Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Dikira Sudah Lolos dari Petugas Covid-19 Sukoharjo, Pemudik dari Surabaya Lemas di-Swab di Rumahnya

Seorang pemudik dari Surabaya Priyono lemas didatangi tim Satgas Covid-19 Kecamatan/kabupaten Sukoharjo.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
Pemudik dari Surabaya asal Mandan, Sukoharjo saat dilakukan pemeriksaan rapid antigen, Jumat (7/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seorang pemudik dari Surabaya Priyono lemas didatangi tim Satgas Covid-19 Kecamatan/kabupaten Sukoharjo.

Priyono didatangi di rumahnya karena petugas Satgas Covid-19 keliling di Kelurahan Mandan, Kecamatan/kabupaten Sukoharjo, Jumat (7/5/2021).

Saat ditanya, apakah sudah mengantongi surat bebas Covid-19, dia mengatakan tidak membawa.

"Dulu dari puskesmas sempat buat, tapi gak dibawa karena buru-buru pulang," kata dia berkilah saat jalani swab tes antigen.

Meski dia tak membawa surat bebas Covid-19, Priyono tetap bisa pulang ke Sukoharjo dengan menggunakan alat transportasi umum yakni bus.

Baca juga: Satgas Kecamatan Sukoharjo Door to Door Datangi Pemudik, Tes Rapid Antigen di Depan Rumah

Baca juga: Ratusan Pemudik Tiba di Sukoharjo, Kena Sidak Satgas, Jalani Rapid Antigen

Dia tiba di Mandan pada Jumat (30/4/2021) lalu yakni sebelum ada larangan mudik yang ditetapkan pemerintah 6-17 Mei.

"Saya sampai di rumah tidak kemana-kemana, hanya bersih-bersih rumah saja," ujarnya.

Karena tak bisa menunjukan surat bebas Covid-19, tim Satgas Covid-19 kemudian melakukan rapid tes antigen kepada Priyono.

Tes menggunakan rapid antigen ini dilakukan di rumahnya Priyono langsung.

Setelah menunggu sekitar 10 menit, hasil pemeriksaan Priyono non reaktif.

"Saya kaget didatangi Satgas Covid-19. Tapi alhamdulilah, pemeriksaan antigen saya non reaktif," jelas dia.

Door to Door

Satgas Corona Kecamatan Sukoharjo mendatangi warga yang ketahuan mudik dari rumah ke rumah. 

Mereka juga melakukan tes rapid antigen langsung di rumah warga tersebut.

Diketahui, ada 346 pemudik telah kembali ke kampung halamannya di Kecamatan/kabupaten Sukoharjo per Jumat (7/5/2021).

Untuk mengantisipasi adanya pemudik yang tertular Covid-19, Satgas Kecamatan Sukoharjo melakukan sidak mendadak. 

Menurut Plt Camat Sukoharjo Havid Danang, sidak pemudik ini dilakukan secara acak, untuk memastikan kesehatan pemudik. 

Baca juga: Siswa SD di Solo Uji Coba Belajar Tatap Muka di Tengah Naiknya Corona, Orang Tua Pun Khawatir

Baca juga: Muncul Klaster Tahlilan di Sragen, 2 RT Harus Lockdown, 44 Warga Positif Corona

"Bila ada pemudik yang tidak bisa menunjukkan surat bebas Covid-19, maka kami lakukan rapid antigen di tempat," kata dia. 

Lokasi utama yang dijadikan tempat sidak pemudik ini berada di Kelurahan Mandan, karena terdapat pemudik terbanyak yakni 77 orang. 

Menurut Havid, tujuan jemput bola ini yakni meminimalisir penularan Covid-19 di lingkungan para pemudik. Selain itu demi keamanan, kenyamanan dan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Sehingga dilanjutkan Havid, apabila hasil dari tes antigen menunjukkan positif, maka yang bersangkutan akan dilakukan langkah-langkah secepat mungkin, salah satunya dengan melakukan isolasi mandiri yang terpusat di Wisma Embarkasi Haji Donohudan, Surakarta.

"Kita laporkan ke satgas kabupaten, apabila memungkinkan isolasi mandiri di rumah maka akan kita isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan ketat," terangnya.

Havid mengatakan, kegiatan jemput bola tes antigen bagi pemudik ini dilakukan secara serempak di seluruh kelurahan di Kecamatan Sukoharjo. 

Dimana Satgas kelurahan bergerak bersama-sama untuk melaksanakan sidak pantauan perantau yang nekat pulang kampung.

Baca juga: Update Puluhan Warga Ampel Boyolali Terpapar Corona: Tracing 51 Orang Termasuk Keluarga

"Bagi warga yang memang sudah memeriksa kesehatan kita minta suratnya, kita himbau isolasi mandiri beberapa hari dulu baru aktivitas di lingkungan sekitar, apabila belum memeriksakan diri ya kita jemput bola seperti ini tadi, tes antigen," katanya.

Havid menambahkan, untuk saat ini wilayah Kecamatan Sukoharjo tidak ditemukan adanya zona merah Covid-19. 

Meski belum ada, namun pihaknya tetap melakukan sosialisasi protokol kesehatan ke masyarakat.

Terminal Kosong

Hari kedua kebijakan larangan mudik diberlakukan di Sragen, tidak nampak aktivitas bus keluar masuk di Terminal Tipe B Pilangsari, Sragen.

Koordinator Terminal Tipe B Pilangsari Sragen,Sabar Manto menyatakan, kosongnya terminal sudah terjadi sejak kamis kemarin.

"Yang jelas kondisi di lapangan nggak ada aktivitas, sampai saat ini yang jelas bus AKAP tidak ada," ungkapnya kepada TribunSolo.com pada Jumat (07/05/2021).

Baca juga: Larangan Mudik di Boyolali, Kondisi Terminal Tipe B Penggung Sepi, Tak Ada Penumpang

Baca juga: Larangan Mudik di Sukoharjo, Tercatat 2 Ribu Perantau Nekat Mudik ke Sukoharjo

Menurut Sabar, yang masih melintas ialah bis AKAP berukuran sedang, yang melayani mobilitas masyarakat Ngawi ke Sragen, maupun sebaliknya. 

"Kemungkinan yang kecil-kecil ada, karena itu lokalan aja, yang kita pantau yang diutamakan orang-orang luar kota, dengan tujuan mudik," kata Dia. 

Sedangkan bus dari luar kota, seperti Jakarta sudah tak melintas ke Terminal Tipe B Pilangsari, Sragen. 

Baca juga: Akali Larangan Mudik, 12Ribu Pemudik Kaum Boro Ternyata Sudah Tiba di Kampung Halaman Wonogiri

"Kalau dari Jakarta nggak ada, kosong, kemarin nggak ada, nihil," tegasnya.

Sepinya Terminal Tipe B Pilangsari menunjukkan, baik penyedia layanan angkutan massal maupun masyarakat mengindahkan kebijakan larangan mudik tahun ini.

"Jadi prinsipnya sudah pada sadar, baik itu calon penumpang maupun PO, sudah pada sadar" pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved