Berita Sragen Terbaru
Ada 3 KK dalam Satu Rumah di Sragen yang Tidak Pernah Menerima Bansos, Ini Jawaban Pemdes
Perangkat Desa Karanganyar, Dwi Wijayanti menjelaskan, pihaknya sudah mengupayakan untuk membantu tiga kepala keluarga yang tinggal serumah agar bisa
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah Desa (Pemdes) Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Sragenbuka suara terkait warganya yang belum mendapatkan bantuan sosial (bansos).
Perangkat Desa Karanganyar, Dwi Wijayanti menjelaskan, pihaknya sudah mengupayakan untuk membantu tiga kepala keluarga yang tinggal serumah agar bisa mendapat bansos.
Dia mengatakan, sebenarnya Siam sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun belum pernah mendapat bansos.
Untuk Ngadiyem, menurut Dwi, seharusnya sudah dapat bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) sebanyak enam kali.
Sedangkan Sugito belum pernah mendapat bansos apapun.
”Saya sudah pernah ajukan Sugito supaya memperoleh Bantuan Sosial Tunai (BST) tapi NIK nya tertolak, penyebabnya kurang tahu,” ujar dia, Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: 2 Janda dan 1 Orang Sakit dalam Satu Rumah di Sragen Belum Pernah Terima Bansos
Baca juga: Penjual HIK di Sragen Curhat, Siap-siap Hanya Boleh Buka Lapak hingga Pukul 7 Malam Saja saat PSBB
Baca juga: Meski Ada Daerah Lain Putuskan Tutup Jalan saat PSBB, Dishub Sragen Belum Putuskan, Ini Sebabnya
Baca juga: Dua Tahun Jadi Langganan Genangan Air di Sragen, DPUPR Disebut Bakal Segera Perbaiki Drainase
Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Desa Karanganyar, Suranto menyebutkan, sudah ada upaya dari desa untuk membantu keluarga tersebut.
”Mungkin selama pandemi ini juga sudah dapat. Saya mengecek melalui pak RT dan pak Bayan,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, keluarga miskin yang tinggal di Dukuh Tempursari RT 08/RW 03, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen selama ini belum mendapat bansos dari pemerintah.
Padahal rumah tersebut dihuni dua janda tua dan satu pria lumpuh bersama istrinya yang pengangguran.
Rumah tersebut dihuni tiga kepala keluarga (KK) sekaligus yakni Siam (70) janda tanpa anak, Ngadiyem (69) janda yang ditinggal pergi suaminya, serta pasangan suami istri Dwi Yuliana (47) dan Sugito (47) yang mengalami stroke sehingga tidak bisa bekerja.
Siam menuturkan, hingga kini belum pernah mendapat bansos apapun.
Mereka bertahan dari himpitan ekonomi dengan cara berjualan tempe goreng.
Siam menitikkan air mata ketika ada tetangga yang mendapat bansos.