Sejarah Kota Solo
Sejarah & Data Lengkap Taman Sriwedari Solo : Akhir Riwayat Hadiah Pakubuwono IX untuk Putra Mahkota
Sejarah & Data Lengkap Taman Sriwedari Solo : Akhir Riwayat Hadiah Pakubuwono IX untuk Putra Mahkota
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Aji Bramastra
Dimulai dari sebelah barat merupakan bekas taman dan kini menjadi Stadion R.Maladi (stadion Sriwedari), bagian tengah berisi Taman Hiburan Rakyat (THR) yang berisi gedung wayang orang dan gedung kesenian Solo (bekas bioskop), dan sebelah timur terdapat Museum Radyapustaka.
Selain bangunan terdapat beberapa telaga buatan yang diberi nama "segara".
Dalam sejarahnya, peresmian Taman Sriwedari berlangsung meriah.
Dimulai dari siang hari, dimana PB X mengundang diplomat dan perwakilan negara sahabat kala itu, dan diadakan pembagian sedekah makanan bagi seluruh rakyat.
Acara kemudian ditutup pada malamnya dengan pesta kembang api dan pemutaran film layar tancap.
Tercatat bahwa acara tersebut dilaksanakan pada tahun Dal 1831 atau pada 1899 Masehi.
Mitos Taman Sriwedari Versi Majalah Kajawen
Mengenai asal usul pembentukan Taman Sriwedari, Majalah Kajawen terbitan Balai Pustaka edisi 28 Maret 1928, memiliki beberapa fakta yang berbeda dari referensi sejarah lainnya.
Pertama, istilah Taman Sriwedari berasal dari Serat Arjunasasra, yang menceritakan keelokannya mirip dengan taman-taman yang berada di surga yang diciptakan Sri Batara Wisnu.
Oleh karena itu penciptaan istilah Sriwedari karena rupa dan keelokan yang menawan dari taman tersebut.
Kedua, pendiri dari Taman Sriwedari adalah Sinuhun Pakubuwana II.
Diceritakan ketika Pakubuwana II selesai melakukan perjalanan ke Ponorogo dan kembali kediamannya mendapati keraton dalam keadaan hancur lebur akibat serangan militer Cina.
Maka dirinya pun bertitah agar segera disiapkan tempat baru bagi kerajaannya.
Maka ditemukanlah Dusun Sala. Nama Sala sendiri diambil dari tokoh setempat Ki Busala.
Ketiga, proses pemilihan lahan Taman Sriwedari merupakan titik langkah akhir dari seekor gajah milik Pakubuwana II.