Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kronologi 14 Santri Satu Ponpes di Klaten Positif Covid-19, Ada yang Mengalami Gejala Ringan

14 santri perempuan di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten terkonfirmasi positif covid-19.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Shutterstock
Ilustrasi Covid-19 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - 14 santri perempuan di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten terkonfirmasi positif covid-19.

Belasan santriwati yang terkonfirmasi positif kini menjalani isolasi mandiri di Ponpes tersebut

Kepala Dinas Kesehatan, Cahyono Widodo mengatakan belasan santriwati yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berasal dari adannya satu kasus di ponpes tersebut.

"Awalnya ada satu kasus orang terkonfimasi positif Covid-19 di satu ponpes, kemudian kita sudah lakukan tracing kontak erat dari hasil itu kita dapatkan 14 santri yang positif," ucap Cahyono kepada TribunSolo.com, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Rencana Demo Besar Buruh, SPSI Klaten Belum Ambil Sikap: Akan Dirapatkan dengan DPD Jateng Dulu

Baca juga: Kasus Pesilat Tewas saat Latihan di Klaten Lanjut ke Jalur Hukum, Keluarga Tak Ingin Ada Korban Lain

Baca juga: Pelajar SMA di Klaten Ketahuan Ngamar di Hotel Melati, Diserahkan ke Orang Tua: Sanksi Wajib Lapor

Cahyono mengatakan setelah menemukan 14 santriwati positif Covid-19, pihaknya tetap melakukan tracing kembali.

Selain itu, pihaknya juga melakukan disenfeksi dan pemulihan terhadap ponpes tersebut.
.
"Sementara, kegiatan di ponpes masih dihentikan dulu, untuk mitigasi bencana dulu dan menunggu hasil swab mereka," tutur Cahyono.

Kondisi belasan santriwati yang terpapar Covid-19 dalam kondisi bermacam-macam.

Ia menyebutkan kondisi belasan santriwati tersebut mulai dari gejala ringan, hingga tanpa gejala.

"Secara umum baik, langkah kita saat ini santri yang positif sudah kita pisahkan untuk isolasi, tapi semua masih dalam lingkungan pesantren," ujar Cahyono.

Cahyono mengaku tidak tahu secara persis, terpaparnya santriwati tersebut.

Namun ia memperkirakan awal terpaparnya santriwati tersebut terjadi beberapa hari yang lalu.

"Saya lupa tanggal positifnya, kalau tidak salah dua hari yang lalu, kalau tidak salah ya," katanya.

Kasus Covid-19 di Ponpes Solo

Sejumlah warga pondok pesantren di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah dipulangkan. 

Total ada 20 dari 42 orang yang sudah dipulangkan dari Asrama Haji Donohudan Boyolali seusai hasil tes swab mereka negatif. 

Lurah Kauman, Nur Salim mengatakan, mereka dipulangkan tidak secara bersamaan. 

Baca juga: Tambah Lagi, 5 Warga Ponpes Kauman Solo Positif Covid-19, Langsung Dibawa ke Asrama Haji Boyolali

Baca juga: 6 Fakta tentang Terduga Teroris di Kauman Solo: Hidup Sebatang Kara hingga Belum Pernah Ditangkap

Sebanyak 9 orang dipulangkan pada Rabu (31/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB ke pondok pesantren. 

Kemudian ada 9 orang dan 2 orang yang dipulangkan masing - masing pada Jumat (2/4/2021) dan Sabtu (3/4/2021).

Artinya, masih ada 22 orang yang diisolasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali. 

"Belum ada info pada minggu ini apakah ada yang dipulangkan atau tidak," kata Nur, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Terduga Teroris di Kauman Solo Dikenal Yatim Piatu dan Jarang Berkomunikasi dengan Tetangga Kos

Nur menjelaskan, para warga pondok pesantren yang sudah dinyatakan negatif langsung dijemput orang tua atau wali mereka.

"Yang sudah negatif dan memiliki surat keterangan sehat langsung dijemput orang tua," jelas dia. 

"Namun masih ada yang di situ, jumlahnya berapa belum kami monitor," tambahnya.

Klaster Pondok Pesantren

Jumlah warga pondok pesantren kawasan Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah.  

Ada 5 warga pondok pesantren tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Camar Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryanto mengungkapkan, mereka diketahui setelah menjalani uji swab PCR di kawasan pondok pesantren, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Ada Kasus Corona di Ponpes Solo, Pemkot Pastikan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Jalan Terus

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Demam Berdarah di Klaten Tembus 37 Kasus, Satu Orang Tak Bisa Diselamatkan

"Informasi dari petugas puskesmas, dari 59 orang yang di-swab PCR hari rabu itu, ada yang terkonfirmasi 5 orang," ungkap Ari kepada TribunSolo.com, Jumat (2/4/2021).

"Mereka sudah langsung dibawa ke Asrama Haji Donohudan," tambahnya. 

Meski ada tambahan, beberapa warga pondok pesantren juga telah diperbolehkan pulang dari Asrama Haji Donohudan. 

Itu karena hasil swab PCR mereka sudah negatif. 

"Kemarin ada yang pulang 9. Sehingga di sana kurang lebih tinggal 28 orang," ucap Ari. 

Baca juga: Ada 10 Pegawai Pengadilan Agama Kena Corona, Dinkes Klaten Mengaku Tak Dapat Laporan Resmi

"Tapi hari ini kabarnya juga akan ada yang pulang. Tapi belum tahu jumlahnya," tambahnya.

Ari menegaskan, sejumlah langkah pemutusan mata rantai penularan Covid-19 sudah dilakukan. 

"Kami sudah melakukan penyemprotan kemarin dari teman-teman kelurahan dan Linmas," ujarnya.

Ustazah Positif Corona

Seorang ustazah sebuah pondok pesantren di Kelurahan Kauman, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo terkonfirmasi positif Covid-19.

Ia terkonfirmasi positif Covid-19 dengan menunjukkan beberapa gejala dan kini dirawat di rumah sakit rujukan Kota Solo.

Pasien diketahui terkonfirmasi positif seusai tim jogo tonggo dan Ketua RW setempat melapor ke pihak Kelurahan Kauman, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Reaksi Pengelola Terminal Klaten soal Mudik Dilarang : Baik, karena Kasus Corona Belum Juga Menurun

Baca juga: Tes GeNose di Stasiun Solo Balapan, 18 Orang Ditemukan Positif Corona, Diminta Isolasi Mandiri

Lurah Kauman, Nur Salim mengatakan, panas menjadi gejala yang dikeluhkan pasien tersebut.

"Pasien ada gejala sakit. Katanya tidak bisa mencium bau dan sedikit panas," kata Nur, Rabu (31/3/2021).

Pasca temuan kasus, pihak Kelurahan Kauman bersama UPT Puskesmas Gajahan melakukan tracing dan uji swab di lingkungan pondok pesantren.

Uji tersebut dilakukan sekira Sabtu (26/3/2021) dan ditemukan 18 warga pondok pesantren terkonfirmasi positif Covid-19.

Selang sehari setelahnya, uji swab kembali dilakukan dengan menyasar 65 warga pondok pesantren.

Dari uji kedua tersebut kemudian ditemukan lagi 18 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Ada 10 Pegawai Pengadilan Agama Kena Corona, Dinkes Klaten Mengaku Tak Dapat Laporan Resmi

Jadi dari tracing pertama ada 18 orang positif corona ditambah 18 orang tracing kedua, total 36 orang terpapar corona.

Sebanyak 36 orang tersebut kemudian dibawa ke Asrama Haji Donohudan untuk isolasi mandiri.

Kemudian 1 orang  disusulkan karena baru keluar hasil swabnya, Senin (29/3/2021).

Baca juga: Waspada Varian Baru Corona B117, Imigrasi Pantau 191 Warga Negara Asing di Kota Solo

"Sebanyak 37 orang tersebut itu orang tanpa gejala. Mereka tidak mengalami gejala apa-apa," ujarnya.

Sementara itu, sebanyak kurang lebih 60-an warga pondok pesantren menjalani uji swab yang dilakukan tim UPT Puskesmas Gajahan hari ini.

Itu dilakukan di halaman pondok pesantren, Rabu (31/3/2021) mulai pukul 08.00 WIB.

Isolasi Mandiri

Puluhan warga pondok pesantren (ponpes) di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo terkonfirmasi positif Covid-19.

Akibatnya, kawasan pondok pesantren sementara ini ditutup alias lockdown.

Lurah Kauman, Nur Salim menjelaskan temuan kasus tersebut bermula dari seorang ustadzah terkonfirmasi positif Covid-19 seusai menjalani uji swab mandiri di sebuah klinik.

Pasien tersebut kini menjalani perawatan di sebuah rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Solo.

Temuan kasus Covid-19 di pondok pesantren pertama kali dilaporkan Ketua RW setempat ke pihak kelurahan sekira 23 Maret 2021.

Baca juga: Puasa Bisa Turunkan Imun Tubuh hingga Tingkatkan Risiko Tertular Covid-19? Ini Jawaban Epidemiolog

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Demam Berdarah di Klaten Tembus 37 Kasus, Satu Orang Tak Bisa Diselamatkan

Selang tiga hari, 26 Maret 2021, pihak kelurahan bersama Babinsa dan tenaga kesehatan Puskesmas Gajahan ke pondok pesantren.

Mereka berencana melakukan tracing ke warga pondok pesantren.

"Dari itu diketahui ada 18 orang terkonfirmasi positif Covid-19," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (30/3/2021).

Pemisahan ruang antara warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan tidak langsung dilakukan pengelola pondok pesantren.

Tracing kemudian dilakukan selang sehari setelahnya.

Ini menyasar 65 warga pondok pesantren yang pernah berkontak dengan pasien.

"Dari itu kemudian ditemukan ada 18 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Nur.

Tak berselang lama, mobil ambulans kemudian disiapkan di kawasan pondok pesantren.

Mobil itu digunakan untuk mengantar pasien ke Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Sebanyak 36 orang diantar ke sana sekira pukul 16.00 WIB.

"Kemudian ada satu orang yang hasilnya baru keluar Senin kemarin dan langsung dibawa ke Asrama Haji Donohudan," kata Nur.

"Total ada 38 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19," tambahnya.

Baca juga: Bicara Target Persis Solo ke Liga 1, Asisten Pelatih Sebut Harus Bertahap: Kami Bukan Mourinho

Baca juga: Sri Mulyani, Gibran hingga Ganjar, Ramai-ramai Dukung Larangan Mudik, Ini Pernyataan Lengkapnya

Dikatakan, tracing kemudian tetap dilakukan Senin (30/3/2021) dengan menyasar 16 warga pondok pesantren tetapi hasilnya semua negatif.

"Kami sudah coba mengajukan izin ke pengelola pondok untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Ini masuh menunggu persetujuan," ujar Nur.

"Selain itu, besok, kita juga akan melakukan tracing," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved