Berita Sragen Terbaru
Diduga Depresi, Pria di Desa Saradan Sragen Tabrakkan Diri ke Kereta Api, Korban Meninggal di Tempat
Seorang laki-laki ditemukan meninggal dunia setelah menabrakan diri ke Kereta Api Bangun Karta, jurusan Surabaya-Jakarta pada Rabu.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang laki-laki ditemukan meninggal dunia setelah menabrakan diri ke Kereta Api Bangun Karta, jurusan Surabaya-Jakarta pada Rabu (26/05/2021) sekitar pukul 08.50 WIB.
Lokasi kejadian berada di Rel KA Petak, Jalan Sragen-Masaran KM 234+3 Dukuh Bangunrejo RT 13, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Tim PA Siaga Polres Sragen yang dipimpin oleh Aiptu Marsudi Tatar Sriyono menyebut korban ialah Paimin warga Desa Saradan.
Baca juga: Hendak Menyeberang, Tukang Parkir Rumah Makan Tewas Seketika Tertabrak Truk di Ceper Klaten
Baca juga: Tak Dilayani Istrinya, Pria di Kudus Perkosa Anak Kandung hingga Tewas Mengenaskan
"Korban bernama Paimin, umur 35 tahun," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Rabu (26/05/2021).
Menurut Marsudi, korban diduga bunuh diri karena depresi.
"Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan dari adik korban bahwa korban bunuh diri disebabkan karena depresi, selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Sragen," jelasnya.
Kasus Serupa Pria Terjun ke Sungai
Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad PD (65) asal Desa Pengkolan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen yang nekat terjun ke sungai Bengawan Solo pada Minggu (7/2/2021).
Jasad PD ditemukan di Dukuh Patikan RT 06, Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Sragen pada siang ini, Senin (8/2/2021).
Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Sugeng Priono menjelaskan, jenazah ditemukan sekira pukul 13.15 WIB.
• Terungkap, Ini Alasan Pria di Sragen Nekat Bunuh Diri ke Sungai Bengawan Solo
• 110 Jiwa di Kampung Sewu Kebanjiran Bengawan Solo, Ada yang Tidur di Tanggul hingga ke Rumah Saudara
"Saat ditemukan posisi jenazah dalam keadaan mengapung," katanya, Senin (8/2/2021).
Dikatakannya, lokasi ditemukannya jenazah dari ia loncat di jembatan gantung butuh kurang lebih 20 kilometer.
"Jasad terbawa arus sungai," ucapnya.
Kemudian jenazah langsung dibawa ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.
Seperti diketahui, seorang pria diduga terjun ke sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Kuyang RT 37, Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Minggu (7/2/2021).
Awalnya warga menemukan sarung dan sepasang sendal jepit di jembatan gantung butuh sekira pukul 05.30 WIB.
Selain sarung dan sandal jepit, di lokasi kejadian juga ditemukan sebuah sepeda motor Yamaha bernomor polisi AD 4327 RE.
Pencarian di 2 Titik
Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Sragen, Basarnas Surakarta, dan relawan melakukan pencarian pria yang diduga bunuh diri di Sungai Bengawan Solo.
Diketahui seorang warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, kabupaten Sragen berinisial PD (65) nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.
Aksi nekat itu dilakukan korban di Dukuh Kuyang, Kliwonan, Masaran, Minggu (7/2/2021) pagi tadi.
Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Sugeng Priono mengatakan, tim yang melakukan pencarian kurang lebih ada 100 orang.
Lokasi pencarian akan difokuskan di dua titik.
"Titik pertama ada di jembatan gantung butuh, tempat dia terjun tadi," katanya.
• Terungkap, Ini Alasan Pria di Sragen Nekat Bunuh Diri ke Sungai Bengawan Solo
• Pernah Jebol saat Masa Penjajahan, Tanggul Sungai Birin di Klaten Jebol Lagi, Terjadi Banjir Parah
Titik pencarian kedua berada di jembatan sari, Masaran, Sragen.
Diakuinya, kendala dalam pencarian ini ialah arus sungai yang cukup deras.
"Arus sungainya cukup deras," ucapnya.
Selain itu di hulu sungai Bengawan Solo pun sudah turun hujan.
"Sehingga debit air sungainya pasti naik," ujar dia.

Dugaan Bunuh Diri
Menurut keterangan Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, korban memiliki riwayat penyakit paru-paru.
"Penyakit paru-paru itu sudah diderita korban selama lima bulan ini," kata dia.
• Misteri Kresek Merah di Jembatan TKP Bunuh Diri Pria Sragen, Apa Isinya?
• Geger Pria Hilang di Masaran Sragen, Ternyata Akhiri Hidup Melompat ke Sungai Bengawan Solo
• Warga Masaran Sragen Geger,Orang Hilang di Jembatan Gantung Butuh, Tinggalkan Sarung & Sendal Jepit
• Daihatsu Sigra Ringsek Parah dan Ban Pecah, Tabrak Truk Muatan Susu di Masaran Sragen
Akibat penyakit itu, korban diduga depresi.
Ditambah, korban juga sering meminta agar keluarganya menjenguknya.
Jika tidak, korban sering mengancam akan bunuh diri.
"Korban ini sudah sering bilang seperti itu," terangnya.
Kendati demikian, Nugroho tidak mengetahui motif sebenarnya yang melatarbelakangi korban nekat mengakhiri hidupnya.
"Itu, dugaan saya begitu, tapi alasan pastinya kenapa dia bunuh tidak ada yang tahu," katanya.
Nugroho menjelaskan, PD memilih jembatan gantung di Dukuh Kliwonan lantaran dia bekerja sebagai buruh tani di sana.
"Dia memang kerja dengan orang yang punya sawah di sini," katanya.
Ia sengaja datang ke tempat korban bunuh diri karena PD merupakan salah satu warganya.
"Tadi saya dapat laporan kalau ada warga saya yang bunuh diri di jembatan gantung butuh," tambahnya.
Tinggalkan Sarung dan Sendal
awalnya warga menemukan sarung dan sepasang sendal jepit di jembatan gantung butuh sekira pukul 05.30 WIB.
Selain sarung dan sendal jepit, di lokasi kejadian juga ditemukan sebuah sepeda motor Yamaha bernomor polisi AD 4327 RE.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian melaporkan ke ketua Rukun Tetangga (RT) 37 Dukuh Kuyang.
"Kemudian Pak RT lapor ke Polsek Masaran," kata Warga setempat, Adila kepada Tribunsolo.com, Minggu (7/2/2021).
Adila mengatakan, tidak ada warga yang melihat secara pasti apakah korban benar-benar lompat dari atas jembatan ke sungai Bengawan Solo.
"Warga sini enggak ada yang lihat sama sekali."
"Karena pas subuh tadi sudah ditemukan motor, sarung, dan sendal jepit di lokasi kejadian," ucapnya.
Saat ini tim SAR gabungan sedang melakukan penyisiran di sekitar sungai untuk mencari korban.
Tim SAR gabungan datang ke TKP sekitar pukul 08.00 WIB.
• Kecelakaan Mengerikan di Kendal : Mobil Terjun ke Jurang hingga Meledak, Penumpang Teriak Ya Allah
• Tak Patuhi Prokes, 49 Pedagang Pasar Tradisional Solo Terima Nasib, Tempat Usaha Ditutup 1 Pekan
• Niat Beli Ikan Hias, Warga Kartasura Ini Malah Menyapu Stadion Manahan Solo Karena Tak Pakai Masker
Misteri Kresek Merah
Di jembatan gantung itu ditemukan sebuah tas plastik berwarna merah yang diikatkan pada pembatas jembatan.
Di bawah tas kresek ada sarung dan sepasang sendal jepit.
Usut punya usut, ternyata tidak ditemukan apapun dalam tas plastik itu.
"Di dalamnya enggak ada apa-apanya," kata warga sekitar, Adila kepada Tribunsolo.com.
Tas plastik itu kemudian diamankan oleh warga yang pertama kali menemukannya.
"Dijadikan satu sama sendal dan sarung yang ditemukan," kata dia. (*)
*Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001