Solo KLB Corona
Akhir Cerita Oknum Koordinator Santri Temboro Sragen yang Meneror & Intimidasi Perawat di Kedawung
Sosok peneror seorang perawat yang menangani Covid-19 di Puskesmas Kedawung, Kabupaten Sragen akhirnya mengaku salah.
"Dia siap mendukung semua program pemerintah dalam pencegahan Covid-19 di Sragen," tandasnya.
• Buntut Intimidasi Perawat di Sragen, Polisi Panggil 4 Saksi untuk Korek Siapa Aktor di Balik Teror
• Perawat di Sragen Kena Teror Usai Test Pasien Covid, PPNI Sragen Minta Nakes Tak Mogok Pelayanan
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Supardi belum mau berkomentar lebih jauh.
Dirinya hanya menyampaikan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
Awal Kasus
Sebelumnya diberitakan, tenaga medis Covid-19 di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen mendapatkan ancaman misterius via WhatsApp.
Ancaman itu diduga dari salah satu warga kecamatan setempat, setelah sempat rapid test pertengahan ramadan lalu.
Pengirim ancaman mengatasnamakan Koordinator Santri Temboro Sragen.
Diketahui, pengirim itu seorang pria.
Teror ditujukan koordinator rapid test setempat.
"Kemarin hari Jumat malam tiba-tiba petugas kami mendapatkan ancaman dari WhatsApp."
"Ancamannya berupa kita dianggap mendzolimi mereka dan dipesan itu menerangkan bahwa mereka akan membalas dengan caranya mereka," kata Kepala UPTD Puskesmas Kedawung, Windu Nugroho," Minggu (31/5/2020).
Windu panggilan akrabnya menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan camat terkait ancaman tersebut.
Bahkan mereka telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kedawung.
• Tak Terima Hasil Swab Tak Sesuai Keinginan, Pasien Corona Intimidasi Perawat Sragen hingga Trauma
Windu menceritakan awal mula kejadian, dimana di wilayah yang mereka tangani terdapat tiga warga yang positif Covid-19.
Salah satunya ialah santri klaster Temboro.