Berita Solo Terbaru
Pasca Ditinjau Gibran dan Menhub,Peletakan Batu Pertama Jalan Layang Joglo Solo Diputuskan Juli 2021
Pendataan lahan dan hunian terdampak pembangunan proyek rel elevasi atau rel layang Palang Joglo Solo mulai dilakukan.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pendataan lahan dan hunian terdampak pembangunan proyek rel elevasi atau rel layang Palang Joglo Solo mulai dilakukan.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan lahan terdampak pembangunan proyek tersebut diproyeksi lebih dari 15 ribu meter persegi.
"Lahan yang kena yang harus ditertibkan kalau ndak salah tadi 19 ribu meter," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Kamis (4/3/2021).
"Ini para Camat dan Lurah langsung kita gerakan semua," tambahnya.
Baca juga: Bagai Kena Petir di Siang Bolong, Warga Pasrah Tergusur Rel Layang Joglo Solo : Saya Pulang ke Desa
Baca juga: Ratusan Rumah di 4 Kelurahan Bakal Digusur, Jelang Proyek Prestisius Rel Layang Joglo Solo
Itu supaya target waktu pengerjaan yang ditetapkan Kementerian Perhubungan tercapai.
Terlebih, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menargetkan prosesi peletakan batu pertama pada Juli 2021.
"Langsung gerak semua biar tadi targetnya pak Budi Karya juli groundbreaking," ucap Gibran.
"Ini juga masih koordinasi terus dengan balai perhubungan sama KAI," tambahnya.
Koordinasi tersebut termasuk masalah pembebasan lahan di sepanjang kawasan terdampak pembangunan proyek rel layang Palang Joglo.
"Baru dikoordinasikan dan sosialisasikan dengan Camat dan Lurah," ujar Gibran.
Nasib Warga
Warga di bantaran perlintasan rel kereta api relasi Solo-Semarang hanya bisa pasrah.
Hunian mereka akan terdampak pembangunan rel elevasi atau rel layang Palang Joglo.
Untuk diketahui, hunian mulai dari Stasiun Solo Balapan hingga Simpang Tujuh Palang Joglo akan terkena relokasi.
Suripto menjadi satu diantaranya. Ia sudah tinggal di huniannya seluas 6 meter x 4 meter selama puluhan tahun.
Baca juga: Ratusan Rumah di 4 Kelurahan Bakal Digusur, Jelang Proyek Prestisius Rel Layang Joglo Solo
Baca juga: Dikunjungi Menteri Perhubungan, Gibran Ingin Pembangunan Proyek Palang Joglo Solo Segera Dikebut
Hunian itu ditempatinya bersama keluarganya. Suripto bahkan punya lahan ternak ayam di utara huniannya.
"Saya tinggal di sini bersama keluarga saya. 2 anak saya, 2 cucu, dan istrinya," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (3/3/2021).
Hunian Suripto berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan dirinya membayar PBB sebesar Rp 20 ribu per tahunnya.
"Di sini, saya cuma nunut saja. Bukan saya yang punya. Kalau besok direlokasi, tidak masalah," ujarnya.
Suripto mengungkapkan dirinya sudah mempunyai rencana apabila huniannya benar - benar kena relokasi.
"Saya akan pulang ke desa di Purwantoro," ungkapnya.
Ratusan Rumah Tergusur
Ratusan rumah warga di Kecamatan Banjarsari, Kota Bakal terdampak proyek prestisius rel layang.
Proyek itu akan dilakukan di sepanjang perlintasan kereta api mulai dari Solo Balapan hingga kawasan simpang tujuh Palang Joglo.
Kabag Pemerintahan Umum Setda Kota Solo, Hendro Pramono mengatakan, sampai saat ini masih memastikan jumlah hunian dan lahan terdampak pembangunan tersebut.
Sementara waktu ada sebanyak 400-an hunian yang terdampak pembangunan rel layang Palang Joglo.
Baca juga: Dalam Dua Jam, Ternyata Ada Hampir 10 Ribu Kendaraan Melintas di Palang Joglo Solo
Baca juga: Proyek Rel Layang Palang Joglo Bisa Pengaruhi Rencana Penataan Viaduk Gilingan, Ini Penjelasannya
Para penghuni terancam kena relokasi akibat pembangunan proyek tersebut.
Hunian-hunian tersebut berada di Kelurahan Joglo, Banjarsari, Gilingan dan Nusukan yang berada di Kecamatan Banjarsari.
"Mayoritas hunian berada di lahan PT KAI. Itu berasa di sepanjang rel dari Stasiun Balapan ke Simpang Joglo," kata Hendro kepada TribunSolo.com, Rabu (3/3/2021).
Kawasan Nusukan, misalnya, kurang lebih 66 petak akan terdampak pembangunan rel layang Palang Joglo.
"Kawasan pasar di Banjarsari ada 40-an bangunan. Kurang lebihnya ada 400-an bangunan," ucap Hendro.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan dirinya sudah berkoordinasi dengan Camat dan Lurah.
Koordinasi itu terkait pendataan lahan dan hunian terdampak pembangunan rel layang Palang Joglo.
"Yang jelas kami ingin dipercepat, Juli sudah mulai dibangun," ucapnya.
Pembahasan Bersama PT KAI
Pembahasan pembangunan rel elevasi atau rel layang di simpang tujuh Palang Joglo Kota Solo mulai dilakukan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah melakukan pembahasan dengan perwakilan PT KAI secara online di Ruang Mangantai Praja Balai Kota Solo, Rabu (3/3/2021).
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pembangunan rel layang Palang Joglo segera dikebut.
Baca juga: Gibran Sebut Kemacetan di Palang Joglo Sudah Tidak Karuan, Pembangunan Rel Layang Jadi Prioritas
Baca juga: Skema Proyek Jalur Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo Diubah, Rel Layang Bakal Diwujudkan
"Kita kejar tadi pagi, kita sudah detailkan terkait pembangunan elevated rail," kata Gibran.
Penyelesaian masalah-masalah non teknis pembangunan proyek rel layang Palang Joglo, sambung Gibran, akan diselesaikan terlebih dulu.
"Dalam waktu dekat, kita selesaikan masalah-masalah non teknis dulu," ujar Gibran.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Solo tersebut menargetkan pembangunan proyek rel layang Palang Joglo dimulai Juli 2021.
"InsyaAllah Juli," ucapnya.
Baca juga: Skema Proyek Jalur Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo Diubah, Rel Layang Bakal Diwujudkan
Untuk dananya, pembangunan proyek rel layang akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Namun, Gibran belum mau membeberkan besaran nominal anggaran yang dibutuhkan untuk itu.
Pemkot Solo juga akan kembali berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan.
"Besok siang didetailkan dengan pak Budi Karya. Besok siang pukul 13.00 WIB," tuturnya.
Asalan Bangun Rel Layang
Pembangunan rel layang di perlintasan kereta api simpang tujuh Joglo menjadi sebuah opsi untuk mengatasi kemacetan Kota Solo.
Kepala Dinas PUPR Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan, itu sudah dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.
Sejumlah opsi sudah disampaikan dalam koordinasi tersebut, termasuk pembangunan flyover di kawasan tersebut.
Baca juga: Jadi Salah Satu Titik Kemacetan Terparah, Pemkot Solo Berencana Bangun Flyover di Palang Joglo
Baca juga: Polisi Buru Pengemudi Truk yang Terlibat Kecelakaan di Palang Joglo : Masih Saksi
"Agak susah kalau kita harus membangun flyover, karena itu ada simpang 7 yang mempertemukan jalan provinsi, jalan kota, jalan nasional, dan jalan kampung," kata Endah, Sabtu (27/2/2021).
"Kemudian di situ jalur kendaraan berat, kalau naik flyover ancang-ancangnya harus jauh, seperti Purwosari," tambahnya.
Koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, sambung Sita, dilakukan untuk mencari opsi mengurai kemacetan di perlintasan kereta api simpang tujuh Palang Joglo.
"Kita komunikasikan ulang dengan Kementerian Perhubungan bahwa bagaimana kalau kereta apinya saja yang naik," terang dia.
Baca juga: Keluarga Urus Jasa Raharja, Polisi Tak Kendor Buru Pelaku Tabrak Lari Bocah 4 Tahun di Palang Joglo
"Tahun kemarin sudah ada persetujuan dari Kementerian Perhubungan dan PT KAI bahwa yang naik relnya," tambahnya.
Meski begitu, Sita mengatakan, pihaknya masih menunggu gambar rencana pembangunan rel layang tersebut.
"Sampai hari ini belum mendapat gambar rencana mereka, oleh karenanya harus segera audiensi ke Kementrian Perhubungan," katanya.
Gibran Sebut Kemacetan Tidak Karuan
Pembangunan rel elevasi atau rel layang di perlintasan kereta api Palang Joglo segera dikaji Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pembangunan tersebut bisa mengatasi kesemrawutan lalu lintas di kawasan tersebut.
"Ini akan menjadi prioritas pembangunan infrastruktur. Macetnya ini sudah tidak karuan," kata Gibran, Sabtu (27/2/2021).
Baca juga: Polisi Buru Pengemudi Truk yang Terlibat Kecelakaan di Palang Joglo : Masih Saksi
Baca juga: Keluarga Urus Jasa Raharja, Polisi Tak Kendor Buru Pelaku Tabrak Lari Bocah 4 Tahun di Palang Joglo
Gibran sempat mengecek kondisi perlintasan kereta api Palang Jogja seusai dilantik menjadi orang nomor satu di lingkungan Pemkot Solo.
Pengecekan dilakukan dengan didampingi Sekretaris Daerah Kota Solo, Ahyani dan Kepala PUPR Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari.
"Itu sudah paling tepat. Minggu depan akan kita rapatkan lagi. Kita kaji lebih mendalam lagi," ujar Gibran.
Terlebih, pembangunan rel layang bisa menghilangkan perlintasan sebidang kereta api, biaya lebih murah, dan meminimalisir penggusuran.
"Penggusuran minin, tetapi nanti kita detailkan minggu depan," ucapnya.
Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono berkomitmen menghilangkan perlintasan sebidang secara bertahap.
Itu untuk mengurangi potensi kasus kecelakaan di perlintasan tersebut.
Baca juga: Flyover Bukan Solusi, Pemkot Solo Usul ke Pusat Buat Rel Layang di Palang Joglo
"Kami sedikit demi sedikit secara bertahap menghilangkan satu bidang persimpangan antara jalan dan kereta api," ucapnya.
Basuki mengatakan beberapa titik Kota Solo harus segera dibenahi, diantaranya perlintasan kereta api palang Joglo.
"Kami sedang koordinasi apakah akan membuat underpass atau jalur layang kereta api, seperti yang ada di Gambir," katanya.
Sebelumnya, sudah ada wacana pembangunan flyover di kawasan palang joglo tersebut.
Bahkan kabar pembangunan tersebut viral di media sosial dan disambut positif oleh masyarakat Solo.
Ya, selama ini Palang Joglo menjadi salah satu titik kemacetan terparah di Kota Bengawan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo mengkonfirmasi hal tersebut saat dihubungi TribunSolo.com Jumat (11/9/2020).
Kepala DPUPR Solo Endah Sitaresmi Suryandari membenarkan jika sekitaran Joglo bakal dibangun flyover.
Ia pun membocorkan progres yang saat ini tengah berlangsung.
"Baru disusun FS-nya oleh konsultan Kementrian PUPR," kata Endah.
"Kita belum mengetahui hasilnya," tambahnya.
• Bocoran Program Gibran Bila Kelak Jadi Wali Kota Solo, Jalur City Walk Bakal Ditata
• Klaster Keluarga Sasar 14 Warga Nusukan Banjarsari, Kini Covid-19 di Solo Sudah Tembus 517 Kasus
• Nestapa Seniman Solo Terabaikan hingga Dipandang Sebelah Mata, Kini Ramai-ramai Deklarasikan Diri
• Hanya Jadi Pendukung di Pilkada Solo dan Boyolali, Partai Golkar Akui PDIP Terlalu Kuat Jika Dilawan
Lantaran masih rancangan ia enggan melompat lebih jauh, termasuk sosialisasi pada warga sekitar tentang dibangunnya proyek tersebut.
"Belum kita sosialisasikan, karena belum jelas Fly Overnya akan seperti apa," tandasnya.
Endah sendiri enggan menjawab apakah pembangunan tersebut berkait dengan kemacetan yang kerapkali terjadi di wilayah tersebut.
Sebelumnya, pembangunan flyover Joglo bocor dan viral di media sosial.
Akun instragram @energisolo misalnya, dalam sebuah unggahan mereka menyertakan desain pembangunan flyover Joglo yang sedianya dikebut usai pembangunan flyover Purwosari.
Sat diunggah pun ratusan komentar positif pun langsung menyerbu unggahan tersebut. (*)