Berita Solo Terbaru
Gerakan Jateng di Rumah Saja, Wali Kota Solo FX Rudy Sebut Pengerjaan Konstruksi Jalan Terus
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan pengerjaan konstruksi harus jalan terus meski ada gerakan Jateng di rumah saja.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan pengerjaan konstruksi harus jalan terus meski ada gerakan Jateng di rumah saja.
Rudy mengatakan, nantinya selama gerakan Jateng di rumah saja pengerjaan konstruksi akan diperbolehkan untuk tetap berjalan.
"Kalau jasa konstruksi tetap 100 persen jalan. Tidak boleh berhenti," ucap Rudy, Rabu (3/2/2021).
• Awasi Jateng di Rumah Saja, Bupati Sragen Yuni Perintahkan Petugas Razia Masker hingga ke Desa
• Pesta Nikah di Solo Tak Dilarang, Meski Ada Gerakan Jateng di Rumah Saja Selama 6-7 Februari 2021
Sementara itu, jam operasional pusat perbelanjaan masih dikaji lebih mendalam sebelum pemberlakuan gerakan Jateng di rumah saja per 6 Februari 2021.
Terlebih, dalam Surat Edaran Gubernur terdapat berbagai pengecualian terhadap beberapa bidang.
Mulai tenaga kesehatan, keamanan, komunikasi, perbankan, bahan pokok, perhotelan hingga energi.
"Jam operasional mall masih akan dikoordinasikan bersama instansi terkait," ucap Rudy, Rabu (3/2/2021).
"Sekaligus untuk menindaklanjuti surat edaran tersebut," tambahnya.
• Dukung Jateng di Rumah Saja, Pemkab Sukoharjo : Filosofi Bagus, Bisa Minimalkan Penyebaran Covid-19
Rudy tidak menutup kemungkinan memberikan kesempatan pusat perbelanjaan tetap buka saat pemberlakuan gerakan Jateng di rumah saja.
Pengetatan penerapan protokol kesehatan menjadi satu diantaranya yang akan dilakukan.
"Tidak saya tutup, namun perketat protokol kesehatan," ujarnya.
Pedagang Klaten Menolak
Pedagang yang tergabung dalam Koperasi PKL Manunggal Alun-alun Klaten keberatan dan menolak gerakan Jateng di rumah saja.
Mereka berpendapat gerakan tersebut menyiksa masyarakat khususnya para pedagang.
Apalagi saat ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah menandatangani surat edaran (SE) terkait gerakan tersebut.
• Pesta Nikah di Solo Tak Dilarang, Meski Ada Gerakan Jateng di Rumah Saja Selama 6-7 Februari 2021
• Sempat Menolak, Wali Kota Solo FX Rudy Luluh, Kini Ikuti Gerakan Jateng di Rumah Saja Ala Ganjar
Sekretaris Koperasi PKL Manunggal Alun-alun Klaten, Agus Sumanto mengatakan, kebijakan itu memberatkan para pedagang yang notabene tidak memiliki gaji bulanan dan harus mencari rejeki harian.
"Gerakan ini sangat menyiksa bagi kami," ucap Agus, Rabu (3/2/2021).
Agus mengatakan, aturan tersebut seharusnya disertai bantuan sebagai pengganti modal.
Selain itu, dia mengaku para pedagang yang tergabung dalam Koperasi PKL Manunggal Alun-alun Klaten banyak mengeluh karena kekurangan modal.
"Ya seharusnya ada kompensasi, karena banyak mengeluh kekurangan modal," kata Agus.
• Dukung Jateng di Rumah Saja, Pemkab Sukoharjo : Filosofi Bagus, Bisa Minimalkan Penyebaran Covid-19
Dia mengatakan, selama PPKM berlangsung di Klaten, ia dan para pedagang lain tidak mendapatkan bantuan atau kompensasi.
Pihaknya selaku pengurus Koperasi hanya bisa memberikan pinjaman tanpa bunga kepada anggota yang lain.
"Selama PPKM kami tidak menerima bantuan, kami hanya bisa memberikan pinjaman tanpa bunga saja ke anggota kami, itu pun banyak yang menunggak," jelasnya.
Sementara itu, Asisten 1 Pemerintah dan Kesra Sekda Klaten, Ronny Roekmita mengatakan, saat ini SE Gubenur Jawa Tengah sedang ditindaklanjuti dan dalam proses pembuatan SE Bupati.
"Kita sedang merumuskan SE Bupati Klaten sebagai tindak lanjut SE Gubernur Jateng, semoga besok bisa ditanda tangani Bupati," ucap Ronny.
• Wali Kota Solo Tolak Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ganjar Pranowo Bereaksi Ungkap Fakta Berbeda
Ia mengatakan, SE Bupati Klaten nantinya akan menyesuaikan dengan SE Gubernur Jateng.
Mereka akan menyesuaikan gerakan dari Pemerintah Provinsi Jateng itu dengan Gerakan Jam Songo Ora Lunga yang diinisiasi Pemkab Klaten.
Ia berharap untuk semua masyarakat bisa mematuhi SE Bupati Klaten nantinya.
"Kami sangat berharap para pedagang ini memahami, karena gerakan ini mengedepankan kesehatan dan keselamatan masyarakat sehingga harap dipatuhi, " harap Ronny.
"Ini berlaku tidak hanya untuk pedagang saja, tapi yang masyarakat ya tidak boleh keluar rumah," tambahnya. (*)
