Update Gunung Merapi
Hampir 3 Bulan Tinggal di Pengungsian, Warga Desa Tlogolele Kadang Jenuh, Nonbar Wayang Jadi Obatnya
Sekretaris Desa Tlogolele, Nigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan TPPS saat dihuni 241 jiwa pengungsi.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo.
"Kawasan Jombong, kemarin hujan abunya besar," ungkap Bambang kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Nestapa Penjual Masker di Cepogo Boyolali, Terdampak Abu Vulkanik, Sudah Berjam-jam Baru Laku 3 Buah
Baca juga: Foto-foto Beratnya Menjalani Kehidupan, Dampak Abu Vulkanik Pasca Merapi Erupsi di Cepogo Boyolali
"Menutup jalanan sampai ketinggian 0,5 sentimeter," tambahnya.
Sejumlah mobil tangki air, sambung Bambang, dikerahkan menuju lokasi untuk pembersihan abu vulkanik Gunung Merapi.
Pembersihan dilakukan sekira pukul 08.00 WIB.
Sebanyak 5 mobil tangki air berkapasitas 5 ribu liter dikerahkan ke lokasi.
"Itu dilakukan karena abu yang menutupi jalanan membahayakan warga. Jalanan jadi licin," ucapnya.
Jarak Pandangan Berkurang
Sebelumnya,a bu vulkanik Gunung Merapi masih menutupi ruas Jalan Magelang - Boyolali di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Kamis (28/1/2021).
Akibatnya pengendara yang melintas harus mengatur kecepatan mereka supaya tidak tergelincir.
Ditambah lagi, sisa abu tersebut langsung berterbangan berhamburan ketika kendaraan melintas.
Itu mengakibatkan jarak pandang menjadi cukup terganggu.
Baca juga: Sempat Berhenti Sejenak, Desa Tegalmulyo Kemalang Dihujani Abu Tebal Merapi Malam hingga Dini Hari
Baca juga: Keluar Gunung Merapi Erupsi, Teriakan Warga Balerante Klaten Meminta Tetangganya Amankan Diri
Selain itu, abu yang berhamburan membikin mata pedih.
Bahkan langit di Kecamatan Cepogo tak terlihat, karena tampak gelap.
Para pengendara dan warga sekitar memilih menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.