Berita Sukoharjo Terbaru
Belum Ada Kejelasan Keberangkatan, Ratusan Calon Haji di Sukoharjo Gigit Jari
Sebanyak 839 calon jamaah haji asal Kabupaten Sukoharjo masih menunggu kejelasan keberangkatan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebanyak 839 calon jamaah haji asal Kabupaten Sukoharjo masih menunggu kejelasan keberangkatan.
Setelah gagal berangkat pada tahun 2020 lalu, kini kejelasan keberangkatan calon haji asal Indonesia kembali buram karena pandemi Covid-19.
Hal ini menyusul Indonesia tidak masuk dalam 11 negara yang diizinkan masuk ke Arab Saudi.
Baca juga: Warga Solo Positif Corona Dilarang Isolasi Mandiri di Rumah,Wajib Karantina di Asrama Haji Donohudan
Baca juga: Keutamaan dan Ganjaran Sholat Tarawih Malam ke-29, Ramadhan ke-28: Pahala Setara 1000 Kali Naik Haji
Kasi Haji Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukoharjo, Sukamdi mengaku, secara resmi Kantor Kemenag Sukoharjo belum menerima pemberitahuan terkait dengan tidak jadinya keberangkatan haji tahun 2021.
"Dari pusat belum menerima, biasanya dibuat peraturan Presiden dulu, tapi sampai saat ini kami belum menerima," katanya Rabu (2/6/2021).
Sukamdi mengatakan, jumlah calon jamaah haji asal Kabupaten Sukoharjo yang tertunda keberangkatannya pada tahun 2020 lalu dan akan diberangkatkan tahun ini sebanyak 839 orang.
Mereka seluruhnya telah membayar lunas biaya haji pada tahun lalu.
Baca juga: Ada 543 Pemudik Tiba di Solo, 1 Orang Positif Bawa Corona, Langsung Isolasi di Asrama Haji Boyolali
"Untuk tahun 2021 kita juga menunggu kepastian dari pemerintah pusat, dalam hal ini alasan dari pemerintah Arab Saudi terkait dengan belum masuknya daftar tersebut," jelasnya.
Sukamdi menyebut, meski belum ada kepastian, namun segala persiapan sudah dilakukan sesuai dengan Surat Edaran (SE) dari pusat, diantaranya terkait dengan kesehatan yakni imunisasi meningitis dan penyuntikan vaksin.
Sementara yang berkaitan dengan dokumen seperti paspor haji sudah dikirim ke Provinsi Jawa Tengah.
"Kalaupun regulasinya berangkat dengan catatan sekian persen kita turuti, dan kalaupun ada batasan usia ya kita sudah pilah juga, jadi tinggal nunggu pemerintah pusat," terangnya.
Dialihkan Ahli Waris
Sebanyak 23 kursi jemaah calon haji sempat kosong karena meninggal dunia sebelum berangkat ke Makkah pada tahun 2020.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo, Ihsan Suhadi menjelaskan, puluhan jemaah calon haji yang meninggal itu merupakan lansia.
“Ya ada yang meninggal dan jelas tidak jadi untuk berangkat, ada 23 orang kemarin tercatat,” ujar Ihsan kepada TribunSolo.com.
Dia menjelaskan, calon jemaah yang harusnya berangkat di tahun 2020 tersebut sebenarnya telah mengantre sejak tahun 2012.
Dari 23 Slot jemaah haji yang harusnya berangkat dari lansia, pihak kelurga telah mengurus dan menggantikannya dengan ahli warisnya.
Baca juga: Reaksi Kerabat, Belum Dapat Undangan Raja Solo PB XIII yang Gelar Hajatan Putrinya GRAy Putri
Baca juga: Pantau Vaksinasi Bagi Jemaah Calon Haji, Bupati Sukoharjo : Setelah Divaksin Semoga Bisa Berangkat
“Dari keluarga banyak yang sudah mengurus, semuanya bahkan sudah digantikan oleh ahli warisnya,” tutur Ihsan.
Meskipun demikian, pergantian alokasi calon jemaah haji telah diberikan kepda ahli waris untuk sosialiasi juknisnya.
“Ada regulasi dan syarat-syarat tentunya, juknis nya sudah dibagikan kepada ahli warisnya khususnya calon haji yang sakit permanen dan meninggal dunia,” jelasnya.
Adapun untuk persiapan keberangkatan jemaah, pihaknya secara bertahap melakukan vaksinasi kepada 302 orang.
Dia mengatakan, sebanyak 839 calon jemaah haji telah dijadwalkan vaksinasi.
“Saat ini ada 302 calon jemaah haji lansia, akan divaksin di rumah sakit ini,” uja dia.
Ihsan paparkan, jadwal keberangkatan dari 839 calon jemaah tersebut harusnya berangkat di tahun 2020.
"Penundaan sampai ada instruksi dari pihak pemerintah,” papar dia.
Menjalani Suntik
Ratusan jemaah calon haji asal Kabupaten Sukoharjo menjalani suntik vaksin Covid-19 di RS Ortopedi Solo, Selasa (23/3/2021).
Adapun suntik bagi jemaah calon haji merupakan yang pertama di wilayah Solo Raya.
Termasuk yang terbanyak secara serentak pertama kali di wilayah Jawa Tengah
Direktur Utama RS Ortopedi Solo, Pamudji Utomo mengatakan, jemaah yang suntik vaksinasi Covid-19 sebanyak 320 orang kategori lansia yang bekerja sama dengan Dinkes Sukoharjo.
“RSO tengah memfokuskan untuk vaksinasi calon jemaah haji di Jateng khsusunya di Sukoharjo,” kata dia kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Mimpi Warga Klaten yang Kaya Mendadak Terdampak Proyek Tol Solo - Jogja: Naik Haji - Beli Sawah
Baca juga: Arab Saudi Umumkan Syarat Terbaru Umrah bagi Jemaah dari Indonesia: Batas Usia 18-60 Tahun
Ia juga menyampaikan, alasan vaksinasi jemaah calon haji dilakukan di RSO karena rumah sakit ini menjadi rujukan dari Kementrian Kesehatan yang telah tersertifikasi dari segi fasilitas.
Terlebih saat ini Kerajaan Arab Saudi mewajibkan jemaah haji vaksin Covid-19.
“Kementerian Kesehatan menunjuk RSO ini menjadi RS rujukan yang pertama kali dilakukan vaksin, tentu dari kami pasti sudah siap mulai dari segi fasilitas dan tenaga medis yang mumpuni,” ujar dia.
Sehubungan dengan itu, sebanyak 40 persen tenaga medis dikerahkan pihak RSO untuk penanganan Covid-19.
"Termasuk memberikan sarana sarana dan prasarana dengan lengkap,” aku dia.
Dia menambahkan untuk total keseluruhan ada sebanyak 839 jemaah calon haji yang bakal disuntik vaksin di RSO.
“Kemudian selanjutnya bertahap,” jelasnya.
Tunggu Kabar Arab
Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu keputusan resmi pemerintah Arab Saudi soal penyelenggaraan Haji 2021.
Hal tersebut disampaikan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas seusai pertemuan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
"Pemerintah Arab Saudi masih belum memutuskan, jadi, ya kita akan tunggu pemerintah Arab Saudi untuk segera memutuskan apakah haji dibuka atau tidak," kata Yaqut di Balai Kota Solo, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Menag Yaqut Ungkap Pesan dari Jokowi, Soal Pembangunan Masjid Hadiah dari Pengeran Arab di Solo
Baca juga: Heboh Pria Unggah Foto Menteri Agama Yaqut Hanya Punya Satu Mata, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara
"Kalau nanti ada keputusan pemerintah Arab Saudi, baru kita akan persiapkan secara teknis," tambahnya.
Yaqut menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skenario apabila pemerintah Arab Saudi sudah memutuskan.
Skenario tersebut soal pembatasan jumlah jemaah haji yang diberangkatkan ke tanah suci.
"Kita buat skenario bagaimana di pesawat itu nanti jaga jaraknya. Ketika di Arab Saudi, kamar yang buat 8 orang dipakai untuk 4 orang," tutur dia.
Baca juga: Cerita Menag Yaqut Dapat Angpau ketika Kunjungi Tetangga Saat Imlek: Kita Senang Sekali Waktu Itu
Yaqut mengatakan, pihaknya juga menunggu aturan terkait jemaah lanjut usia (lansia) mengingat masih pandemi Covid-19.
"Mudah-mudahan bisa. Tapi, itu semua kebijakan Arab Saudi," kata dia.
"Kita tamu di sana, kita ikuti kebijakan tuan rumah," tambahnya.
Daerah Juga Tunggu Kabar
Kementerian Agama (Kemenag) belum dapat memastikan perihal keberangkatan haji pada tahun ini.
Pasalnya, belum ada kejelasan dari Pemerintah Arab Saudi tentang pemberangkatan haji dari Indonesia.
Untuk itu, Kantor Kemenag Sragen sudah melakukan persiapan bila sewaktu-waktu ada lampu hijau dari pemerintah arab Saudi.
Kepala Kantor Kemenag Sragen, Hanif Hanani menyampaikan, meski belum kejelasan terkait keberangkatan haji, pihaknya tetap mempersiapkan para calon jamaah haji (CJH) yang keberangkatannya tertunda.
"Insya Allah yang kami berangkatkan kuota kemarin yang tertunda. Untuk tahun lalu yang tertunda sekitar 1.200 orang," papar Hanif, Minggu (21/2/2021).
Baca juga: 32 Ribu Orang di Sragen Sudah Terdata untuk Vaksinasi Tahap Kedua, Ini Daftarnya
Baca juga: Mengeluh Kecapekan dan Tak Enak Badan, Petani Bawang Asal Sragen Meninggal Dunia saat Kerokan
Baca juga: Tingkatkan Ketahanan Pangan, Kapolda Jawa Tengah dan Pangdam IV Diponegoro Tanam Alpukat di Sragen
Baca juga: Pemerintah Pusat Wacanakan Sertifikat Tanah Berbasis Digital, Sragen Masih Tunggu Instruksi
Dijelaskannya, untuk saat ini langkah-langkah yang dilakukan dengan mempersiapkan paspor CJH.
"Lantas melakukan pengecekan jika ada visa yang kadaluarsa, untuk diteliti lagi dan diperbarui," ucapnya.
Jika ada kepastian keberangkatan tentu melihat mekanisme seperti apa pelaksanaan ibadah haji karena dampak pandemi Covid-19.
Sekarang ini pihaknya masih menunggu instruksi dari Kemenag soal pemberangkatan haji.
”Kami belum tahu mekanismenya seperti apa, sempat tersiar kabar yang usia dibawah 50 tahun yang berangkat. Tapi belum ada surat resmi, baik dari arab saudi atau pemerintah pusat,” ujarnya. (*)