Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Masih Pandemi Corona, Takbir Keliling Dilarang di Karanganyar, Nekat Siap-siap Kena Tilang

Takbir keliling di Karanganyar resmi dilarang oleh Pemerintah demi mencegah kerumunan yang dikhawatirkan berdampak pada penularan Covid-19. 

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Ilustrasi: Petugas kepolisian dari direktorat lalu lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyosialisasikan penerapan sistem tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) untuk kendaraan roda dua atau motor di Simpang Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020). Untuk saat ini sistem ETLE untuk pengendara sepeda motor fokus pada penindakan tiga pelanggaran, yakni penggunaan helm, menerobos traffic light, dan melanggar marka jalan. Penerapan aturan tersebut telah resmi diberlakukan mulai Sabtu (1/2/2020).( 

Dari 68 unit mobil, pengedara yang melakukan swab antigen sekitar 9 pengendara.

"Hasil negatif dari sembilan pengedara yang swab antigen di Pos Penyekatan," ungkapnya.

Baca juga: Nekat Pulang Kampung, 8 Pemudik Asal Bandung dan Tangerang Dikarantina di Solo Technopark

Baca juga: Terungkap, Lima Pemudik Asal Tangerang yang Dikarantina di Solo Technopar, Ternyata Naik Bus ke Solo

Baca juga: Dicari Pemilik Gulungan Uang Pecahan Rp50 dan 100 Ribu, Terjatuh di Kawasan Banjarsari Solo

Baca juga: WNA India di Karanganyar Sempat Uji Swab ke RS dr Oen Solo, Begini Hasilnya

Diketui pula, pengekatan ini mewajibkan pengedara menunjukan dan membawa Surat Izin Keluar Masuk dan surat keterangan hasil swab antigen.

Terkait kondisi lalulintas yang melintas di Pos Penyekatan Screening Faroka, dari pantuan Tribunsolo.com dilapangan sekitar 16.30 WIB terlihat intesitas kendaraan ramai lancar.

Mukhlas membenarkan intensitas kendaraan memiliki kenaikan pada sore tadi.

"Kemungkinan ada peningkatan dari hari sebelumnya, karena bertepatan weekend sabtu minggu dan jam pulang kerja," ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam penyekatan ini personil gabungan sekitar 15 orang yang berada di Pos Penyekatan.

Pemudik di Karantina

Jumlah pemudik yang dikarantina di Solo Technopark bertambah per Jumat (7/5/2021).

Sebelumnya, ada lima pemudik asal Tangerang yang terlebih dulu mengisi ruang di lokasi tersebut.

Namun, dua diantaranya dirujuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali dan rumah sakit rujukan.

Satu orang yang dirujuk ke Asrama Haji Donohudan merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau asimtomatik.

Sementara, satu orang merupakan pasien bergejala.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan ada penambahan pemudik yang dikarantina di Solo Technopark.

Mereka yakni lima orang asal Bandung.

"Mereka bertujuan hendak ke Kecamatan Serengan," kata Teguh, Sabtu (8/5/2021).

Baca juga: Dipertemukan Sang Ibu Jelang Lebaran, Tangis Warga Binaan Rutan Klas I Solo Pecah

Baca juga: Catat, Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Solo Dihapus Hingga 6 September 2021

Lima orang asal Bandung ketahuan mudik oleh tim jogo tonggo setempat.

Baik, 3 pemudik asal Tangerang dan 5 pemudik asal Bandung akan menjalani karantina mandiri selama 5 hari di Solo Technopark.

"Jogo tonggo paling penting. Urgent. Makanya harus jujur. Kalau tidak jujur, kasus Covid-19 akan merangkak naik," tutur Teguh.

Penyekatan di Pos Screening Faroka Solo, Kamis (6/5/2021).
Penyekatan di Pos Screening Faroka Solo, Kamis (6/5/2021). (TribunSolo.com/Fristin Intan Sulistyowati)

Gunakan Bus

Ada fakta lain terkait lima pemudik asal Tangerang yang kini harus menjalani karantina gegera nekat mudik ke Solo.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan mereka ke Solo dengan menggunakan transportasi umum.

"Itu naik bus. Berhenti di perbatasan," ungkap Gibran, Sabtu (8/5/2021).

Mereka lolos dari pos penyekatan.

Itu karena beberapa perbatasan di Kota Solo masih longgar.

Khususnya, di perbatasan sisi barat, timur, dan Selatan Kota Solo.

Alhasil, lima pemudik asal Tangerang bisa sampai ke rumah tujuan mudik di kawasan Kecamatan Serengan, Kota Solo.

Namun kemujuran mereka hanya sementara, tim jogo tonggo setempat berhasil mengetahui kedatangan lima pemudik itu.

Para pemudik mau tidak mau ikut dibawa ke Solo Technopark untuk menjalani uji swab sebelum akhirnya menjalani karantina.

Dari hasil uji swab, dua diantara mereka terkonfirmasi positif Covid-19, masing-masing dikarantina di Asrama Haji Donohudan dan RSUD Bung Karno Solo.

"Sangat disayangkan, kita menahan diri dulu untuk tidak mudik itu saja. Banyak orang tanpa gejala," ucap Gibran.

Gibran berharap tidak ada lagi pemudik yang tiba dan lolos di Kota Solo. Bila lolos, itu berpotensi meningkatkan jumlah kasus Covid-19.

"Semoga tidak ada yang lolos lagi-lah. Kita perketat lagi," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved