Berita Sragen Terbaru
Pasangan Pengantin Baru di Sragen Kena Sidak Rapid Antigen, Hasil Positif: Langsung Isolasi Mandiri
Selama dua hari terakhir ini Satgas Covid-19 di Sragen terus menggelar rapid test antigen secara acak. Sasaran rapid test ini adalah hajatan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Hari ini dilakukan tes swab antigen acak di rumah Sudarno, warga Desa Karanganyar, Plupuh, dan 2 hajatan di kecamatan Sumberlawang, di rumah Bapak Sutarno di Desa Cepoko, dan Ibu Purwanti di Desa Pendem," terangnya kepada TribunSolo.com, sabtu (29/05/2021).
Baca juga: Tak Hanya di Jalan, Satgas Covid-19 Sragen Lakukan Tes Swab Antigen di Acara Hajatan
Baca juga: Sudah Mulai Longgar, Tawangmangu Mulai Dibanjiri Wisatawan dari Jawa Timur
Sasaran utama tes acak covid-19 terdiri dari tuan rumah, pengantin, tamu undangan, serta karang taruna.
Hasilnya, menurut Suwarso semua menunjukkan hasil negatif covid-19.
"Dari masing-masing tempat hajatan, kita lakukan pengambilan sampel sebanyak 10 orang, total terdapat 31 orang yang kita tes, hasilnya semua negatif covid-19," paparnya.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Mapolres Sragen, pada (27/05/2021) Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfi menyentil melonjaknya kasus covid-19 yang disebabkan karena kegiatan masyarakat yang mulai aktif, salah satunya hajatan.
Irjen Pol Ahmad Luthfi berharap agar PPKM mikro yang telah terbentuk di setiap kecamatan kembali digalakkan, agar penularan covid-19 dapat dibendung.
"Di Sragen memiliki 20 Kapolsek kecamatan dimana babinkamtibmas terdapat 200 lebih, artinya PPKM Mikro akan kita galakkan kembali dalam rangka mempersempit gerak Covid-19 di masyarakat," harapnya.
Antigen di Plupuh
Acara pernikahan di rumah Sudarno, warga Dukuh Kajog, Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen mendadak heboh setelah didatangi Satgas covid-19 Kecamatan Plupuh, Sabtu (29/05/2021).
Dalam acara hajatan tersebut, terdapat sekira 150 orang yang terdiri dari tamu undangan, maupun keluarga mempelai.
Kabag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan kedatangan satgas ke acara pernikahan untuk melakukan tes swab antigen secara acak.
Hal tersebut dilakukan, guna memastikan tidak akan muncul klaster baru yang bersumber dari acara hajatan.
"Hari ini dari jajaran satgas kecamatan Plupuh melakukan tes swab antigen secara acak, dan melakukan tes kepada 11 orang," ungkapnya kepada TribunSolo.com, sabtu (29/05/2021).
Baca juga: Disperindag Sragen Tak Bisa Kendalikan Harga Kedelai Impor, Pengrajin Tahu dan Tempe Minta Subsisdi
Baca juga: Update Aktivitas Gunung Merapi Sabtu 29 Mei 2021: Semburkan Awan Panas, Berstatus Siaga Level III
Baca juga: Dicari : Ibu Muda Asal Sragen yang Hilang Tanpa Jejak, Kini Polisi Ikut Mencarinya & Memeriksa CCTV
Sebelas orang tersebut terdiri dari tuan rumah, tamu undangan, karang taruna, bahkan pengantin tak luput dari sasaran petugas.
"Hasilnya swab antigen 11 orang negatif covid-19," tambahnya.
Camat Plupuh, Sumarno mengimbau bagi masyarakat dapat menggelar hajatan setelah mengantongi surat izin dari Polsek setempat.
"Setelah mengantongi izin dari polsek, silahkan dilaksanakan dengan prokes yang ketat dan dengan ketentuan pelaksanaan yang sudah di atur pada PPKM mikro," papar Sumarno.
Dengan dilaksanakannya PPKM mikro secara ketat, diharapkan gelaran hajatan tidak memunculkan klaster baru penularan covid-19.
"Harapan muspika, warga yang melaksanakan hajatan dapat berjalan aman dan lancar, serta tidak menimbulkan klaster baru di tempat orang hajatan," harapnya.
Razia di Boyolali
Puluhan pengendara terjaring dalam razia untuk mengantisipasi Covid-19 di depan kampus Universitas Boyolali.
Mereka diberhentikan untuk dilakukan uji swab antigen secara Drive Thru di lokasi tersebut.
Kasat Bina Masyarakat (Binmas) Polres Boyolali, AKP Bambang Kadarisman mengatakan razia pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah persebaran Covid-19 saat arus balik.
"Razia ini sebagai upaya kami menekan dan memutuskan mata rantai penyebaran balik pasca lebaran," ucap dia kepada TribunSolo.com, Jum'at (28/5/2021).
Baca juga: Penasaran dengan Rel Layang Joglo Solo? Begini Kesaksian Pejabat RT di Permukiman yang Akan Tergusur
Baca juga: Tak Hanya Pemudik, Penumpang Bus Berisi Pelayat Asal Kartasura juga Kena Razia Antigen di Sukoharjo
Bambang mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan secara acak.
Dari razia tersebut, ia menyebutkan ada 47 kendaraan seperti 1 bus, 3 mobil travel dan 43 mobil pribadi yang berhentikan.
"Ada 34 pelaku perjalanan jauh yang tidak mempunyai surat sehat mengikuti swab antigen secara Drive Thru," kata dia.
Bambang mengatakan razia tersebut dilakukan untuk menyasar pengendara baik dari arah barat dan timur.
Kemudian, ia mengatakan dalam operasi tersebut banyak yang dari arah DKI Jakarta dan Jakarta.
"Dari hasil pemeriksaan, Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada temuan positif," ucap Bambang.
Salah satu pelaku perjalanan jauh, Margono mengatakan dirinya bersama keluarga berasal dari Ponorogo menuju ke Kendal.
Ia mengaku berencana akan ke tempat saudara untuk bersilaturahmi di tempat saudarannya.
"Karena saat lebaran kami hindari, dan baru hari ini kami ke tempat saudara dan ada operasi ini, Alhamdulillah hasilnya negatif," ujar Margono.
Penumpang bus yang diberhentikan, Sri Anjarsih mengatakan dirinya dari Wonogiri menuju ke Pulogadung.
Dia mengaku tak mempersalahkan dengan operasi tersebut karena dirinya sudah menerima vaksin.
"Orang tua meminta pulang karena sakit tua, ini mau balik ke Jakarta, saya sudah divaksin dan ikut swab, sehingga biasa saja," ucap Sri.
"Saya berharap Covid-19 segera cepat hilang, agar bisa beraktivitas seperti biasa," harapnya.
Razia Sasar Pelayat
Polres Sukoharjo bersama Dinas Kesehatan Kabupten (DKK) Sukoharjo kembali melakukan razia.
Klai ini digelar di Terminal Sukoharjo, Jumat (28/5/2021).
Sejumlah kendaraan plat luar kota diberhentikan dalam operasi ini.
Bahkan, petugas juga menghentikan satu unit bus yang tengah melintas.
Kapos Pam Solo Baru Iptu Agus Suyanto, mengatakan bus tersebut membawa rombongan pelayat dari Kecamatan Kartasura.
Baca juga: Viral Ibu Muda di Sragen Hilang Misterius, Dua Anak Balitanya Terus Merengek & Menyebut Namanya
Baca juga: Viral di Boyolali, Pria Modus Beli NMax Malah Bawa Kabur Motornya, Tapi Pacar Ditinggal
"Rombongan itu hendak ke Wonogiri untuk melayat," katanya kepada TribunSolo.com.
Untuk memastikan penumpang didalam bus bebas Covid-19, DKK Sukoharjo mengambil sempel dengan memeriksa sejumlah orang didalam bus tersebut.
"Sopir, kernet, dan satu penumpangnya kita periksa hasilnya negatif," ujarnya.
Dalam operasi ini, sebanyak 25 orang dilakukan rapid antigen.
Iptu Agus menjelaskan, 25 orang yang diperiksa hasilnya negatif.
Dia menambahkan, operasi yustisi yang menyasar pemudik atau masyarakat luar kota ini masih rutin digelar.
"Operasi Yustisi ini rutin kita lakukan sehari tiga kali di berbagai wilayah yang kita pilih secara acak," katanya.
Terbaru, satu orang reaktif saat dilakukan rapid antigen di Pospam Kartasura kemarin.
"Yang reaktif langsung kita berikan tata laksananya dengan melakukan tes PCR, dan diminta isolasi mandiri," pungkasnya. (*)