Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral, Netter Ini Mengaku dapat Perlakuan Kasar hingga Dikuntit di Dekat Bandara Adi Soemarmo Solo

Awal keganjilan pun mulai terlihat ketika kami berada di luar pintu bandara untuk menunggu jemputan.

Penulis: Daryono | Editor: Daryono
Facebook/Sari Hardiyanto

Di perempatan mangu, daerah Boyolali, masih di seputaran daerah bandara, lagi2 kami melihat ada dua pria berbeda dengan pakaian cokelat-cokelat keki mengawasi dari atas motornya di kegelapan dekat lampu merah...byuh byuh bak target operasi korupsi kami ini...

Sadar bahwa kami dikuntit, maka kami pun tetap memutuskan untuk memesan taksi online sembari singgah di sebuah minimarket, Mangu, Boyolali. Pikiran kami, jarak bandara dengan minimarket cukup jauh sehingga dalam pikiran kami, seharusnya tidak lagi ditolak order kami.

Namun, apa yang terjadi lagi-lagi order kami ditolak sang sopir karena masih berada di sekitar bandara. Padahal jarak kami dengan bandara sudah cukup jauh. Selan beberapa waktu, datang sebuah mobil dan pemiliknya yang hendak membeli rokok atau minuman, kami tidak memperhatikan.

Dari perbincangan singkat, diketahui bahwa pemilik mobil mas-mas tersebut juga merupakan driver taksi online. Karena sudah malam dan tidak ada taksi lokal juga yang berani mengambil kami di daerah bandara, kami pun meminta tolong mas tsb untuk mengantar kami...pun kami tidak berbicara harga disana...mas tsb memang sempat mengecek harga di online...

Tanpa panjang lebar, kami pun, bertiga saya istri dan masnya tadi (sayangnya saya lupa bertanya namanya) langsung menuju mobil dan hendak meluncur ke rumah di Sukoharjo.

Baru memasuki mobil, kecurigaan kami terbukti benar. Datang dua orang pria berbaju cokelat mendatangi mobil yang kami tumpangi. Dengan sedikit beringas, mereka langsung menggedor pintu kaca mobil.

Tanpa ba bi bu, pria berbadan cokelat tadi bak polisi langsung menuduh dan arogan mendatangi kami sepeti maling. "Taksi online tidak boleh mengambil penumpang di sini." katanya dengan kasar. Hello...ini bukan di bandara bapak, ini di area umum, di pinggir jalan.

Saat itu, pria berbadan cokelat tadi mengaku dari petugas bandara. Meski sudah menjelaskan bahwa kami tidak memesan aplikasi taksi online, mereka ngotot tidak mengizinkan kami menumpangi mobil tersebut.

Akhirnya si oknum petugas tadi memaksa masnya driver yang kami tumpangi ke pos yang dia bilang kantor bandara. Sewaktu saya menjelaskan bahwa kami tidak memesan online, pria berbaju cokelat dan mengaku sebagai petugas tadi tidak menggubris dan terus memaksa dijelaskan di kantor saja.

Sewaktu saya menanyakan aturan, oknum petugas tadi hanya menjawab online tidak boleh mengambil penumpang di bandara. Meski sudah berargumentasi petugas tetap memaksa driver tadi ke pos. Saya pun melihat kesegala arah, tempat kami digedor-gedor tadi tidak ada papan atau tulisan larangan mengambil penumpang.

Karena khawatir terjadi sesuatu, saya dan istri menemani masnya driver tadi. Kami pun berempat, saya, istri, masnya driver dan oknum pria berbadan cokelat yang mengaku petugas tadi menuju pos yang diminta.

Tidak begitu lama, kami berempat dari sebuah minimarket Mangu, Boyolali menuju tempat yang dimaksud. Begitu sampai, kami diminta untuk turun. Masnya driver langsung ditemui seorang pria berbaju putih dg memakai ID Card yang saat itu tidak begitu jelas.

Keanehan demi keanehan pun terlihat. Masnya driver yang kami tumpangi tiba-tiba dibawa mojok di samping sebuah bangunan dengan cahaya kurang memadai. Saya pun teriak, "Pak kalau mau ngobrol ke depan saja, di sini lebih terang. Kenapa harus mojok di belakang," kata Saya.

Teriakan pertama tak digubris. Baru setelah saya meminta lagi, pria berbaju putih itu langsung mengiyakan berpindah lokasi di samping mobil yang terparkir.

Waktu itu, kami bertiga langsung dikerumuni setidaknya lima orang dari segala penjuru, depan, belakang. 4 pria berbaju cokelat2 dan seorang berbaju putih dengan menggunakan ID Card.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved