Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Sudah Telusuri ke Sana-sini, Disnakertrans Pastikan Ellen Kusuma Wahyuni Bukan TKW Asal Sragen

Disnakertrans sudah melakukan penelusuran sesuai alamat yang tertera di paspornya yakni Dukuh Ngaringrejo, Desa Newung tapi nihil.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
ILUSTRASI : Aktivis buruh migran yang tergabung dalam Migrant Care berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2012). Migrant Care meminta pemerintah Indonesia dan Malaysia mengusut tuntas iklan yang melecehkan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sragen memastikan tidak ada TKW asal Sragen yang bernama Ellen Kusuma Wahyuni (41).

Pasalnya, Disnakertrans sudah melakukan penelusuran sesuai alamat yang tertera di paspornya yakni Dukuh Ngaringrejo, Desa Newung, Kecamatan Sukodono, Sragen.

Hasilnya, semua perangkat desa menyatakan tidak ada warga mereka yang bernama Ellen.

Baca juga: Fakta-fakta Jenazah TKW Sragen yang Meninggal di Malaysia, Dua Bulan Terlantar Tak Ada yang Ambil

Baca juga: Dua Bulan Jenazah TKW di Malaysia Tak Ada yang Mengakuinya, Disnaker Sragen : Dicek Bukan Warga Kita

Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri, Disnakertrans Sragen, Ernawan menuturkan, pihaknya pun meminta perangkat desa membuat surat pernyataan guna menegaskan tidak ada warganya yang bernama Ellen.

"Suratnya juga sudah kami langsung ke KBRI Malaysia," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (13/1/2021).

Bahkan Disnakertrans sudah berkomunikasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sragen.

"Saya langsung menghubungi kepala bidang kependudukan untuk memastikannya," tegas Ernawan.

Ernawan menyebut, penelusuran yang dilakukan Disdukcapil dengan mengacu pada administrasi kependudukan (adminduk), tidak ada warga yang bernama Ellen Kusuma Wahyuni.

"Nama itu enggak ada di adminduk Disdukcapil," ujarnya.

Berikut fakta-fakta yang berhasil dihimpun Tribunsolo.com  :

Pertama, dia bekerja di Syarikat Perfect Three Corporation Sdn Bhd yang beralamat di nomor 5, gang Orkid 9, Cheras.

Kedua, dia bekerja di sana sejak Maret 2019 sebagai cleaning service di BRT Depot Sunway.

"Tapi setelah itu pihak syarikat tidak lagi mengetahui keberadaannya," ungkap Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri, Disnakertrans Sragen, Ernawan kepada Tribunsolo.com, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: 10 Tahun Beralamat Ngaringrejo Sragen, Tapi Warga Tak Tahu Sosok TKW Ellen, Dinas Duga Hanya Numpang

Baca juga: Iming-iming Buka Aura Agar Masa Depan Oke, Pria Ngaku Pintar di Wonogiri Cabuli 7 Remaja Laki-laki

Kemudian, staf dari KBRI di Malaysia mendatangi BRT Depot Sunway, hasilnya Supervisor Cleaner BRT Depot Sunway Firdaus membenarkan Ellen pernah bekerja sebagai cleaning service.

"Tapi menurut penuturan dia, yang bersangkutan kerap berpindah-pindah kontraktor sehingga datanya hilang," tuturnya.

Ketiga, Ellen merupakan anggota Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengikuti program rehiring pada 2017 lalu.

"Saat itu dia menggunakan syarikat Awwabin Plantation Sdn Bhd yang beralamat di Sentul Kuala Lumpur," tambahnya.

Ernawan menduga bahwa Ellen memakai permit bebas untuk bekerja sesuai keinginan sendiri.

Selain itu, dia sudah memperpanjang paspornya sebanyak dua kali di KBRI Kuala Lumpur pada 2012 dan 2017.

"Kemungkinan dia bekerja di Malaysia kurang lebih 10 tahun," kata dia.

Kata KBRI dan Disnaker

Jepretan buku paspor milik Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Malaysia asal Kabupaten Sragen viral di pesan berantai WhatsApp (WA).

Dari foto yang diterima TribunSolo.com, jepretan bagian identitas paspor menyebut atas nama Ellen Kusuma Wahyuni itu memiliki masa berlaku sejak 18 Juli 2017 hingga 18 Juli 2022.

Terlihat juga foto TKW yang bersangkutan tersebut dengan jelas dan berjilbab.

Dalam pesan berantai di antaranya WA itu, selain membubuhkan foto juga pesan :

"Tolong infokanini sdri dr Sragen jd TKW di Malsyesia .sdh 2 bulan meninggal blm ada pihak keluarga yg dihubungi.Yg punya group di Sragen tolong sebarkan.mksh."

TribunSolo.com mencoba menelusuri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia.

Baca juga: Status WA Terakhir TKW Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan di Malaysia:Aku Akan Dipinang Malaikat Maut

Baca juga: Kisah Anak TKI asal Tulungagung 2 Kali Terpilih Jadi Paskibraka di Istana Negara, Berkat Doa Ibu

Seorang pegawai KBRI Malaysia yang enggan disebutkan namanya, membenarkan beredarnya foto itu dan sang pemilik paspor memang telah meninggal pada akhir November 2020 lalu.

"Yang bersangkutan sudah meninggal dan hingga saat ini kami masih mencari ahli waris beliau," kata pegawai kepada TribunSolo.com, Senin (11/1/2021).

Dirinya juga menjelaskan bahwa pihak KBRI juga telah menghubungi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, sesuai dengan yang tertulis di alamat paspor.

"Kita sudah meneruskannya," aku dia.

Bahkan pihak KBRI juga mengeluarkan rilis bahwasanya, Ellen telah bekerja di Malaysia selama lebih dari 10 tahun.

Hal tersebut dibuktikan dari catatan KBRI Kuala Lumpur mengenai perpanjangan paspornya pada tahun 2012 dan 2017.

"Almarhumah yang bekerja di sebuah perusahaan di Sentul Kuala Lumpur tersebut juga tidak memiliki banyak catatan pribadi karena sering berpindah perusahaan di sana," jelasnya.

Hanya saja soal kematiannya, belum terjawab karena apa.

Kepala Seksi Informasi Pasar Kerja Dalam dan Luar Negeri, Disnaker Sragen, Ernawan menerangkan, yang bersangkutan sudah dicari hingga sesuai dengan alamat identitasnya.

Alamatnya terletak di Dusun Ngaringrejo, Desa Newung, Kecamatan Sukodono, Sragen.

"Kami sudah mintakan kepada ketua RT hingga lurah setempat dan kami juga minta dibuatkan surat keterangan bahwa yang bersangkutan juga bukan warga setempat," ungkap dia.

Hingga berita ini ditulis, jasad dari Ellen masih tersimpan di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur Malaysia.

Baca juga: Diduga Sakit, TKW asal Sumedang Meninggal di Saudi Arabia

Baca juga: Siksa TKW asal Indonesia, Jenny Chan tetap Dapat Keringanan Hukuman di Pengadilan Singapura

TKW Sragen Disekap di Arab

Kisah pilu dialami Surani (45), seorang tenaga kerja wanita ( TKW) asal Dukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah.

Pasalnya ia mendapat perlakuan yang tidak baik dari majikannya di Arab Saudi.

206 Tugu PSHT Mau Diluluhlantakkan, Para Pesilat di Masaran Sragen Berontak, Begini Sikapnya

Surani tidak diperbolehkan pulang oleh majikannya.

Tak hanya itu, ia sering disekap dengan cara dikunci di dalam kamar dan tidak dikasih makan.

Kasi Penempatan dan Informasi Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen, Ernawan mengatakan, sudah menindaklanjuti adanya TKW Desa Mojorejo yang mendapat perlakuan tidak baik oleh majikan dengan melaporkan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Jakarta.

Menurut Ernawan, laporannya tersebut langsung ditindaklajuti oleh BP2MI ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.

"KJRI Jeddah langsung menindaklanjuti. Paginya membentuk tim langsung ke lapangan klarifikasi itu. Informasi (penyekapan TKW Desa Mojorejo) itu benar dan TKW itu diambil langsung oleh KJRI," ungkap dia.

Haji 2020 Batal Imbas Corona, Dana Tabungan Rp 1,8 Miliar Dibuat Bikin Kantor Haji & Umroh di Sragen

Sedang majikan yang diduga melakukan tidakan penyekapan terhadap TKW tersebut sudah dilaporkan ke kepolisian setempat oleh KJRI Jeddah.

Saat ini, kata Ernawan, TKW itu masih berada di shelter KJRI Jeddah sambil menunggu haknya diberikan.

Setelah prosesnya selesai, TKW tersebut selanjutkan akan dipulangkan ke Indonesia.

Ernawan mengungkap, awalnya TKW tersebut berangkat ke Arab Saudi melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).

"Setelah itu pulang. Tahun 2002 dia kembali lagi berangkat ke Arab Saudi secara mandiri sampai sekarang," ungkap Ernawan.

"Dari informasi dari keluarga, 2002 sampai 2016 majikannya baik. Setelah majikannya meninggal itu diambil ke adiknya. Setelah 2016 sampai sekarang sering mendapat perlakukan tidak baik. Disekap di dalam kamar dengan makanan kurang, katanya," sambung dia.

Ernawan mengatanan sudah menyampaikan kepada pemerindah desa setempat dan keluarganya di Desa Mojorejo bahwa TKW tersebut sudah dibawa ke shelter KJRI Jeddah untuk mendapatkan hak-haknya.

Setelah semuanya selesai, TKW tersebut selanjutkan akan dipulangkan ke daerah asal, yakni Desa Mojorejo, Sragen.

"Kemarin (Senin) kami sudah menemui keluarganya untuk menginformasikan bahwa yang bersangkutan sudah aman di KJRI dan sekarang dalam proses untuk mendapatkan hak-haknya," kata Ernawan.

(Kompas)

Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul 18 Tahun Tak Pulang, TKW Asal Sragen Disekap Majikan di Arab Saudi, Terbongkar dari Medsos

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved