Berita Karanganyar Terbaru
Masih Pandemi Corona, Takbir Keliling Dilarang di Karanganyar, Nekat Siap-siap Kena Tilang
Takbir keliling di Karanganyar resmi dilarang oleh Pemerintah demi mencegah kerumunan yang dikhawatirkan berdampak pada penularan Covid-19.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Dari 68 unit mobil, pengedara yang melakukan swab antigen sekitar 9 pengendara.
"Hasil negatif dari sembilan pengedara yang swab antigen di Pos Penyekatan," ungkapnya.
Baca juga: Nekat Pulang Kampung, 8 Pemudik Asal Bandung dan Tangerang Dikarantina di Solo Technopark
Baca juga: Terungkap, Lima Pemudik Asal Tangerang yang Dikarantina di Solo Technopar, Ternyata Naik Bus ke Solo
Baca juga: Dicari Pemilik Gulungan Uang Pecahan Rp50 dan 100 Ribu, Terjatuh di Kawasan Banjarsari Solo
Baca juga: WNA India di Karanganyar Sempat Uji Swab ke RS dr Oen Solo, Begini Hasilnya
Diketui pula, pengekatan ini mewajibkan pengedara menunjukan dan membawa Surat Izin Keluar Masuk dan surat keterangan hasil swab antigen.
Terkait kondisi lalulintas yang melintas di Pos Penyekatan Screening Faroka, dari pantuan Tribunsolo.com dilapangan sekitar 16.30 WIB terlihat intesitas kendaraan ramai lancar.
Mukhlas membenarkan intensitas kendaraan memiliki kenaikan pada sore tadi.
"Kemungkinan ada peningkatan dari hari sebelumnya, karena bertepatan weekend sabtu minggu dan jam pulang kerja," ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam penyekatan ini personil gabungan sekitar 15 orang yang berada di Pos Penyekatan.
Pemudik di Karantina
Jumlah pemudik yang dikarantina di Solo Technopark bertambah per Jumat (7/5/2021).
Sebelumnya, ada lima pemudik asal Tangerang yang terlebih dulu mengisi ruang di lokasi tersebut.
Namun, dua diantaranya dirujuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali dan rumah sakit rujukan.
Satu orang yang dirujuk ke Asrama Haji Donohudan merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau asimtomatik.
Sementara, satu orang merupakan pasien bergejala.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan ada penambahan pemudik yang dikarantina di Solo Technopark.
Mereka yakni lima orang asal Bandung.
"Mereka bertujuan hendak ke Kecamatan Serengan," kata Teguh, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Dipertemukan Sang Ibu Jelang Lebaran, Tangis Warga Binaan Rutan Klas I Solo Pecah
Baca juga: Catat, Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Solo Dihapus Hingga 6 September 2021
Lima orang asal Bandung ketahuan mudik oleh tim jogo tonggo setempat.
Baik, 3 pemudik asal Tangerang dan 5 pemudik asal Bandung akan menjalani karantina mandiri selama 5 hari di Solo Technopark.
"Jogo tonggo paling penting. Urgent. Makanya harus jujur. Kalau tidak jujur, kasus Covid-19 akan merangkak naik," tutur Teguh.

Gunakan Bus
Ada fakta lain terkait lima pemudik asal Tangerang yang kini harus menjalani karantina gegera nekat mudik ke Solo.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan mereka ke Solo dengan menggunakan transportasi umum.
"Itu naik bus. Berhenti di perbatasan," ungkap Gibran, Sabtu (8/5/2021).
Mereka lolos dari pos penyekatan.
Itu karena beberapa perbatasan di Kota Solo masih longgar.
Khususnya, di perbatasan sisi barat, timur, dan Selatan Kota Solo.
Alhasil, lima pemudik asal Tangerang bisa sampai ke rumah tujuan mudik di kawasan Kecamatan Serengan, Kota Solo.
Namun kemujuran mereka hanya sementara, tim jogo tonggo setempat berhasil mengetahui kedatangan lima pemudik itu.
Para pemudik mau tidak mau ikut dibawa ke Solo Technopark untuk menjalani uji swab sebelum akhirnya menjalani karantina.
Dari hasil uji swab, dua diantara mereka terkonfirmasi positif Covid-19, masing-masing dikarantina di Asrama Haji Donohudan dan RSUD Bung Karno Solo.
"Sangat disayangkan, kita menahan diri dulu untuk tidak mudik itu saja. Banyak orang tanpa gejala," ucap Gibran.
Gibran berharap tidak ada lagi pemudik yang tiba dan lolos di Kota Solo. Bila lolos, itu berpotensi meningkatkan jumlah kasus Covid-19.
"Semoga tidak ada yang lolos lagi-lah. Kita perketat lagi," ujarnya. (*)