Berita Solo Terbaru
Syarat untuk Ikut Kuliah Tatap Muka di UNS Solo Mulai Januari 2021, Harus Ada Izin Orang Tua
SKB itu tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa Pandemi Covid-19.
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembelajaran tatap muka tahun 2021 masih menjadi hal yang menarik untuk diulas.
Mengingat saat ini Indonesia masih berada di tengah pandemi corona.
Berkaitan pembelajaran tatap muka ini, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berencana menerapkan kuliah tatap muka mulai Januari 2021 secara bertahap dan bersyarat.
Penerapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020, Nomor HK. 01.08/Menkes/7093/2020, dan Nomor 402-3987 Tahun 2020.
SKB itu tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa Pandemi Covid-19.
Baca juga: Di Tengah Varian Baru Covid-19, UNS Solo Bakal Kuliah Tatap Muka Januari 2021, Bertahap & Bersyarat
Baca juga: BREAKING NEWS : UNS Solo Berduka Lagi, Dosen Fakultas Budaya Meninggal Akibat Terpapar Covid-19
Rektor UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho mengatakan, keharusan mengantongi izin Satgas Covid-19 setempat menjadi satu di antara beberapa syarat.
"Kedua, itu bersifat pilihan. Ketiga, harus ada izin orang tua untuk ikut kuliah tatap muka," ucap Jamal kepada TribunSolo.com, Selasa (29/12/2020).
"Keempat, mengambil kebijakan hanya semester dua dan akhir," tambahnya.
Protokol kesehatan, sambung Jamal, diterapkan secara ketat selama penerapan kuliah tatap muka.
Pembatasan jumlah peserta didik menjadi satu diantaranya.
Pembatasan tersebut yakni setengah dari total kapasitas ruang kelas.
"Setiap kelas maksimal 25 orang. Protokol kesehatan sangat dijaga," tutur Jamal.
Tak Lockdown
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tengah melakukan tracing orang yang sempat kontak dekat dosen Fakultas Ilmu Budaya Bidang Filologi berinisial AT.
Tracing dilakukan menyusul AT meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Rektor UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho mengatakan sebanyak 3 orang masuk dalam kontak dekat pasien.
"Saya minta melakukan tracing terhadap keluarga. Dua anak dan istrinya saja," kata Jamal kepada TribunSolo.com, Selasa (29/12/2020).
Baca juga: Selewengkan Dana Covid-19, Pengamat Hukum UNS Sebut Juliari P Batubara Bisa Dihukum Mati
Itu lantaran sebelum menghembuskan napas terakhir, pasien sudah tidak mengajar secara tatap muka.
Proses mengajar dilakukan secara daring atau online mengingat masih pandemi Covid-19.
"Lama di rumah karena kuliah daring dan jarang ke kampus," tutur Jamal.
Kebijakan lockdown juga tidak diambil UNS Solo pasca meninggalnya pasien pada 27 Desember 2020.
Tidak diterapkannya lockdown karena mempertimbangkan sejumlah faktor.
"Kita lockdown mempertimbangkan aspek-aspek, misalnya berapa hari dia kontak dengan teman-teman di kantor," terang Jamal.
Siapkan 27 Pendonor
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendata civitas akademika yang sembuh dari Covid-19 selama terjadinya pandemi ini.
Pendataan dilakukan bebarengan dengan gelaran donor darah plasma bertema 'UNS Peduli Covid - Selamatkan Sesama'.
Donor darah tersebut digelar atas kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Selasa (29/12/2020).
Adapun civitas akademika UNS Solo yang sembuh dari Covid-19 sebagai calon pendonor plasma convalescent.
Baca juga: Wali Kota FX Rudy Siap Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama di Solo : Bayar Sendiri Tidak Apa-apa
Baca juga: BREAKING NEWS : UNS Solo Berduka Lagi, Dosen Fakultas Budaya Meninggal Akibat Terpapar Covid-19
Itu dilakukan untuk membantu pasien Covid-19 dengan gejala berat.
Rektor UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho mengatakan pendonor plasma convalescent sangat dibutuhkan untuk menolong pasien yang terkena Covid-19.
"Setelah kami data, ada 27 civitas akademika yang bersedia untuk menjadi pendonor plasma convalescent," kata Jamal.
"Kebetulan 27 orang tersebut pernah positif Covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh," tambahnya.
Jamal pun mengajak segenap pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan alumni UNS serta para penyintas Covid-19 untuk berpartisipasi mendonorkan darahnya.
Mereka bisa berpartisipasi sesuai dengan pembagian waktu yang telah ditetapkan.
Pelaksanaannya pun tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Ketua Penyelenggara Donor Darah UNS Solo, Prof Reviono menuturkan stok darah PMI mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.
Terlebih menjelang tahun baru, kemungkinan kebutuhan darah akan meningkat.
"Kegiatan ini merupakan dari kepedulian UNS untuk sesama. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk sesama," ucap dia.
"Dari penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika UNS yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini. Alhamdulillah, pendonor terlihat sangat antusias," tambahnya.
Baca juga: Waswas Ledakan Kasus Selama Nataru, Satgas Covid-19 Sukoharjo Siapkan Bangsal Isolasi di RS UNS Solo
Baca juga: Epidemiolog Sarankan Segera Tarik Rem Darurat Covid : Minimal Pulau Jawa, Kalau bisa se-Indonesia
Dosen Meninggal Dunia
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya karena terpapar Covid-19, dosen Fakultas Ilmu Budaya Bidang Filologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berinisial AT menuliskan pesan menyentuh.
Bagaimana tidak, di saat berjuang melawan penyakit ganas nan mematikan di ruang isolasi RS UNS Solo, AT masih tulus memberikan kuliah kepada mahasiswanya.
Dosen tersebut menghembuskan napas terakhir pada Minggu (27/12/2020) saat menjalani isolasi di Rumah Sakit UNS Solo di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Baca juga: BREAKING NEWS : UNS Solo Berduka Lagi, Dosen Fakultas Budaya Meninggal Akibat Terpapar Covid-19
Baca juga: Waswas Ledakan Kasus Selama Nataru, Satgas Covid-19 Sukoharjo Siapkan Bangsal Isolasi di RS UNS Solo
Sebuah rekaman audio saat almarhum mengajar tersebar di grup WhatsApp.
Dalam rekaman tersebut, ia selesai memberikan kuliah Pendidikan Agama Islam dan sempat menjadwalkan Ujian Akhir Semester (UAS) pekan depan.
Berikut isi rekaman audio tersebut :
'Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya mohon maaf, suara saya terbata-bata. Untuk materi kuliah Pendidikan Agama Islam saya akhiri. Minggu depan, pekan depan langsung ujian akhir semester. Hal ini disebabkan karena saya sakit. Sekarang saya terpapar COVID-19 dan diisolasi di RS UNS. Jikalau saudara mendokan, cukup mendoakan dalam hati dan lisan, tidak usah diungkapkan lewat WA. Oleh karena itu, pekan depan ujian akhir semester. Sekian, terima kasih,'
Kabar duka meninggalnya almarhum dibenarkan Rektor UNS, Jamal Wiwoho.
Jamal mengatakan rekaman tersebut dilakukan saat almarhum memberi kuliah pada Jumat (25/12/2020).
"Jumat malam sempat ngasih kuliah agama Islam. Jumat itu beliau baru mulai dirawat di RS UNS setelah sempat isolasi mandiri," kata Jamal kepada TribunSolo.com, Senin (28/12/2020).
Almarhum menghembuskan napas terakhir pada Minggu (27/12/2020) pukul 19.00 WIB.
Jenazah almarhum langsung dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.
"Saya sudah minta Direktur RS UNS melakukan tracing kepada keluarganya," ujar dia.
Almarhum, langsung Jamal, sudah lama tidak berkontak langsung dengan dosen lain karena pemberlakuan kuliah daring.
Rasa kehilangan sosok almarhum begitu dirasakan Jamal. Bagi Jamal, almarhum merupakan sosok pekerja keras.
Jamal mengatakan doa bersama secara daring akan digelar malam nanti.
"Beliau agamanya baik, suka memotivasi teman-teman, pekerja keras, suka mengajak ibadah," kata dia.
"Kami sangat kehilangan beliau. Nanti malam insya Allah akan kita lakukan doa bersama lewat Zoom," tambahnya.
Baca juga: Selewengkan Dana Covid-19, Pengamat Hukum UNS Sebut Juliari P Batubara Bisa Dihukum Mati
Baca juga: Heboh Temuan Varian Covid-19 Baru, Dinkes : Jangan Panik, Belum Ada di Wilayah Karanganyar
Dosen FH Meninggal
Kabar duka kembali datang dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS), Selasa (20/10/2020).
Setelah dosen Fakultas Hukum (FH) menghembuskan napas terakhir karena terinfeksi virus Covid-19, kini pejabat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) berinisial Sky juga meninggal karena Covid-19.
Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho membenarkan, ada pejabat LPPM UNS yang meninggal karena Covid-19.
"Iya betul, meninggal jam 10.00 WIB tadi," kata Jamal dikonfirmasi TribunSolo.com, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Dosen FH UNS Meninggal Akibat Corona, Rektor Jamal Pakai Pakaian Serba Hitam: Kami Sangat Kehilangan
Baca juga: Dosen FH UNS Meninggal karena Covid-19, Tinggalkan 2 Putri yang Kini Jalani Isolasi Mandiri
Dia mengatakan, sebelumnya Sky ada riwayat perjalanan bersama Dosen FH berinisial PHP yang meninggal karena Covid-19, Senin (19/10/2020).
Adapun keduanya sama-sama ke Bali dan dirawat sejak beberapa hari lalu di rumah sakit sepulang dari Pulau Dewata tersebut.
"Dia ikut ke Bali, jadi siapa yang ikut ke Bali saya minta tes swab," papar Jamal.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Sky sudah sejak Jumat lalu menjalani perawatan di RS UNS di Kartasura, Sukoharjo.
"Kemudian meninggalkan hari ini," papar Jamal.
Dosen FH Meninggal Dunia
Dosen Fakultas Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, berinisial PHP meninggal dunia karena Covid-19.
Ia menghembuskan napas terakhirnya, Minggu (18/10/2020) pasca menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit UNS Sukoharjo beberapa hari.
Rektor UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho mengungkapkan, PHP dinyatakan Covid-19 bermula dari uji swab yang dijalaninya.
Baca juga: Dua Tersangka Demo Ricuh di Kartasura Ternyata Masih Pelajar dan Putus Sekolah
Baca juga: Bukan 9 Orang, Ada 12 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Keluarga di Kelurahan Bumi Solo
Uji swab tersebut dilakukan lantaran dirinya hendak menghadiri sebuah acara di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (15/10/2020).
"Kalau tidak salah, almarhum menjalani uji swab tanggal 8 atau 9 Oktober 2020. Kemudian diberitahu hasilnya positif," ungkap Jamal kepada TribunSolo.com, Senin (19/10/2020).
Saat itu, PHP tidak menunjukkan gejala terpapar Covid-19. Meski begitu, Jamal tetap meminta mendiang karantina mandiri di rumah.
"Kondisi awalnya itu biasa. Sehat. Tidak ada gejala," tutur Jamal.
Selang 4 hari setelahnya, tepatnya 12 Oktober 2020, mendiang menunjukkan gejala sesak napas dan melapor ke Jamal.
Jamal langsung memerintahkan rumah sakit mengirimkan ambulans menjemput mendiang.
Mendiang lantas mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit UNS Sukoharjo.
"Mendiang meninggal dunia dini hari tadi sekira pukul 01.00 WIB," ungkap Jamal.
Mendiang dimakamkan, di pemakaman kawasan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sekira pukul 09.00 WIB.
"Pemakaman dengan standar protokol Covid-19. Dari pihak rumah sakit juga sudah menyampaikan ke Satgas Sukoharjo," ujar Jamal.
Jamal juga telah mengimbau keluarga UNS Solo untuk tidak melayat ke rumah duka.
"Memberi edaran agar tidak datang karena memang protokoler kesehatan Covid-19 ditegakkan betul," tandasnya. (*)