Berita Solo Terbaru
Gibran Sebut Kapolri dan Menko Luhut Awasi Langsung Perkembangan Stok Oksigen di Solo
Stok oksigen di Kota Solo yang kian menipis ternyata mendapat sorotan dari pemerintah pusat.Hal itu diungkapkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengakui hal tersebut.
Ia mengatakan, kondisi seperti ini harus segera diantisipasi untuk menghindari kelangkaan yang lebih panjang.
Pasalnya, saat ini distribusi tabung oksigen dipasok dari sejumlah pabrik yang ada di Jawa Timur, dan sejumlah daerah lainnya.
"Kita upayakan untuk membangun semacam depo khusus untuk penampungan oksigen di Kota Solo," kata dia, Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Peringatan Keras Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi : Jangan Coba-coba Menimbun Gas Oksigen dan Obat!
Depo ini difungsikan agar distribusi tabung oksigen ke rumah sakit ataupun ke toko medis tidak mengalami hambatan.
Dalam situasi saat ini, sambung Ahyani, setiap rumah sakit membutuhkan puluhan tabung per hari untuk merawat pasien covid-19 maupun non covid-19.
"Untuk lokasinya bisa di Solo Technopark, atau di tempat lain yang memadahi dengan skala yang besar," ujarnya.
Kasus covid-19 di Kota Solo hingga saat ini masih tergolong sangat tinggi.
Ahyani berharap, penerapan PPKM Mikro Darurat ini dapat menekan angka penularan covid-19 di Kota Solo.
Oksigen Klaten Diklaim Aman
Saat ini oksigen menjadi hal yang langka di berbagai wilayah seiring dengan penambahan kasus Corona.
Namun, kabar kelangkaan oksigen ini tidak terjadi di Klaten.
Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmita mengatakan, sampai saat ini ketersediaan oksigen di Kabupaten Klaten masih aman.
Baca juga: Cara India Atasi Kelangkaan Oksigen Medis Seperti Indonesia Sekarang, Ternyata Andalkan 5 Hal Ini
Baca juga: PPKM Darurat, Kapolda Jateng Ancam Penimbun Obat-obatan Sampai Oksigen: Bakal Ditindak Tegas
"Sudah ada pasokan dari Semarang dan pendistribusian ke sini (Klaten) cukup lancar," kata Ronny, Kamis (8/7/2021).
Ronny mengatakan, ketersediaan oxymeter di Kabupaten Klaten juga masih aman.
Ketersediaan alat Oxymeter sudah ada di masing-masing tempat isolasi mandiri di Kabupaten Klaten.
Baca juga: Krisis Oksigen di Indonesia jadi Sorotan Media Asing: Wabah Covid-19 Terparah se-Asia Tenggara
"Kesediaan tempat tidur maupun ICU kita tambah, ketersediaan Oksigen dan Oximeter kita pantau dan kita awasi, hari ini cukup aman," ucapnya.
Kemudian, saat disinggung terkait tempat isolasi terpusat ia mengaku tim satgas Covid-19 Klaten telah menyiapkan 21 tempat isolasi terpusat.
21 lokasi isoman terpusat tersebut tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Klaten.
"Ada 21 lokasi isoman terpusat di Kabupaten Klaten, untuk di wilayah pusat kota ada 3 lokasi, GOR, Panti Semedi dan Edotel," ujarnya.
Oksigen Sukoharjo Langka
Stok tabung oksigen di Kabupaten Sukoharjo mulai menipis, seiring melonjaknya kasus Covid-19.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo terus berusaha memenuhi kebutugan oksigen di Rumah Sakit yabg ada di Kabupaten Sukoharjo.
Baca juga: Jika Ada Mafia Mainkan Alkes, Obat & Oksigen Kala Pandemi Ini, Kapolda Jateng Bakal Menindak Tegas
Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, RSUD Ir Soekarno saja kebutuhan mencapai 2500 liter perhari.
Padahal, di Kabupaten Sukoharjo masih ada ada 10 rumah sakit lainnya.
"Betul, kondisi (stok oksigen di Sukoharjo) hampir sama dengan yang lain, menipis," katanya.
Menipisnya stok oksigen dipicu adanya kebutuhannya yang meningkat belakangan ini.
Selain itu, distributor yang selama ini memasok kelimpungan karena tingginya permintaan.
"Butuh bantuan (pemerintah) provinsi untuk penyediaannya," imbuhnya.
Persoalan menipisnya stok oksigen ini sudah mendapat respon, dan menurut Yunia saat ini sudah disiapkan strategi distribusinya.
Ia pun berharap secepatnya bisa terkirim ke rumah sakit yang membutuhkan.tanpa hambatan prosedur teknis.
"Tetapi (selain distribusi oksigen) kadang hal teknis dapat menjadi kendala," imbuh Yunia.
Yunia juga mencontohkan, ketersediaan listrik juga mempengaruhi distribusi oksigen.
Listrik yang padam menyebabkan gangguan teknis pada distribusi.
"Kejadian beberap waktu saat kami mengawal pasokan oksigen, kebutuhan mendesak, ternyata dari depo Boyolali listrik mati. Untuk bisa restart, butuh waktu 12 jam. Jadi distribusinya butuh waktu berapa lama lagi?," ujarnya.(*)