Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Update Gunung Merapi

Kronologi Naiknya Status Merapi dari Waspada ke Siaga, Tapi BPPTKG Belum Rekomendasikan Pengungsian

Disampaikan oleh Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, jika aktivitas Merapi bermula sejak 5 bulan lalu, atau pada Juni 2020.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
https://twitter.com/BPPTKG
BREAKING NEWS Gunung Merapi kembali erupsi, Minggu (21/6/2020) pukul 09:13 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi durasi 328 detik 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Aktivitas di tubuh Gunung Merapi kian tinggi, terlebih hari ini Kamis (5/11/2020) stausnya meningkat dari waspada menjadi siaga.

Disampaikan oleh Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, jika aktivitas Merapi bermula sejak 5 bulan lalu, atau pada Juni 2020.

"Jadi setelah erupsi eksposif tanggal 21 Juni 2020 kemarin, ada kegempaan internal VA dan VB mulai meningkat," paparnya kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Kala Srikandi Solo Berada di Garda Terdepan, Rela Pasok Hasil Bumi untuk Warga Terdampak Pandemi

Baca juga: Gunung Merapi Diprediksi Erupsi, Apakah Bakal Terjadi Letusan Dahsyat Seperti 2010? Ini Kata BPPTKG

"Lalu terjadi penggembungan tubuh gunung api 4 cm sesaat setelah letusan eksplosif tanggal 21 Juni 2020 itu," tambahnya.

Pasca hal tersebut, imbuh Hanik ada pemendekan jarak sekira 3mm/hari sampai September 2020.

"Kemudian pada bulan Oktober kegempaan meningkat semakin intensif, pada tanggal 4 November gempa VB 29 kali/hari, MP 272/hari, RF 57/hari, DG 64 kali/hari dan EDM Babadan 11 cm/hari," terangnya.

Berdasarkan pantauan BPPTKG belakangan ini, kondisi menjelang munculnya kubah larva pun melampaui tahun 2016 lalu.

Lalu, tepat pukul 12.00 WIB, BPPTKG pun memutuskan menaikkan level Merapi ke Siaga atau level 3.

Kendati beralih ke Siaga, namun Hanik belum merekomendasikan untuk warga radius terdekat untuk melakukan pengungsian.

Nantinya, BPPTKG sendiri bakal merekomendasikan pengungsian pada nomor HP yang tersambung dengan pejabat desa setempat.

Pengungsian sendiri bakal mendahulukan kelompok usia rentan.

Baca juga: Banyak Titik Rawan di Lereng Merapi, BPBD Boyolali Buat Tempat Pengungsian Jika Sewaktu-waktu Erupsi

Baca juga: Link Live Streaming Debat Gibran vs Bagyo Calon Wali Kota Solo, Jumat 6 November 2020 Pukul 19.00

"Sampai saat ini dilakukan sesuai Protap Perda, tidak ada rekomendasi harus dikosongkan," ungkapnya.

"Terkait nanti evakuasi untuk ibu hamil, usia rentan dan sebagainya akan ditentukan oleh BPBD," tandasnya.

Diketahui setidaknya ada 12 desa yang berada di radius 5 km dan berdampak langsung jika Merapi meletus.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved