Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Anak Usia Diatas 5 Tahun Boleh Masuk Bonbin Jurug Solo, Jumlah Wisatawan Langsung Meningkat

Anak usia diatas lima tahun sudah diperbolehkan masuk di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Hal ini membuat TSTJ kembali bergeliat, setelah sempat se

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Adi Surya
Pengunjung melihat hewan-hewan yang diawetkan atau opsetan di pintu masuk Taman Satwa Taru Jurug Solo, Minggu (27/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mulai kembali bergeliat saat pembelakuan PPKM Mikro ini.

Hal ini tak lepas dari pelonggaran aturan bagi anak-anak ke TSTJ.

Jumlah kunjungan wisatan di TSTJ Solo terus meningkat, terlebih saat akhir pekan atau hari libur.

Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santosa mengatakan, kini rata-rata pengunjung lebih dari 200 orang, khususnya saat akhir pekan.

"Khusus hari Minggu, Minggu kemarin jumlahnya 114 pengunjung. Ini tadi pukul 14.00 WIB, jumlahnya 250 pengunjung," kata Bimo, Minggu (21/2/2021).

Baca juga: Kunjungi Pasar Gede Solo, Dimas Beck Tampil Pakai Kemeja dan Celana Pendek: Katanya Enak

Baca juga: Wujudkan Energi Bersih dan Galakkan Transportasi Massal, PLN Penuhi Listrik KRL Jogja-Solo

Baca juga: Banjir Kepung Ibu Kota, Perjalanan KA Bengawan dan Dwipangga ke Solo Terganggu

Baca juga: Kena Razia Knalpot Brong di Solo, Belasan Pengendara Motor Gigit Jari: Kendaraan Disita Polisi

Sementara hari biasa, Bimo mengatakan juga terjadi peningkatan dibanding sebelum penerapan PPKM Mikro.

Rata-rata pengunjung TSTJ per hari saat itu hanya sebanyak 20 orang.

"Setelah anak usia 5 tahun ke atas boleh masuk, rata-rata di luar hari Minggu sebanyak 50 orang," tutur Bimo.

Meski mengalami peningkatan, protokoler kesehatan tetap dijalankan secara ketat.

Pengunjung yang masuk tetap harus cuci tangan dan melewati pengecekan terlebih dulu sebelum akhirnya masuk.

"Jadi tidak perlu takut ke TSTJ. Bagi yang tidak bawa masker dan memerlukan face shield kita siapkan," ucap Bimo.

Petugas Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mengecek suhu pengunjung di depan pintu masuk, Minggu (27/12/2020).
Petugas Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mengecek suhu pengunjung di depan pintu masuk, Minggu (27/12/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Akan Ditutup

Karyawan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) bakal dirumahkan karena ditutup selama tahun.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyampaikan, jika operasional TSTJ ditutup besar kemungkinan para pegawai bakal dirumahkan dan tidak digaji.

Rudy mengecualikan para hewan, keeper maupun dokternya yang masih dapat ditopang Bantuan Tak Terduga (BTT).

"Kalau untuk hewan dan pakannya boleh pake BTT, gaji keeper dan dokter hewannya juga boleh," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (1/2/2021).

"Namun kalau untuk karyawan administrasi sampai direkturnya itu tidak bisa," paparnya.

Pemkot Solo sendiri telah mengangarkan Rp 1,9 miliar untuk biaya operasional TSTJ.

Anggaran tersebut hanya cukup untuk membeli pakan sampai setahun ini. 

"Ya satu-satunya jalan dirumahkan dulu," paparnya.

Baca juga: Tak Hanya dari Solo, Warga Jakarta Turut Beli Tiket Masuk TSTJ, 42 Ribu Tiket Telah Ludes Terjual

"Dirumahkan tanpa gaji sampai dengan kondisi bisa baik," tegasnya.

Pemkot Solo sendiri tengah mengkaji dan bakal melakukan koordinasi untuk mencari jalan tengah.

Jika dirumahkan, Pemkot Solo kata Rudy hanya mampu membantu beras, tanpa menggajinya.

"Nanti Pemkot mampunya membantu logistik dengan 20kg beras dengan tetek bengek itu, tapi tidak digaji," tegasnya.

Baca juga: Tutup Kekurangan Biaya Pakan Rp 20 Juta per Bulan, TSTJ Buka Donasi Pakan dan Jual 40 Ribu Tiket

Tiket Presale Berlaku Sampai Akhir 2022

Pemilik tiket presale Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Kota Solo harus lebih bersabar.

Itu karena balai konservasi tersebut akan ditutup sementara waktu mulai 1 Februari 2021.

Direktur Utama TSTJ Kota Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan, tiket presale masih bisa digunakan hingga tahun 2022.

Baca juga: Saat PSBB, Direktur TSTJ Solo Sebut Jumlah Pemancing Lebih Banyak Daripada Pengunjung

Baca juga: ALERT Bantu Kelangsungan Hidup Satwa Solo, Borong 300 Tiket TSTJ

"Tiket presale bisa digunakan sampai akhir tahun 2022," kata Bimo, Minggu (31/1/2021).

Bimo mengungkapkan sampai saat ini baru 750 tiket presale TSTJ Kota Solo yang digunakan. 

"Itu sejak buka tanggal 19 Juni sampai dengan sekarang," ungkap dia. 

"Untuk yang belum digunakan ada 61 ribuan tiket presale," tambahnya. 

Meski sudah ada 750 tiket presale yang digunakan, Bimo membeberkan rerata pengunjung TSTJ masih berada di kisaran 30 orang. 

Baca juga: Hari Pertama Buka, Telaga TSTJ Langsung Diserbu 96 Pemancing

Pembatasan usia pengunjung menjadi satu penyebabnya. 

"Sesuai surat edaran Wali Kota, usia pengunjung masuk tempat wisata 15 tahun ke atas," tambahnya.

Nasib Karyawan Menggantung

Para pegawai Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Kota Solo masih menunggu kebijakan resmi pemerintah setempat. 

Pasalnya, kebun binatang di Kota Bengawan tersebut ditutup mulai 1 Februari 2021.

Direktur Utama TSTJ Kota Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso hanya menjelaskan secara singkat soal nasib para pegawai.

Baca juga: Solo PSBB, Taman Satwa Taru Jurug Sepi Pengunjung, Hanya 20 Orang Per Hari

Baca juga: Cerita Pemancing di Taman Satwa Taru Jurug Solo, Ikut Uji Rapid Test Antigen: Baru Pertama Kali

"Nanti ada pengumuman resmi dari Pemerintah Kota Solo," jelas Bimo, Minggu (31/1/2021).

"Tutupnya kan tidak terima pengunjung seperti 16 Maret sampai dengan 19 Juni 2020," tambahnya. 

Selain masalah pegawai, pendapatan yang diterima TSTJ, sambung Bimo, tengah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo

"Kemudian masalah income dan lain-lain dikoordinasikan dengan Pemkot untuk kelangsungan sumber daya konservasi," ujarnya. 

Ditutup Sementara 

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Kota Solo akan ditutup sementara waktu mulai 1 Februari 2021.

Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan, penutupan tersebut sebagai upaya membantu pencegahan Covid-19.

"Ini penutupan ronde kedua, hampir sama seperti ronde pertama mulai 16 Maret 2020 sampai 19 Juni 2020," kata Bimo, Minggu (31/1/2021).

Baca juga: Meski Ada Vaksinasi Covid-19, TSTJ Solo Nilai Wisatawan Bisa Normal Lagi di Tahun 2023

Baca juga: New Normal, TSTJ Jurug Matangkan Skenario Pengunjung: Pembeli Tiket di Muka Bakal Jadi Prioritas

Bimo belum bisa memastikan waktu dibukanya kembali TSTJ Kota Solo

Pihaknya masih menunggu kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo

"Sampai kapannya kami masih menunggu kebijakan lebih lanjut," tambahnya. 

Bimo mengungkapkan jumlah rerata harian pengunjung TSTJ begitu minim hanya diangka 30 orang.

"Sama sejak dibuka 19 Juni 2020 sampai saat ini rata-rata pengunjung 30 orang, pemancing 20 orang," ungkapnya.

Baca juga: Ada Satwa di TSTJ Solo Terpaksa Berpuasa di Tengah Pandemi Corona, Makan Sesuai Siklus Alam Liar

 Bimo memastikan pihaknya tetap berkoordinasi dengan Pemkot Solo kedepannya. 

"Masalah income sedang dikoordinasikan dengan Pemkot Solo terkait kelangsungan sebagai lembaga konservasi," ucapnya.

Wisatawan Belum Bisa Normal

Vaksinasi covid-19 memberi harapan baru dalam dunia pariwista di Kota Solo.

Salah satunya Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo yang kehilangan wisatawan sejak dihantam pandemi covid-19.

Dewan Pengawas TSTJ Rahmat Supomo mengungkapkan dengan adanya vaksin covid-19 menjadi secercah harapan.

"Memang memunculkan harapan," katanya Minggu (17/1/2021).

Kendati demikian, Supomo tak yakin dengan vaksinasi covid-19 yang sedang berlangsung, pengunjung TSTJ dapat kembali pulih.

Baca juga: Ratusan Rumah di Kawasan Kumuh di Mojo Solo Ditata, Tiap Kepala Keluarga Dapat Uang Sewa Rp 5 Juta

Baca juga: Taman Satwa Taru Jurug Solo Sepi Pengunjung, Pengelola Sebut Stok Pakan Hewan Masih Aman

Baca juga: Ganti Rugi 9 Bidang Tanah Terdampang Tol Solo-Jogja Telah Dibayarkan, 15 Lainnya Menunggu

Baca juga: Saat PSBB, Direktur TSTJ Solo Sebut Jumlah Pemancing Lebih Banyak Daripada Pengunjung

Dirinya memprediksi setidaknya 2 tahun kedepan, jumlah wisatawan bakal kembali normal seperti sedia kala.

"Saya merasa tidak bisa langsung cepat," katanya.

"Paling tidak tahun 2023 mulai menggeliat," imbuhnya.

Program vaksinasi covid-19 yanh berlangsung secara bertahap dan memakan waktu yang tak sebentar dinilai menjadi sebabnya.

"Kalau tahun depan masih belum karena terakhir pemenuhan vaksin tahun 2022," tandasnya.

Pengunjung TSTJ Sepi

Jumlah pengunjung wisatawan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) cenderung Solo sepi saat pembelakuan PSBB.

Kendati demikian, jumlah pemancingnya malah mengalami peningkatan.

Diketahui jika beberapa bulan lalu TSTJ membuka objek pemancingan di salah satu sudut bonbin kebanggaan warga Solo itu.

Menurut Direktur Perusahaan Daerah (PD) TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, jumlah pemancing berkisar diantara 30 orang perhari.

Sementara untuk wisatawan hanya berkisar diantara 20 orang.

"Kalau pemancing 25-30 orang, kalau pengunjung 15-20 orang," katanya Minggu (17/1/2021).

Baca juga: Hampir Sepekan PSBB, Satpol PP Solo Temukan 40 Pelanggar Prokes Covid-19, Ini Jenis Pelanggarannya

Baca juga: Solo PSBB, Taman Satwa Taru Jurug Sepi Pengunjung, Hanya 20 Orang Per Hari

Baca juga: Masih Ada Masyarakat di Solo yang Pergi ke Pasar Tak Pakai Masker, Langsung Dapat Teguran Petugas

Baca juga: 18 Tenaga Kesehatan Kota Solo Belum Vaksinasi Covid-19, Dinas Kesehatan : Karena Tensi Tinggi

Bimo mengaku jika meningkatnya jumlah pemancing lantaran beberapa hal.

Salah satunya suasana tempat pemancingan di TSTJ berbeda dibanding objek pemancingan lain.

"Ikannya juga banyak, ada lele kutuk, nila dan sapu sapu," katanya.

Pengunjung saat memberikan makan hewan koleksi di TSTJ Solo, Minggu (17/1/2021).
Pengunjung saat memberikan makan hewan koleksi di TSTJ Solo, Minggu (17/1/2021). (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

Bimo sendiri membandrol tiket masuk untuk kolam pemancingan sebesar Rp 25 ribu.

"Ikannya dapat berapa kilopun bisa dibawa pulang dan gratis," paparnya.

Lebih lanjut meski menjadi spot favorit, namun pihaknya membatasi jumlah pemancing hanya 200 orang setiap harinya.

"Prokesnya tetep ketat," pungkasnya.

"Kalau sudah 200 orang kita stop," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved