Pesilat PSHT Dibacok di Kartasura
Sebelum Penyerangan di Mojosongo Solo, Pendekar Muda PSHT Ini Ternyata Rasakan Firasat Tak Enak
Sebanyak 6 orang berboncengan di atas sepeda motor menguntit kedua teman AG.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Sebanyak 6 orang berboncengan di atas sepeda motor menguntit kedua teman AG.
Tak disangka, mereka kemudian menghadang AG dan kelima kawannya.
Keenam orang tersebut lantas mengeluarkan senjata tajam menyerupai katana dan tongkat bambu.
Mereka lantas menyerang AG dan kawan-kawan.
Mengetahui itu, AG dan empat kawan mencoba kabur memacu motor mereka ke arah barat.
Hanya ada satu temannya yang kemudian tertinggal dan mencoba lari ke arah timur.
Ia meninggalkan motor yang sempat dikendarainya.
• Massa Pesilat PSHT yang Berkumpul di Plaza Manahan Solo Berasal dari Wonogiri hingga Madiun Jatim
• Update PSHT : Total Ada 5 Korban Pembacokan yang Menimpa Pesilat di Solo & Sukoharjo, Ini Kondisinya
"Kami panik dan langsung berusaha lari. Tapi ada satu teman yang jatuh. Sekarang masih di rumah sakit untuk perawatan," tutur AG.
"Yang lima orang sempat lari tapi juga kena. Satu luka parah, empat orang luka ringan, dan satu orang berhasil tidak kena," tambahnya.
AG sendiri terkena sabetan senjata tajam di bagian punggungnya sebanyak dua kali.
Setelah melakukan aksi penyerangan, enam oknum tersebut kemudian membakar sepeda motor yang tertinggal.
"Yang saya lihat satu orang dalam posisi panik, pakaian dominan hitam, sepatunya tinggi, pakai buff semua," kata dia.
"Satu sepeda motor yang saya ingat dipakai oknum itu sepda motor beat warna putih biru," tambahnya.
Pasca kejadian, AG dan kawan-kawannya memberi kabar terkait penyerangan di grup WhatsApp PSHT.
Tak lama kemudian, Pamter PSHT meluncur ke lokasi kejadian untuk menolong mereka.
"Sekira pukul 02.55 WIB, kami dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Satu teman kami kelihatannya sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit," tandasnya. (*)