Update Gunung Merapi
Hampir 3 Bulan Tinggal di Pengungsian, Warga Desa Tlogolele Kadang Jenuh, Nonbar Wayang Jadi Obatnya
Sekretaris Desa Tlogolele, Nigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan TPPS saat dihuni 241 jiwa pengungsi.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Kawasan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali tidak diguyur hujan abu vulkanik Gunung Merapi.
Padahal jarak Desa Tlogolele dengan puncak Gunung Merapi tidak begitu jauh.
Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra menjelaskan, arah angin menuju ke timur, sehingga membuat Desa Tlogolele tidak terjadi hujan abu vulkanik.
"Di Desa Tlogolele tidak terjadi hujan abu. Angin bertiup ke arah Timur," jelas Neigen, Kamis (28/1/2021).
Meski tidak diguyur hujan abu, warga di 2 dukuh Desa Tlogolele sempat mendengar suara gemuruh ketika erupsi Gunung Merapi terjadi.
"Suara gemuruh terdengar jelas di dua dukuh, yakni Stabelan dan Takeran," ucap Neigen.
"Kalau di tempat pengungsian tidak terdengar," tambahnya.
Suara gemuruh, sambung Neigen, sering terdengar di dua dukuh tersebut bila Gunung Merapi erupsi.
"Suara terdengar saat erupsi Gunung Merapi dan ada luncuran awan panas," kata Neigen.
Meski begitu, Neigen mengimbau warganya untuk tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Merapi.
"Yang utama tidak boleh terlena dengan kondisi Gunung Merapi. Tetap waspada setiap saat," ucapnya.
Hujan Abu di Boyolali
Sejumlah kawasan di Kabupaten Boyolali terdampak hujan abu vulkanik Gunung Merapi.
Bahkan, abu vulkanik yang mulai mengguyur pada Rabu (27/1/2021) siang hingga Kamis (28/1/2021) tersebut sampai menutup ruas jalan.
Seperti yang terjadi di Desa Jombang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.