Udpate Gunung Merapi
Warga Desa Balenrante Pilih Bertahan di Pengungsian, Tak Berani Pulang karena Risiko Merapi Erupsi
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, di Balai Desa Balerante pukul 09.20 WIB, terlihat anak-anak di TES sedang asyik bermain bola.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Kemudian akibat hujan abu yang terjadi mulai pukul 13.30 WIB hingga dini hari, setidaknya ada 118 jiwa di 3 Dukuh yang mengungsi di TES.
"Hujan abu sempat terjadi hingga dini hari, untuk saat ini kondisi sudah mandali, dan pagi tadi warga kembali beraktivitas" ucap Purnama
Kesaksian Warga
Sebelumnya, warga Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten menyaksikan detik-detik Gunung Merapi erupsi dahsyat.
Detik-detik mendebarkan saat bunyi letusan yang tidak seperti biasanya masih membekas di warga lereng gunung tersebut.
Di antaranya disaksikan langsung warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Rabu (27/1/2021).
Kepala Desa Balerante, Sukono mengatakan, meski hujan abu terjadi di wilayahnya tetapi terjadi di kawasan Desa Tegalmulyo, tetapi warganya panik saat itu.

"Balerante situasinya aman," katanya kepada TribunSolo.com.
Meski begitu, erupsi Gunung Merapi sekira pukul 13.35 WIB sempat mengagetkan warga Balerante lantaran ketinggiannya dirasakan cukup tinggi.
Baca juga: Imbauan Pemkab Klaten : Lansia hingga Anak Tetap di Pengungsian, Penambang Merapi Berhenti Sejenak
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Penerbangan di Adi Sumarmo Solo Tak Terganggu, Abu Vulkanik Tak Sampai Bandara
"Tadi siang itu cukup besar. Tahu - tahu asap sudah membumbung tinggi," ujar Sukono.
"Ada yang memberitahu saya. Dia bilang erupsi pak erupsi, erupsinya cukup besar," tambahnya.
Warga Balerante, sambung Sukono, tetap berusaha tidak panik ketika mengetahui muntahan awan panas.
Beberapa warga yang masih belum mengungsi tetap memantau arah luncuran awan panas.
"Kalau memang dirasa berbahaya mereka akan langsung turun dan memberitahu warga," ucap Sukono.
Sukono mengungkapkan tetap ada beberapa warga tadi juga berteriak memberitahu bila Gunung Merapi erupsi.