Berita Solo Terbaru
Fraksi PDIP Solo Usul Rp 50 Miliar di Anggaran Perubahan 2021 untuk Warga Terdampak PPKM Darurat
Fraksi PDI Perjuangan Solo mengusulkan anggaran Rp 50 Miliar di pembahasan APBD Perubahan 2021 untuk membantu masyarakat terdampak PPKM Darurat.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Fraksi PDI Perjuangan Solo mengusulkan anggaran Rp 50 Miliar di pembahasan APBD Perubahan 2021 untuk membantu masyarakat terdampak PPKM Darurat.
Menurut Ketua Fraksi PDIP Solo, YF Sukasno, saat ini banyak masyarakat yang terdampak secara langsung akibat kebijakan PPKM ini.
"Ada saudara kita dari tukang parkir, pengusaha UMKM hingga driver ojol yang terdampak secara langsung," kata dia yang juga Anggota DPRD Solo itu pada Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Jalan Slamet Riyadi dan 5 Jalur Lainnya di Kota Solo Akan Kembali Ditutup Selama Masa PPKM Darurat
Baca juga: Nasib Pedagang Pasar Klitikan Notoharjo di Masa PPKM : Berangkat Subuh, Masih Ketahuan Satpol PP
Selain itu Sukasno meminta agar pemerintah memberikan perhatian kepada pedagang di 14 pasar yang ditutup.
"Bebaskan mereka dari biaya retribusi, termasuk tukang parkir," jelasnya.
Selain para pencari nafkah di sektor jasa dan industri, di sektor kesehatan seperti petugas relawan dia minta untuk mendapat perhatian dari pemerintah.
Baca juga: Respon Gibran pada Warga Solo yang Terimbas PPKM Darurat : Mau Gimana Lagi, Kebijakan Pusat
"Para petugas dan relawan jogo tonggo juga harus diberikan bantuan," terangnya.
Dia juga meminta masyarakat agar bersama-sama melawan Covid-19.
"Ini sesuai perintah Ketua DPC PDI Perjuangan Solo FX Rudy," kata dia.
Berangkat Subuh
Setelah Pemkot Solo mencabut izin kegiatan non pasar non esensial, 13 pasar harus tutup selama masa PPKM Darurat.
Penutupan ini berlangsung sejak 3-20 Juli 2021.
Baca juga: Jeritan Pedagang Pasar di Solo, Sebut Bisa Rugi Jutaan - Miliaran Selama Penutupan PPKM Darurat
Namun di tengah penutupan ada saja pedagang yang berusaha mencuri kesempatan untuk membuka lapak usahanya.
Salah satunya di Pasar Klitikan Notoharjo Kota Solo, dimana para pedagang telah membuka lapaknya sedari pagi.