Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Wonogiri 2020

Belum Ada Titik Temu Antara Jekek Josss dan Harjo Gegara Rebutan 'Nyawiji' di Pilkada Wonogiri

Penyelenggaraan deklarasi kampanye damai di KPU Wonogiri sempat gagal, karena adu argumen kedua belah pihak.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ILUSTRASI PILKADA : Bendera partai peserta Pemilu 2014 memenuhi pinggiran flyover Pramuka mengarah ke Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (4/4/2014). Selain merusak keindahan kota, jajaran bendera partai di pinggir jalan ini membahayakan bagi pengendara jika kayu penyangga terjatuh. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Penyelenggaraan deklarasi kampanye damai di KPU Wonogiri sempat gagal, karena adu argumen kedua belah pihak.

Menurut Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetya mengatakan, secara umum acara tersebut sudah ditutup dengan doa dan menyatakan masa kampanye sudah dimulai tanggal 26 September 2020 hingga 5 Desember 2020.

Permasalahan gagal terlaksananya ikrar dan penendatanganan deklarasi kampanye damai itu karena adanya adu argumen soal penggunaan kata nyawiji di tagline paslon.

Kokoh Peringkat Pertama di Solo Raya, Kini Positif Corona di Boyolali Sudah Menembus 812 Kasus

Buntut Rebutan Tagline Nyawiji, KPU Tunda Cetak APK, Kini Tahapan Pilkada Wonogiri Jadi Tersendat

"Acaranya kemarin itu tetap acara deklarasi damai, kemarin saya sampaikan masa kampanye, lalu ditutup dengan doa," kata Toto kepada TribunSolo.com, Selasa (29/9/2020).

Meski gagal terlaksana, paslon Bupati - Wakil Bupati Wonogiri nomor urut 01 Hartanto-Joko Purnomo (Harjo), ingin acara tersebut tetap dilanjutkan.

Sebab, ikrar dan penandatanganan deklarasi kampanye damai belum terlaksana.

"Deklarasi itu sebagai bentuk komitmen bersama untuk menciptakan kampanye damai, agar situasinya kondusif," kata Joko Purnomo.

"Sehingga menurut saya penting penandatanganan itu," imbuhnya.

Bahkan, paslon Harjo akan menyurati KPU Wonogiri untuk mengagendakan lagi proses penandatanganan deklarasi kampanye damai itu.

"Kami siap menandatangani deklarasi kampanye damai," ucap dia.

"Itu sebagai wujud komitmen kami menjaga Pilkada di Wonogiri tetap kondusif dan damai," jelasnya.

Pernyataan berbeda diungkap paslon Bupati - Wakil Bupati Wonogiri nomor urut 02, Joko Sutopo-Setyo Sukarno (JOSSS).

Mereka menilai masih ada persoalan yang harus diselesaikan terkait penggunaan kata nyawiji di tagline Paslon 01.

Pembelaan Lengkap Jekek & Penantangnya Hartanto Gegara Rebutan Jargon Nyawiji di Pilkada Wonogiri

Corona di Klaten Belum Juga Terkendali, Ada 24 Pasien Sembuh, Tapi Ada Penambahan 11 Kasus Positif

Joko Sutopo mengatakan deklarasi kampanye damai itu bukan hanya ceremony.

Sehingga harus dibangun dalam satu kondisi, dimana pihak-pihak yang berkepentingan sudah tidak ada ganjalan dan persoalan.

"Tapi kalau masing-masing pihak masih butuh difasilitasi oleh KPU, maka ada permasalahan yang harus diselesaikan terlebih dahulu," jelasnya.

Rebutan Nyawiji

Calon Bupati Wonogiri, Joko Sutopo atau Jekek dan penantangnya Hartanto saling klaim kata 'Nyawiji' yang artinya bersatu demi Pilkada 2020.

Jekek mengatakan kata nyawiji ini sangat identik dengannya.

"Go nyawiji ini sudah tiga tahun yang lalu kita gunakan," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (28/9/2020).

"Silahkan dirunut, siapa yang lebih dulu menggunakan kata nyawiji itu, kronologisnya seperti apa, kan selesai," jelasnya.

Permasalahan kata nyawiji membuat deklarasi kampanye damai di KPU Wonogiri pada Sabtu (26/9/2020) gagal terlaksana.

Gegara Komputer Alami Konsleting, Kantor Pegadaian Giriwono Wonogiri Terbakar

Touring Singkat Ignity Solo Raya ke Sumber Gayam Wonogiri : Diakhiri Baksos untuk Warga Tak Mampu

Kubu Joko Sutopo-Setyo Sukarno (JOSSS) mempermasalah kubu Hartanto-Joko Purnomo (Harjo) yang juga menggunakan kata nyawiji tersebut.

Menurut Jekek, kurang etis jika ada Paslon lain yang menggunakan kata tersebut, meski dalam bentuk kalimat yang berbeda.

"Meski kalimatnya berbeda, tapi kan kalau kata itu dihilangkan akan memiliki makna yang berbeda." kata dia.

"Kata nyawiji ini tagline kami untuk mengajak bersatu," imbuhnya.

Dia ingin, masing-masing paslon bisa mempersiapkan inovasinya masing-masing untuk membangun identitas ya.

"Harus ada ruang penghormatan untuk inovasi politik yang dibuat seluruh calon." kata Jekek.

"Meski demokrasi ini kan memang ada kebebasan, tapi kan juga harus memenuhi unsur etika norma dan lainnya," tambahnya.

Jekek menyerahkan permasalahan ini kepada KPU Wonogiri untuk mencarikan solusi terbaik.

Sebab, hal ini akan sangat mempengaruhi pada alat peraga kampanye (APK) yang akan dicetak oleh KPU.

"Kami positif thingking saja, KPU Wonogiri bisa melakukan hal terbaik," jelasnya.

Demi Gunakan Kata Nyawiji dalam Slogan Kampanye, Dua Paslon di Pilkada Wonogiri 2020 Adu Argumen

Anniversary ke-2, Bibi Ardiansyah Tulis Kata-kata Manis untuk Vanessa Angel, Berharap Langgeng

Pembelaan Penantang Jekek

Calon Wakil Bupati Wonogiri, Joko Purnomo mengatakan, tagline nyawiji sudah disiapkan.

"Dari awal kita menyiapkan dua tagline, karena kita dapat nomor urut 1, ya kita siapkan itu," kata dia.

"Kalau kami dapat nomor dua, mungkin beda lagi," imbuhnya.

Tagline atau slogan yang digunakan Harjo adalah Saiyeg Saeka Kapti Nyawiji Milih Nomer Siji (sudah setuju bersama memilih nomor satu).

Slogan tersebut berbeda dengan tagline yang digunakan Joss, yaitu Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri.

Joko mengatakan, pihaknya sama sekali tidak menjiplak tagline milik Joss.

"Kami menggunakan kata apa pun bebas, dan itu hak kami," kata dia.

5 Fakta Kampanye Digital Gibran - Teguh di Pilkada Solo 2020, Warga Bisa Sampaikan Keluh Kesahnya

Yan Vellia Doakan Sosok Seniman Boyolali Mirip Sang Maestro : Mudah-mudahan Karier Seperti Mas Didi

"Karena tidak ada dalam undang-undang yang melarang kami menggunakan kata apapun, kecuali kata jorok atau berbau sara," jelasnya.

Sehingga dia beranggapan hal ini bukan dalam sengketa dan permasalahan.

Karena taglinenya tidak melanggar aturan manapun, seperti di PKPU.

Joko kekeh tetap akan menggunakan tagline tersebut, meski mendapatkan protes dari kubu Joss.

"Kita tetap gunakan tagline itu, jadi KPU (Wonogiri) tinggal mencetak APK," kata dia.

"Kami tidak dalam posisi dinego, karena ini tidak ada sengketa dan permasalahan," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved