Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

HUT ke 75 Kemerdekaan RI

Cerita Mantan KKO Soedadi Soal Usman & Harun Yang Tertangkap di Singapura

"Ini rahasia, yang pasti jika KKO diperintahkan, Singapura selesai dalam waktu 3 hari, paling lama seminggu."

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Agil Tri
Soedadi (81), saat ditemui di rumahnya di Dusun Kebo Kuning, Desa Ngasinan, Kecamanat Bulu, Sukoharjo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sosok mata-mata Indonesia yang tewas dihukum mati di Singapura, Usman Janatin dan Harun Thohir masih terngiang jelas di memorinya.

Itu lantaran dirinya merupakan teman satu leting mereka di Korps Komando Operasi (KKO), nama korps marinir TNI Angkatan Laut saat itu. 

Dialah, Soedadi (81), warga Dusun Kebo Kuning, Desa Ngasinan, Kecamanat Bulu, Sukoharjo 

"Saya masuk KKO tahun 1962, satu lingkungan ada 7 orang yang masuk KKO, tapi sekarang sudah meninggal semua. Tinggal saya saja," katanya, Selasa (18/8/2020).

Ia menuturkan saat dirinya masuk ke korps itu, Indonesia tengah terlibat konfrontasi dengan Federasi Malayu atau Persekutuan Tanah Malaya, atau yang kini dikenal dengan sebutan Malaysia.

Konfrontasi itu dipicu ketidaksenangan Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia saat itu terhadap tingkah federasi tersebut. 

Federasi Malayu saat itu berambisi mencaplok Sabah, Sarawak, bahkan Brunei Darussalam, yang terletak di Pulau Borneo alias Kalimantan bagian utara. 

Lalu, sang proklamator itu mengirim ribuan relawan untuk bertempur di perbatasan Kalimantan dan Serawak. 

Berbagai operasi intelijen juga digelar di Selat Malaka dan Singapura, untuk mengganggu stabilitas keamanan di Singapura. 

Setidaknya ada tiga orang yang mengemban tugas menganggu stabilitas keamanan itu. 

Mereka, yakni Usman, Harun, dan Gani bin Arup. 

Saat Masih Sayang-sayangnya, Veteran Perang Ini Rela Bergerilya Tinggalkan Istri Demi Lawan Penjajah

Kisah Ngatimin, Dulu Mata-mata Indonesia sampai Rela Makan Daun, di Usia Tua Jual Mainan

Kisah Pejuang Kemerdekaan Asal Sukoharjo: Ikut Perang Tanpa Digaji, Hingga Makan Seadanya

Ketiganya diberikan perintah khusus oleh Soekarno untuk memicu konflik horizontal di Singapura.

Saat itu, kawasan Orchard Road, Central Area, Singapura menjadi target dengan berbekal bahan ledakan. 

"Usman dan Harun saat bertugas di Singapura tertangkap, dan saat itu KKO siap tempur, namun belum juga ada perintah," jelas Soedadi. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved