Berita Klaten Terbaru
Hari Kedua Larangan Mudik di Klaten, Belasan Mobil & Bus Harus Putar Balik, karena Isinya Pemudik
Kasubbag Humas Iptu Nahrowi mengatakan selama 2 hari pelaksanaan penyekatan petugas gabungan telah memeriksa ratusan kendaraan.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Memasuki hari kedua larangan mudik, ratusan kendaraan yang melewati Pos Lantas Tangguh Prambanan, Kabupaten Klaten diperiksa.
Dari pemeriksaan tersebut ada belasan kendaraan pemudik diminta memutar balik dalam Operasi Ketupat Candi 2021.
Kasubbag Humas Iptu Nahrowi mengatakan selama 2 hari pelaksanaan penyekatan petugas gabungan telah memeriksa ratusan kendaraan.
"Ada 211 kendaraan dengan berbagai jenis," kata dia kepada TribunSolo.com,Jum'at (7/5/2021).
Baca juga: 6 Fakta di Balik Satu Keluarga Mudik Jalan Kaki, Tempuh Jarak 278 Km Selama 6 Hari, Gendong 2 Balita
Baca juga: Anak Sapi di Sragen Hanya Punya 3 Kaki, Pemilik Rela Tidur di Gubuk Dekat Kandang Demi Berikan Susu
Sementara polisi, meminta belasan kendaraan untuk putar balik, salah satunya kendaraan bus.
Karena mereka berpelat nomor luar kota dan diindikasian bakal mudik.
Dia menjelaskan selain operasi penyekatan dilakukan di Pos Lantas Tangguh Prambanan, Klaten, pihaknya juga 2 titik pospam lainnya.
Selain itu, di jalur-jalur alternatif Kabupaten Klaten, akan dilakukan patroli mobile oleh jajaran Polsek dan Koramil.
"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi para pemudik yang mencoba mengelabui petugas dengan memanfaatkan jalur yang tidak ada pos penyekatan," ujarnya.
Nahrowi menghimbau kepada masyarakat untuk mentaati aturan pemerintah terkait larangan mudik.
Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat dalam merayakan hari raya Idul Fitri di rumah masing-masing dan bersilaturahmi secara daring.
"Silakan merayakan Idul Fitri, tapi tidak perlu mudik hubungi keluarga lewat video call, atau fitur-fitur komunikasi digital lainnya," pungkasnya.
Tiba di Sukoharjo
Sebanyak 346 pemudik telah kembali ke kampung halamannya di Kecamatan/kabupaten Sukoharjo per Jumat (7/5/2021).
Untuk mengantisipasi adanya pemudik yang tertular Covid-19, Satgas Kecamatan Sukoharjo melakukan sidak mendadak.
Menurut Plt Camat Sukoharjo Havid Danang, sidak pemudik ini dilakukan secara acak, untuk memastikan kesehatan pemudik.
Baca juga: Siswa SD di Solo Uji Coba Belajar Tatap Muka di Tengah Naiknya Corona, Orang Tua Pun Khawatir
Baca juga: Muncul Klaster Tahlilan di Sragen, 2 RT Harus Lockdown, 44 Warga Positif Corona
"Bila ada pemudik yang tidak bisa menunjukkan surat bebas Covid-19, maka kami lakukan rapid antigen di tempat," kata dia.
Lokasi utama yang dijadikan tempat sidak pemudik ini berada di Kelurahan Mandan, karena terdapat pemudik terbanyak yakni 77 orang.
Menurut Havid, tujuan jemput bola ini yakni meminimalisir penularan Covid-19 di lingkungan para pemudik. Selain itu demi keamanan, kenyamanan dan kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Sehingga dilanjutkan Havid, apabila hasil dari tes antigen menunjukkan positif, maka yang bersangkutan akan dilakukan langkah-langkah secepat mungkin, salah satunya dengan melakukan isolasi mandiri yang terpusat di Wisma Embarkasi Haji Donohudan, Surakarta.
"Kita laporkan ke satgas kabupaten, apabila memungkinkan isolasi mandiri di rumah maka akan kita isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan ketat," terangnya.
Havid mengatakan, kegiatan jemput bola tes antigen bagi pemudik ini dilakukan secara serempak di seluruh kelurahan di Kecamatan Sukoharjo.
Dimana Satgas kelurahan bergerak bersama-sama untuk melaksanakan sidak pantauan perantau yang nekat pulang kampung.
Baca juga: Update Puluhan Warga Ampel Boyolali Terpapar Corona: Tracing 51 Orang Termasuk Keluarga
"Bagi warga yang memang sudah memeriksa kesehatan kita minta suratnya, kita himbau isolasi mandiri beberapa hari dulu baru aktivitas di lingkungan sekitar, apabila belum memeriksakan diri ya kita jemput bola seperti ini tadi, tes antigen," katanya.
Havid menambahkan, untuk saat ini wilayah Kecamatan Sukoharjo tidak ditemukan adanya zona merah Covid-19.
Meski belum ada, namun pihaknya tetap melakukan sosialisasi protokol kesehatan ke masyarakat.
Terminal Kosong
Hari kedua kebijakan larangan mudik diberlakukan di Sragen, tidak nampak aktivitas bus keluar masuk di Terminal Tipe B Pilangsari, Sragen.
Koordinator Terminal Tipe B Pilangsari Sragen,Sabar Manto menyatakan, kosongnya terminal sudah terjadi sejak kamis kemarin.
"Yang jelas kondisi di lapangan nggak ada aktivitas, sampai saat ini yang jelas bus AKAP tidak ada," ungkapnya kepada TribunSolo.com pada Jumat (07/05/2021).
Baca juga: Larangan Mudik di Boyolali, Kondisi Terminal Tipe B Penggung Sepi, Tak Ada Penumpang
Baca juga: Larangan Mudik di Sukoharjo, Tercatat 2 Ribu Perantau Nekat Mudik ke Sukoharjo
Menurut Sabar, yang masih melintas ialah bis AKAP berukuran sedang, yang melayani mobilitas masyarakat Ngawi ke Sragen, maupun sebaliknya.
"Kemungkinan yang kecil-kecil ada, karena itu lokalan aja, yang kita pantau yang diutamakan orang-orang luar kota, dengan tujuan mudik," kata Dia.
Sedangkan bus dari luar kota, seperti Jakarta sudah tak melintas ke Terminal Tipe B Pilangsari, Sragen.
Baca juga: Akali Larangan Mudik, 12Ribu Pemudik Kaum Boro Ternyata Sudah Tiba di Kampung Halaman Wonogiri
"Kalau dari Jakarta nggak ada, kosong, kemarin nggak ada, nihil," tegasnya.
Sepinya Terminal Tipe B Pilangsari menunjukkan, baik penyedia layanan angkutan massal maupun masyarakat mengindahkan kebijakan larangan mudik tahun ini.
"Jadi prinsipnya sudah pada sadar, baik itu calon penumpang maupun PO, sudah pada sadar" pungkasnya.
Terminal Boyolali Juga Sepi
Larangan mudik 2021 sudah diberlakukan Pemerintah, termasuk di kawasan Boyolali.
TribunSolo.com memantau kondisi Terminal tipe B Penggung, Boyolali, Jumat (7/5/2021).
Saat berada di lokasi, kondisi terminal tersebut sepi, tidak ada aktivitas yang mencolok.
Baca juga: Larangan Mudik di Solo, Gibran Larang Warga Luar Solo Raya Wisata Ke Solo: SIKM Bukan Untuk Piknik
Baca juga: Larangan Mudik di Sragen, Polisi Awasi Jalur Tikus, Kalau Lolos Ada Jogo Tonggo
Terpantau baru satu kendaraan bus yang berhenti di terminal tersebut.
Namun, bus tersebut tidak mengangkut penumpang.
Selain itu di area agen penjualan tiket perjalanan, terlihat sepi dan tak ada aktivitas transaksi disana.
Beberapa kios di lokasi tersebut ada yang ditutup. (*)