Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Rumah Sakit Penuh, Warga Sragen Masih Abai Prokes Covid-19, Operasi Yustisi Semakin Digenjot

Temuan masyarakat abai menjalankan protokol kesehatan Covid-19 masih ditemukan di Kabupaten Sragen. 

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Dok Relawan Wonogiri
ILUSTRASI : Petugas di Kabupaten Wonogiri, Fajar Aminnudin tak menyangka akan melalui rintangan berat saat memakamkan jenazah Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Temuan masyarakat abai menjalankan protokol kesehatan Covid-19 masih ditemukan di Kabupaten Sragen

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi mengungkap masyarakat masih banyak orang yang berkerumun. 

Padahal, lonjakan kasus Covid-19 saat ini tengah terjadi.

"Kita masih melihat, tempat-tempat tertentu, orang masih banyak yang berkumpul, tidak patuhi prokes," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (27/6/2021). 

Untuk itu, jajaran kepolisian di Kabupaten Sragen akan terus menggalakkan operasi yustisi, agar masyarakat lebih disiplin. 

Baca juga: Corona Mengganas, Rumah Sakit di Sragen Penuh, Gedung Baru RSUD Sragen Sampai Jadi Gedung Covid-19

Baca juga: Hajatan Berujung Pilu, 32 Warga Tawangsari Sukoharjo Reaktif Covid-19, Jalan Kampung Ditutup

"Kita juga akan terus melakukan operasi yustisi, kita mendukung apa yang diupayakan oleh pemerintah daerah," jelasnya. 

Untuk itu, AKBP Ardi menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga dirinya sendiri di tengah pandemi corona. 

"Kita harus benar-benar bisa mengamankan diri kita sendiri,"  tutur dia.

"Jangan sampai kita hanya memfasilitasi orang yang tidak disiplin," tambahnya. 

Jajaran Kepolisian di Kabupaten Sragen akan selalu mendukung upaya dari Pemkab Sragen, untuk mengentaskan penularan covid-19 yang semakin menggila. 

Diharapkan, masyarakat juga patuh dan taat dalam melaksanakan protokol kesehatan, terutama saat berada diluar rumah. 
 

Rumah Sakit Penuh

Sebelumnya, rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Sragen penuh.

Itu dibuktikan dengan tingkat keterisian rumah sakit yang menembus angka 100 persen.

Kondisi tersebut membuat Pemkab Sragen mengambil langkah cepat supaya layanan rumah sakit tidak tersendat.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, akan menambah tempat tidur dalam waktu dekat. 

"Kita terus berupaya, kita perintahkan bagi rumah sakit rujukan Covid-19 untuk menambah tempat tidur dalam waktu satu pekan kedepan," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: Daftar 3 Rumah Sakit Rujukan Corona di Karanganyar : Dinas Kesehatan Juga Tambah Tempat Tidur Pasien

Baca juga: Keluarga Kena Corona & Ingin Hubungi Petugas Medis? Ini Nomor Telepon Darurat 15 Rumah Sakit di Solo

Pihaknya merinci, akan ada tambahan 16 tempat tidur di RS Amal Sehat, masing-masing tambahan 3 bed di RS Sarila Husada, PKU Muhammadiyah, RS Yaksi. 

"RSUD Soehadi Prijonegoro, gedung barunya akan kami maksimalkan untuk gedung covid-19, bisa terisi sampai 100 bed," jelasnya. 

"RSUD Gemolong juga akan menambah 22 tempat tidur," singkatnya. 

Yuni berharap, sepekan kedepan rumah sakit rujukan Covid-19 di Sragen cukup menampung pasien. 

"Satu pekan dari sekarang, ketersediaan tempat tidur kita bisa terpenuhi," harapnya. 

Untuk itu, Yuni menghimbau seluruh masyarakat Sragen untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. 

"Kalau bisa jangan ada yang sakit, berharap instruksi bupati dapat ditaati," tambahnya.

Sampai Antre

Di tempat lain,  tempat tidur pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit Kota Solo mulai penuh saat jumlah temuan kasus meningkat.

Peningkatan dari 21 Juni hingga 22 Juni misalnya. Ada penambahan lebih kurang 127 kasus dan membuat total kasus sebanyak 12.292.

Dengan rincian, 10.872 sembuh, 684 isolasi mandiri, 145 perawatan, dan 591 meninggal dunia.

Peningkatan kasus yang mencapai yang mencapai tiga digit tersebut menjadi satu penyebab kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 penuh.

Baca juga: Awas Kecele! Mulai Malam Ini Jalan Pandanaran Boyolali Ditutup, Ada PPKM Mikro di Tengah Corona Naik

Baca juga: Makin Ramai Isu Ada Pasien Dicovidkan, Apakah Bisa Terjadi? Dokter RS UNS Solo ini Beri Penjelasan

Baik, rumah sakit yang dikelola Pemprov Jawa Tengah ataupun Pemkot Solo.

RSUD Bung Karno, misalnya. Sebanyak 35 tempat tidur pasien Covid-19 yang disiapkan sudah penuh.

Direktur RSUD Bung Karno Kota Solo, Wahyu Indianto tidak menampik kondisi tersebut.

"Sampai hari ini, RSUD Bung Karno sudah full. Tidak bisa menerima pasien (lagi)," kata Wahyu kepada TribunSolo.com, Selasa (22/6/2021).

Para pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Bung Karno Solo kebanyakan berasal dari Kota Solo.

Hanya ada lebih kurang 10 tempat tidur yang terpakai untuk pasien Covid-19 luar Kota Solo.

Penuhnya tempat tidur pasien Covid-19 berimbas adanya antrean pasien di RSUD Bung Karno.

"Ada antrean dari puskemas. Itu dikarenakan 35 tempat tidur yang kami miliki sudah penuh," ucap Wahyu.

Meski begitu, Wahyu belum berani menambah kapasitas tempat tidur di RSUD Bung Karno.

Menurutnya, bila itu dilakukan bisa berisiko tingkat kelelahan tenaga kesehatan RSUD Bung Karno meningkat.

Baca juga: Update Masjid Raya Syeikh Zayed Hadiah untuk Jokowi di Solo, Wali Kota Gibran Yakini 15 Bulan Kelar

Baca juga: Kebakaran di Permukiman Padat Sondakan Solo, Warga Sempat Panik, Api Membesar Sebelum Damkar Datang

Apalagi, mereka masih melayani lebih kurang 350 vaksinasi dan lebih kurang 350 swab saban harinya.

"Tidak gampang nambah daya tampung (kapasitas tempat tidur)," jelas Wahyu.

"Kalau dipaksakan tenaga kesehatanku yang tidak ada. Saya harus memikirkan keselamatan mereka, kalau sampai mereka kelelahan bisa ambruk," tambahnya.

Kondisi RSUD Bung Karno juga dialami RSUD Dr Moewardi.

Tempat tidur pasien Covid-19 sebanyak lebih kurang 320 dan semua sudah terisi.

Kondisi tersebut tidak ditampik Direktur RSUD Dr Moewardi, Cahyono Hadi.

"Memang full, kami mengupayakan masuk semua," kata Cahyono.

Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah pasien Covid-19 nampak menunggu antrean dalam tenda yang ada di pelataran RSUD Dr Moewardi.

Petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap tampak sesekali keluar masuk ke tenda.

"Tenda itu untuk menunggu sementara di situ, tapi kita usahakan cepat masuk," ujar Cahyono.

Kebanyakan pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Dr Moewardi berasal dari luar Kota Solo. Diantaranya, Kudus, Pati, dan Grobogan.

Dengan kondisi itu, pihak RSUD Dr Moewardi tengah mengupayakan penambahan tempat tidur pasien Covid-19.

"Kita sedang mengupayakan," ucap Cahyono. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved