Pilkada Klaten 2020
Selain Harjanta, DPC PDI-P Klaten Ancam Akan Menonaktifkan Kadernya Yang Tidak Tegak Lurus
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten Sri Mulyani, mengancam akan memecat kader yang tidak tegak lurus dengan hasil rekomendasi partainya di Pilka
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten Sri Mulyani, mengancam akan memecat kader yang tidak tegak lurus dengan hasil rekomendasi partainya di Pilkada 2020.
Karena DPP PDI Perjuangan sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Pilkada Klaten 2020 yang harus dipatuhi semua kadernya.
DPP PDI Perjuangan telah mengeluarkan rekomendasi untuk Sri Mulayani kembali maju dalam Pilkada 2020 bersama Aris Wibowo.
• DPC Klaten Ancam Akan Memecat Harjanto Bila Tetap Maju Dalam Pilkada Klaten 2020
• Pemkot Solo Bakal Karantina Masjid Yang Dikunjungi Pasien Positif Corona Asal Joyotakan Solo
Sri sebelumnya mengancam akan menonaktifkan Harjanta (HJT) jika nekat maju pada Pilkada 2020 mendampingi Arif Budiyono (ABY).
Pemecatan kader tak hanya berlaku pada HJT saja, bagi siapa saja kader PDIP yang tidak tegak lurus dari perintah partai.
Ia berpesan, jangan jadi kader PDI-P yang suka baper atau sakit hati.
“Ini yang sakit hati atau bapernya berlanjutan butuh penyikapan dari ketua partai," kata Sri, saat ditemui di Mapolres Klaten, Rabu (14/5/2020).
Sri mengatakan walaupun kader banteng sekarang berada diluar, nantinya juga pulang kandang dan bekerja.
• Kisah Sekeluarga di Klaten Dipisahkan Corona, Memandang dari Kejauhan & Lambaikan Tangan di Isolasi
• Bupati Klaten Tak Terima Pemerintahnya Disebut Dinasti, Sri Mulyani : Mari Kita Adu Program Saja
"Maksimal memenangkan PDIP di Pilkada, optimis PDI Perjuangan tetap solid,” ucapnya.
Sebelumnya, Harjanta (HJT), saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara mengatakan, dia maju sebagai bakal calon wakil bupati mendampingi ABY atas dasar niat tanpa ada dorongan siapapun.
HJT mengaku siap meletakkan jabatannya sebagai kepala desa.
"Saya maju Pilkada membawa figur sebagai tokoh masyarakat atau kepala desa," kata HJT saat ditemui TribunSolo.com pada jumpa pers, Senin (11/5/2020) malam.
• Minta Diajarkan Silat, Gadis 14 Tahun Ini Justru Diperkosa Gurunya Sendiri 20 Kali
HJT mengaku bukan pengurus PDIP lagi dan akan maju tidak membawa embel-embel partainya.
“Tujuan saya saat ini, maju ingin membangun Klaten bersama pak ABY,” tandasnya.
Sebagai informasi, pasangan ABY-HJT maju dalam Pilkada Klaten 2020 diusung oleh empat partai politik yakni PKB, PAN, PPP, dan Partai Nasdem.
Sementara yang mengusung pasangan Sri Mulyani – Aris Prabowo hanya satu partai, yaitu PDIP. (*)