," jelas Derry ditemui di kantornya di Mapolresta Solo, Senin (24/11/2025).
Dalam wawancara bersama TribunSolo.com, dia memakai kemeja putih dan berkacamata.
Setelah rekening berhasil dibuat, EK mengirim foto buku tabungan kepada SR.
Di saat yang sama, SR diduga menghubungi PT Juara Capital Indonesia (PT CJI) untuk menginformasikan pergantian nomor rekening dan nomor telepon atas nama Pieter Tanuri.
Perusahaan juga sempat menerima email serupa namun mengabaikannya karena mencurigakan.
Baca juga: Warga Jebres Solo Berulah, Gunakan Nama Bos Bali United untuk Penipuan
PT CJI lalu mengonfirmasi langsung kepada Pieter Tanuri, yang memastikan tidak pernah mengganti data apa pun.
Dari situlah korban menyadari identitasnya dipalsukan.
“Tersangka tidak mengenal korban. KTP yang digunakan merupakan identitas fiktif yang dibuat oleh seseorang bernama SR, yang saat ini masih dalam pencarian. Kami juga telusuri bagaimana data pribadi korban bisa sampai ke tangan pelaku, termasuk dugaan adanya jaringan lebih besar di balik pembuatan rekening fiktif ini,” pungkas AKP Derry.
Penyidik masih menelusuri bagaimana data pribadi korban bisa jatuh ke tangan pelaku serta kemungkinan adanya jaringan lebih besar di balik pembuatan rekening fiktif tersebut. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/ilustrasi-pelaku-kejahatan-dengan-tangan-diborgol.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.