Update Gunung Merapi
Di Balik Pengungsian Merapi : 3 Bulan Bertahan, Ada Beberapa Warga Balerante Keluhkan Batuk & Pilek
Beberapa pengungsi di tempat evakuasi sementara (TES) Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten sempat mengeluhkan kesehatan.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Selain itu mereka tidak masuk dalam kelompok rentan," tambahnya.
Sampai saat ini, Sukono mengungkapkan sebanyak 227 pengungsi sudah menempati TES Desa Balerante.
Mereka yang mengungsi didominasi dari kelompok rentan.
Diantaranya kelompok lanjut usia, ibu-ibu hamil, anak-anak, dan balita.
"Kalau, semuanya mengungsi itu ada sekitar 500-an jiwa," ungkapnya.
Detik-detik Warga Teriak
Sebelumnya, detik-detik mendebarkan saat bunyi letusan yang tidak seperti biasanya masih membekas di warga lereng Gunung Merapi.
Di antaranya disaksikan langsung warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Rabu (27/1/2021).
Kepala Desa Balerante, Sukono mengatakan, meski hujan abu terjadi di wilayahnya tetapi terjadi di kawasan Desa Tegalmulyo, tetapi warganya panik saat itu.
"Balerante situasinya aman," katanya kepada TribunSolo.com.
Meski begitu, erupsi Gunung Merapi sekira pukul 13.35 WIB sempat mengagetkan warga Balerante lantaran ketinggiannya dirasakan cukup tinggi.
Baca juga: Imbauan Pemkab Klaten : Lansia hingga Anak Tetap di Pengungsian, Penambang Merapi Berhenti Sejenak
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Penerbangan di Adi Sumarmo Solo Tak Terganggu, Abu Vulkanik Tak Sampai Bandara
"Tadi siang itu cukup besar. Tahu - tahu asap sudah membumbung tinggi," ujar Sukono.
"Ada yang memberitahu saya. Dia bilang erupsi pak erupsi, erupsinya cukup besar," tambahnya.
Warga Balerante, sambung Sukono, tetap berusaha tidak panik ketika mengetahui muntahan awan panas.
Beberapa warga yang masih belum mengungsi tetap memantau arah luncuran awan panas.

 
	
						 
							
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											